UGM Gunakan Rapid Test Kit Bikinan Sendiri di Puskesmas Sleman

Reporter

Antara

Kamis, 18 Juni 2020 23:31 WIB

Ilustrasi Universitas Gadjah Mada (UGM). Shutterstock

TEMPO.CO, Sleman - Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Sleman menggelar tes cepat Covid-19 dengan alat buatan sendiri, Kamis 18 Juni 2020. Tes cepat ditujukan untuk komunitas dan tenaga kesehatan Puskesmas Mlati II.

Alat Rapid Diagnosis Test (RDT) buatan sendiri itu diberi nama Republik Indonesia Gadjah Mada Hepatika Airlangga (RI GHA). Seperti rapid test kit lainnya, alat itu bekerja dengan mendeteksi antibodi tubuh yang terbentuk karena infeksi virus penyebab Covid-19.

"Dibuat berkat kolaborasi UGM dengan Universitas Airlangga dan Laboratorium Hepatika Mataram serta didukung oleh Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi dan Kementerian Riset dan Teknologi/Badan Riset dan Inovasi Nasional," kata Dekan Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan (FKKMK) UGM, Profesor Ova Emilia.

Menurut Ova, semakin berkembangnya wabah penyakit itu di Indonesia dan di wilayah DIY khususnya membuat masyarakat menjadi semakin takut untuk mengakses pelayanan kesehatan. Akibatnya, banyak masalah kesehatan yang tidak tertangani dengan baik.

"Diharapkan, dengan penggunaan Rl-GHA di fasilitas layanan kesehatan dan komunitas, tidak ada Iagi pasien Covid-19 yang terlambat ditangani," katanya.

Ia menuturkan kalau alat bikinan sendiri itu dapat memberi hasil uji dalam 15 menit. Hasil itu diklaim spesiflk, selain alat mudah digunakan dan biaya produksinya juga terjangkau.

"Dalam jangka panjang, RI-GHA Covid-19 akan diproduksi secara massal sehingga dapat mendukung pemantauan perkembangan Covid-19 di Indonesia seperti untuk upaya pelacakan kontak dan survei," katanya.

Bupati Sleman Sri Purnomo memuji inovasi yang dilakukan UGM dalam membuat alat tes cepat RI-GHA tersebut. Dia setuju inovasi itu bisa memberi rasa aman kepada masyarakat yang siap menjalani normal baru.

Ia berharap alat tes tersebut dapat diproduksi secara massal agar seluruh masyarakat dapat melakukan tes cepat sehingga upaya pelacakan lebih maksimal. Rencananya, alat akan dikerahkannya ke 25 puskesmas dan 76 dusun di Kabupaten Sleman.

Adapun hari ini dilakukan tes cepat dengan alat itu terhadap 81 tenaga kesehatan Puskesmas Mlati II. Mereka menjadi bagian dari target 1.500 tenaga kesehatan yang akan diperiksa.

Advertising
Advertising

Berita terkait

Pendaftaran Seleksi Mandiri UGM 2024 Diperpanjang, Sediakan Kuota 40 Persen

19 jam lalu

Pendaftaran Seleksi Mandiri UGM 2024 Diperpanjang, Sediakan Kuota 40 Persen

UGM mengubah waktu pendaftaran untuk semua lokasi tes seleksi mandiri (UM UGM CBT) kecuali di Jakarta.

Baca Selengkapnya

Vaksin AstraZeneca Tidak Diedarkan Lagi di Dunia, Begini Dampaknya untuk Indonesia

19 jam lalu

Vaksin AstraZeneca Tidak Diedarkan Lagi di Dunia, Begini Dampaknya untuk Indonesia

Epidemiolog menilai penarikan stok vaksin AstraZeneca dari pasar global tak berpengaruh terhadap penanganan Covid-19 saat ini.

Baca Selengkapnya

Sumbu Filosofi Yogyakarta Diakui UNESCO, Makna Garis Imajiner Gunung Merapi ke Laut Selatan

22 jam lalu

Sumbu Filosofi Yogyakarta Diakui UNESCO, Makna Garis Imajiner Gunung Merapi ke Laut Selatan

UNESCO akui Sumbu Filosofi Yogyakarta, garis imajiner dari Gunung Merapi, Tugu, Keraton Yogyakarta, Panggung Krapyak, dan bermuara di Laut Selatan.

Baca Selengkapnya

Ramai soal Efek Samping Langka AstraZeneca, Begini Cara Cek Jenis Vaksin Covid-19 yang Pernah Diterima

22 jam lalu

Ramai soal Efek Samping Langka AstraZeneca, Begini Cara Cek Jenis Vaksin Covid-19 yang Pernah Diterima

Pengecekan status dan jenis vaksin Covid-19 bisa dicek melalui aplikasi SatuSehat

Baca Selengkapnya

Peristiwa Gejayan dan Kematian Moses Gatutkaca 26 Tahun Lalu, Siapa Tanggung Jawab?

23 jam lalu

Peristiwa Gejayan dan Kematian Moses Gatutkaca 26 Tahun Lalu, Siapa Tanggung Jawab?

Puncak aksi mahasiswa di Gejayan terjadi pada 8 Mei 1998 setelah salat Jumat. Moses Gatutkaca menjadi korban dengan luka parah. Siapa tanggung jawab?

Baca Selengkapnya

Bukan Akibat Efek Samping, Ini Kata AstraZeneca yang Tarik Stok Vaksin Covidnya di Dunia

1 hari lalu

Bukan Akibat Efek Samping, Ini Kata AstraZeneca yang Tarik Stok Vaksin Covidnya di Dunia

Perusahaan farmasi AstraZeneca telah memutuskan menarik stok vaksin Vaxzefria dari seluruh dunia. Waktunya bareng dengan sidang gugatan.

Baca Selengkapnya

Beda Sikap Soal Wacana Penambahan Jumlah Kementerian di Kabinet Prabowo

1 hari lalu

Beda Sikap Soal Wacana Penambahan Jumlah Kementerian di Kabinet Prabowo

Wacana penambahan jumlah kementerian di kabinet Prabowo perlu kajian ilmiah.

Baca Selengkapnya

Guru Besar UGM Kembangkan Alat Skrining Pencegahan Malnutrisi Pasien di Rumah Sakit

1 hari lalu

Guru Besar UGM Kembangkan Alat Skrining Pencegahan Malnutrisi Pasien di Rumah Sakit

Guru Besar UGM, Profesor Susetyowati, mengembangkan sistem skrining untuk mencegah malnutrisi pasien dalam perawatan. Skrining hanya butuh 5 menit.

Baca Selengkapnya

Daftar Pemilihan Gubernur yang Digelar pada Pilkada 2024, Mengapa Yogyakarta Tak Termasuk?

2 hari lalu

Daftar Pemilihan Gubernur yang Digelar pada Pilkada 2024, Mengapa Yogyakarta Tak Termasuk?

Pilkada 2024 akan dilaksanakan pada November 2024 di semua provinsi di seluruh Indonesia, kecuali Daerah Istimewa Yogyakarta. Apa alasannya?

Baca Selengkapnya

Kenalkan Selokan Legendaris Van Der Wijck, Sleman Terbitkan Prangko Khusus

2 hari lalu

Kenalkan Selokan Legendaris Van Der Wijck, Sleman Terbitkan Prangko Khusus

Selokan Van Der Wijck berperan penting menjamin irigasi di Sleman, Yigyakarta. Dibuat pada masa Sri Sultan Hamengku Buwono VIII berkuasa.

Baca Selengkapnya