Penggunaan Aplikasi Telekonferensi Naik 443 Persen Sejak Pandemi

Reporter

Antara

Editor

Erwin Prima

Senin, 22 Juni 2020 07:01 WIB

Staf Ahli Menteri Bidang Hukum Kementerian Komunikasi dan Informatika, Henri Subiakto, dalam Webinar "Diseminasi Informasi di Era Pandemi", Minggu, 21 Juni 2020. Kredit: ANTARA/Natisha Andarningtyas)

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) mencatat penggunaan aplikasi telekonferensi naik pesat hingga 443 persen sejak pandemi virus corona di Indonesia.

"Ketika wabah dan ada teknologi, masyarakat jadi bisa memanfaatkan teknologi untuk kepentingan sosial, ekonomi, bahkan pendidikan," kata Staf Ahli Menteri Bidang Hukum Kementerian Komunikasi dan Informatika, Henri Subiakto, dalam Webinar "Diseminasi Informasi di Era Pandemi", Minggu, 22 Juni 2020.

Penggunaan aplikasi telekonferensi tersebut, antara lain untuk bekerja, belajar, dan konsultasi kesehatan dari jarak jauh.

Bukan hanya video konferensi yang populer sejak pandemi dan berlaku kebijakan untuk bekerja dari rumah alias work from home, kementerian ini juga melihat ada kenaikan yang signifikan untuk telemedicine, konsultasi kesehatan dari jarak jauh menggunakan aplikasi.

Henri menyebutkan, sebelum pandemi Covid-19, pengguna telemedicine dari berbagai aplikasi yang ada di Indonesia mendekati 4 juta. Saat ini, pengguna berbagai aplikasi telemedicine sudah melebihi angka 15 juta.

Advertising
Advertising

Kebiasaan baru seperti bekerja dan belajar dari jarak jauh menimbulkan tantangan baru terutama dari segi jaringan telekomunikasi, internet cepat dan aman menjadi semakin penting untuk menunjang perubahan ini.

Salah satu pekerjaan yang sedang berusaha diselesaikan Kominfo adalah memperluas jaringan 4G ke seluruh wilayah di Indonesia.

Menurut data Kominfo, ada 12.548 desa atau kelurahan yang belum mendapatkan jaringan 4G, sebanyak 9.113 lokasi merupakan daerah terdepan, tertinggal, dan terluar (3T).

Lokasi 3T merupakan kewajiban Kementerian Kominfo untuk membangun, melalui Badan Aksesibilitas dan Informasi, sementara lokasi non-3T adalah tanggung jawab operator seluler, sebanyak 3.435 desa/kelurahan.

Daerah tersebut sudah mendapatkan jaringan seluler, namun hanya 2G, yang digunakan untuk menelepon dan mengirim pesan SMS. Menurut Henri, perlu meningkatkan kapasitas menara seluler dari 2G menjadi 4G di daerah-daerah tersebut.

Kominfo menargetkan pemerataan sinyal 4G ke lebih dari 12 ribu lokasi itu bisa selesai minimal pada 2022. Indonesia total memiliki 83.218 desa/kelurahan. Dari jumlah tersebut, yang sudah terjangkau jaringan 4G sebanyak 70.670 desa/kelurahan.

ANTARA

Berita terkait

Judi Online: Seperti Menghadapi Hantu hingga Menarget hanya Operator Level Bawah

14 jam lalu

Judi Online: Seperti Menghadapi Hantu hingga Menarget hanya Operator Level Bawah

Pengamat kepolisian dari ISESS Bambang Rukminto mengatakan problem pemberantasan judi online tak menyentuh akar masalah

Baca Selengkapnya

Alasan Militer Korea Selatan Bakal Larang Penggunaan iPhone dan Apple Watch

1 hari lalu

Alasan Militer Korea Selatan Bakal Larang Penggunaan iPhone dan Apple Watch

Militer Korea Selatan melarang anggotanya menggunakan iPhone bahkan Apple Watch. Apa alasannya?

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

2 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Konflik TikTok dengan AS Makin Panas: ByteDance Mau Jual?

2 hari lalu

Konflik TikTok dengan AS Makin Panas: ByteDance Mau Jual?

Bagaimana nasib TikTok di AS pasca-konflik panas dan pengesahan RUU pemblokiran aplikasi muncul di sana?

Baca Selengkapnya

Psikolog Sebut Perlunya Orang Tua Terapkan Aturan Jelas Penggunaan Ponsel pada Anak

3 hari lalu

Psikolog Sebut Perlunya Orang Tua Terapkan Aturan Jelas Penggunaan Ponsel pada Anak

Orang tua harus memiliki aturan yang jelas dan konsisten untuk mendisiplinkan penggunaan ponsel dan aplikasi pada anak.

Baca Selengkapnya

Pasca Pandemi, Gaya Belanja Offline Tetap Digemari Masyarakat

4 hari lalu

Pasca Pandemi, Gaya Belanja Offline Tetap Digemari Masyarakat

Riset menyatakan bahwa preferensi konsumen belanja offline setelah masa pandemi mengalami kenaikan hingga lebih dari 2 kali lipat.

Baca Selengkapnya

PT PundiKas Indonesia Bantah Telah Menjebak dan Meneror Nasabah karena Pinjol

5 hari lalu

PT PundiKas Indonesia Bantah Telah Menjebak dan Meneror Nasabah karena Pinjol

PT PundiKas Indonesia, layanan pinjaman dana online atau pinjol, membantah institusinya telah menjebak nasabah dengan mentransfer tanpa persetujuan.

Baca Selengkapnya

WhatsApp Kembangkan Fitur Kelola Jadwal, Tidak Ada Lagi Alasan Lupa

5 hari lalu

WhatsApp Kembangkan Fitur Kelola Jadwal, Tidak Ada Lagi Alasan Lupa

Fitur terbaru WhatsApp memudahkan pengguna untuk mengatur pengingat jadwal via grup.

Baca Selengkapnya

Indonesia AirAsia Tebar Promo Tiket 20 Persen untuk 28 Rute Internasional, Tiket Bisa Dipesan Hari ini

6 hari lalu

Indonesia AirAsia Tebar Promo Tiket 20 Persen untuk 28 Rute Internasional, Tiket Bisa Dipesan Hari ini

Maskapai penerbangan berbiaya hemat Indonesia AirAsia menawarkan promo hemat 20 persen untuk pembelian tiket penerbangan di 28 rute internasional.

Baca Selengkapnya

3 Cara Uninstall Aplikasi di Laptop untuk Windows 10

6 hari lalu

3 Cara Uninstall Aplikasi di Laptop untuk Windows 10

Menghapus atau uninstall aplikasi dapat meringankan beban sistem operasi laptop. Berikut cara uninstall aplikasi di laptop untuk Windows 10.

Baca Selengkapnya