Celaka di Kendal dan Oksibil, Ini Profil Helikopter Mi-17 TNI AD

Reporter

Tempo.co

Selasa, 9 Juni 2020 05:31 WIB

Ilustrasi profil helikopter Mil Mi-17 yang dilaporkan hilang dalam penerbangan Oksibil-Sentani, 28 Juni 2019. ANTARA/Penerangan Kodam XVII/Cenderawasih

TEMPO.CO, Jakarta - Helikopter jatuh menewaskan empat anggota TNI Angkatan Darat dan melukai lima lainnya di Kendal, Jawa Tengah, pada Sabtu 6 Juni 2020. Kecelakaan di Kendal hanya selang setahun dari yang terjadi di Oksibil, Papua. Kelaikan pemeliharaan capung besi jenis Mi-17 bikinan Rusia itu pun sedang dipertanyakan.

TNI Angkatan Darat memiliki setidaknya 18 unit jenis helikopter transport militer tersebut, yang di antaranya berasal dari pengadaan 2010 dan 2011. Saat itu Mi-17 dipilih karena jenis Bell 205 dan Bell 402 produk Amerika yang lebih dulu dimiliki dianggap tak efisien untuk kebutuhan gelar pasukan infanteri.

Gelar pasukan yang dimaksud adalah operasi ke daerah perbatasan maupun pegunungan. Adapun jumlah 18 unit diperhitungkan sesuai kebutuhan gelar pasukan satu batalyon sekaligus. Berdasarkan situs web army-technology, helikopter Mi-17 memiliki kapasitas angkut sampai 30 tentara atau mampu memuat sampai 12 tandu. Daya muatannya bisa sampai 5 ton.

Dibuat di Mil Moscow Helicopter, Kazan Helicopter, dan Ulan-Ude Aviation, helikopter jenis ini telah diproduksi sebanyak lebih dari 12 ribu unit sebagai Mi-8 atau kerap disebut NATO sebagai Hip. Sebanyak 2.800 di antaranya diekspor dan digunakan atau dioperasikan oleh 50 angkatan udara negara-negara di dunia sebagai Mi-17.

Helikopter Mi-17 adalah versi pengembangan dengan performa terbang ke ketinggian dan lingkungan yang lebih baik. Versi ini bisa dibedakan dari Mi-8 dari tambahan saringan udara pada intake udara turbin, juga desain ekor di sisi kiri baling-baling yang menempatkan mesin TB-3-117A yang lebih bertenaga padanya.

Advertising
Advertising

Sejumlah warga menyaksikan bangkai helikopter yang jatuh di Kawasan Industri Kendal (KIK), Kabupaten Kendal, Jawa Tengah, Sabtu, 6 Juni 2020. Belum diketahui penyebab jatuhnya helikopter jenis MI-17 bernomor registrasi HA 5141 milik TNI-AD yang mengakibatkan empat awak tewas dan lima awak lainnya dilarikan ke rumah sakit. ANTARA

Helikopter Mi-17 bisa terbang mendaki dengan kecepatan 8 meter per detik. Kecepatan maksimumnya bisa sampai 250 km per jam dengan daya jelajah sampai 465 km. Helikopter ini berbobot sekitar 7.489 kg dan mampu tinggal landas dengan bobot maksimum 13 ribu kg.

Versi pengembangannya, di antaranya berupa Mi-8MTV dengan pembaruan di kokpit dan tambahan sensor stabilisator; ada pula Mi-8T yang mengembangkan desain ekor dan baling-baling serta menambah fitur serta fungsi keselamatan di kokpit, kabin, dan tangki bahan bakar; atau Mi-8TV yang dipersenjatai.

Sedang Mi-8MPS dikembangkan khusus untuk fungsi SAR. Helikopter ini dilengkapi sling dan memiliki peralatan pendaratan darurat yang memungkinkannya melayang diam hingga selama 30 menit.

Berita terkait

Ukraina Berharap Indonesia Hadiri KTT Perdamaian di Swiss Bulan Depan

5 jam lalu

Ukraina Berharap Indonesia Hadiri KTT Perdamaian di Swiss Bulan Depan

Dubes Ukraina mengatakan pemerintah Indonesia belum mengonfirmasi kehadiran di KTT Perdamaian, yang akan berlangsung di Swiss bulan depan.

Baca Selengkapnya

Kementerian Luar Negeri Rusia Kesal Volodymyr Zelensky Bawa-bawa Tuhan dalam Perang Ukraina

11 jam lalu

Kementerian Luar Negeri Rusia Kesal Volodymyr Zelensky Bawa-bawa Tuhan dalam Perang Ukraina

Volodymyr Zelensky disebut Kementerian Luar Negeri Rusia sedang hilang akal karena membawa-bawa Tuhan dalam konflik dengan Moskow.

Baca Selengkapnya

Zelensky Masuk dalam Daftar Buron Rusia, Ukraina Sebut Moskow Putus Asa

14 jam lalu

Zelensky Masuk dalam Daftar Buron Rusia, Ukraina Sebut Moskow Putus Asa

Ukraina menyebut Rusia mencari perhatian karena menetapkan Presiden Zelensky sebagai buronan.

Baca Selengkapnya

Rusia Masukkan Volodymyr Zelensky Dalam Daftar Buronan

1 hari lalu

Rusia Masukkan Volodymyr Zelensky Dalam Daftar Buronan

Kementerian Dalam Negeri Rusia mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.

Baca Selengkapnya

Antisipasi Protes Anti-Israel, Penyelenggara Eurovision Larang Pengibaran Bendera Palestina

2 hari lalu

Antisipasi Protes Anti-Israel, Penyelenggara Eurovision Larang Pengibaran Bendera Palestina

Keputusan penyelenggara Eurovision diambil meskipun ketegangan meningkat seputar partisipasi Israel

Baca Selengkapnya

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

3 hari lalu

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.

Baca Selengkapnya

Gedung Putih Minta Rusia Dijatuhi Sanksi Lagi karena Kirim Minyak ke Korea Utara

3 hari lalu

Gedung Putih Minta Rusia Dijatuhi Sanksi Lagi karena Kirim Minyak ke Korea Utara

Gedung Putih menyarankan agar Rusia dijatuhi lagi sanksi karena diduga telah secara diam-diam mengirim minyak olahan ke Korea Utara

Baca Selengkapnya

10 Negara Terdingin di Dunia, Ada yang Minus 50 Derajat Celcius

4 hari lalu

10 Negara Terdingin di Dunia, Ada yang Minus 50 Derajat Celcius

Berikut ini deretan negara terdingin di dunia, mayoritas berada di bagian utara bumi, seperti Kanada dan Rusia.

Baca Selengkapnya

Prabowo dan Mayor Teddy Kenakan Baret Merah Saat HUT Kopassus, Siapa Saja yang Boleh Memakainya?

4 hari lalu

Prabowo dan Mayor Teddy Kenakan Baret Merah Saat HUT Kopassus, Siapa Saja yang Boleh Memakainya?

Prabowo dan Mayor Teddy kenakan baret merah saat hadiri upacara HUT ke-72 Kopassus. Siapa saja yang boleh mengenakan baret ini?

Baca Selengkapnya

Politikus di Rusia Diguncang Silang Pendapat soal Isu Gay

5 hari lalu

Politikus di Rusia Diguncang Silang Pendapat soal Isu Gay

Alexandr Khinstein menilai politikus yang bertugas di lembaga pendidikan atau anak-anak tak boleh penyuka sesama jenis atau gay.

Baca Selengkapnya