Puluhan Kasus Covid-19 Muncul, Pasar Terbesar Beijing Ditutup

Senin, 15 Juni 2020 06:27 WIB

Pengunjung menikmati makanan di food court sebuah mall setelah meredanya pandemi virus corona atau COVID-19 di Beijing, Cina, 15 Mei 2020. REUTERS/Carlos Garcia Rawlins

TEMPO.CO, Jakarta - Beijing dengan cepat menutup pasar grosir terbesar di kota itu setelah puluhan orang baru terinfeksi virus corona Covid-19. Menurut laporan, para pejabat setempat telah menyatakan dan menerapkan manajemen karantina wilayah di satu distrik tersebut.

Dari 500 orang yang dites pada hari Jumat, 12 Juni 2020, tujuh dites positif dan menunjukkan gejala Covid-19, ditambah 46 orang tanpa gejala yang dinyatakan positif. Kasus-kasus tersebut menandai penularan penyakit lokal pertama di ibu kota Cina itu dalam 55 hari terakhir, demikian dikutip laman Fox News, Minggu, 14 Juni 2020.

Pasien pertama atau yang disebut Zero dalam wabah baru itu diyakini telah mengunjungi pasar Xinfadi di distrik Fengtai, pasar yang menyumbang sekitar 90 persen dari produk di kota itu. Jejak penyakit itu ditemukan di talenan, yang memaksa kota itu untuk menghilangkan ikan--terutama salmon--dari menu restoran dan rak super market.

Pang Xinghuo, Wakil Direktur Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Beijing, membenarkan bahwa semua kasus baru terkait dengan pasar Xinfadi. Sementara, Komisi Kesehatan Beijing telah mengatakan bahwa setidaknya tiga dari pasien simptomatik adalah karyawan di pasar, demikian dilaporkan The New York Times.

Sebelas lingkungan di sekitar pasar itu juga telah mengeluarkan kebijakan untuk masyarakatnya agar tinggal di rumah, dan didesak untuk menghindari bepergian ke dalam atau luar Beijing. Acara olahraga dan perjalanan kelompok wisata ke Beijing telah ditangguhkan, dan kelas telah dibatalkan untuk siswa di taman kanak-kanak serta sekolah dasar.

Para pejabat mengatakan bahwa lebih dari 10.000 orang yang bekerja di pasar akan diuji, dan pasar itu sendiri akan didisinfeksi. Semua pasien yang dites positif akan dikarantina dan tetap dalam pengamatan pejabat terkait. Sementara, lebih dari 1.900 pekerja di pasar di seluruh kota telah diuji, menurut komisi kesehatan setempat.

Feng Zhanchun, seorang ahli kesehatan masyarakat, mengatakan hubungan antara jumlah kasus positif berarti virus ini menyebar di masyarakat. "Jika tidak dapat dikendalikan sekarang, virus akan menyerang banyak orang dalam waktu singkat karena kepadatan penduduk yang tinggi di kota-kota," tutur Feng, seperti dikutip South China Morning Post.

FOX NEWS | THE NEW YORK TIMES | SOUTH CHINA MORNING POST

Berita terkait

Terkini: Penjelasan Wamendag Aturan Impor Tiga Kali Direvisi, Derita Warga Sekitar Smelter Nikel PT KFI

2 jam lalu

Terkini: Penjelasan Wamendag Aturan Impor Tiga Kali Direvisi, Derita Warga Sekitar Smelter Nikel PT KFI

Pemerintah telah merevisi kebijakan impor menjadi Peraturan Menteri Perdagangan atau Permendag Nomor 8 Tahun 2024. Wamendag sebut alasannya.

Baca Selengkapnya

OJK Ungkap Potensi Kredit Bermasalah Perbankan usai Relaksasi Restrukturisasi Pandemi Dihentikan

5 jam lalu

OJK Ungkap Potensi Kredit Bermasalah Perbankan usai Relaksasi Restrukturisasi Pandemi Dihentikan

OJK mengungkap prediksi kredit bermasalah perbankan.

Baca Selengkapnya

BPOM Pastikan Vaksin AstraZeneca Sudah Tidak Beredar di Indonesia

2 hari lalu

BPOM Pastikan Vaksin AstraZeneca Sudah Tidak Beredar di Indonesia

Koordinator Humas Badan Pengawas Makanan dan Obat (BPOM) Eka Rosmalasari angkat bicara soal penarikan vaksin AstraZeneca secara global.

Baca Selengkapnya

Putin Tiba di Cina atas Undangan Xi Jinping, Pertama Sejak Terpilih Kembali

2 hari lalu

Putin Tiba di Cina atas Undangan Xi Jinping, Pertama Sejak Terpilih Kembali

Presiden Rusia Vladimir Putin tiba di ibu kota Cina, Beijing, untuk memulai kunjungan resmi selama dua hari atas undangan Xi Jinping

Baca Selengkapnya

Vladimir Putin Akui Dapat Dukungan Beijing untuk Akhiri Perang Ukraina dengan Damai

3 hari lalu

Vladimir Putin Akui Dapat Dukungan Beijing untuk Akhiri Perang Ukraina dengan Damai

Vladimir Putin mendapat dukungan dari Beijing agar bisa menyelesaikan krisis Ukraina dengan damai.

Baca Selengkapnya

Mengenal Gejala Virus MERS-CoV, Varian Corona dari Unta yang Harus Diwaspadai Jemaah Haji

3 hari lalu

Mengenal Gejala Virus MERS-CoV, Varian Corona dari Unta yang Harus Diwaspadai Jemaah Haji

Kemenkes mengimbau seluruh jemaah haji mewaspadai MERS-CoV. Kenali asal usul dan gejalanya.

Baca Selengkapnya

Mengenal Lawrence Wong, Perdana Menteri Singapura Baru yang Jago Main Gitar

3 hari lalu

Mengenal Lawrence Wong, Perdana Menteri Singapura Baru yang Jago Main Gitar

Berasal dari kalangan biasa, Lawrence Wong mampu melesat ke puncak pimpinan negara paling maju di Asia Tenggara.

Baca Selengkapnya

7 Fakta MERS-CoV, Varian Corona dari Unta yang Harus Diwaspadai Jamaah Haji

3 hari lalu

7 Fakta MERS-CoV, Varian Corona dari Unta yang Harus Diwaspadai Jamaah Haji

Pemerintah meminta seluruh jamaah haji Indonesia mewaspadai MERS-CoV yang ditemukan di Arab Saudi.

Baca Selengkapnya

AstraZeneca Tarik Vaksin Covid-19, Terkait Efek Samping yang Bisa Sebabkan Kematian?

3 hari lalu

AstraZeneca Tarik Vaksin Covid-19, Terkait Efek Samping yang Bisa Sebabkan Kematian?

AstraZeneca menarik vaksin Covid-19 buatannya yang telah beredar dan dijual di seluruh dunia.

Baca Selengkapnya

Pelapor COVID-19 Cina Diperkirakan Bebas setelah 4 Tahun Dipenjara

4 hari lalu

Pelapor COVID-19 Cina Diperkirakan Bebas setelah 4 Tahun Dipenjara

Seorang jurnalis warga yang dipenjara selama empat tahun setelah dia mendokumentasikan fase awal wabah virus COVID-19 dari Wuhan pada 2020.

Baca Selengkapnya