Amerika Cari Pengganti Helikopter Black Hawk, Ini Kandidatnya

Reporter

Tempo.co

Selasa, 23 Juni 2020 20:44 WIB

Dua helikopter militer Amerika Serikat Black Hawk terbang di udara saat berlangsungnya Air Power Day di atas Osan Air Base di Pyeongtaek, Korea Selatan, 23 September, 2016. AP Photo

TEMPO.CO, Jakarta - Umur helikopter transport tempur UH-60 Black Hawk sudah tak lama lagi. Militer Amerika Serikat dijadwalkan sudah akan memilih satu penggantinya pada 2022 melalui program Future Long Range Assault Aircraft (FLRAA). Ada dua kandidat yang bersaing untuk menggantikan posisi sang legenda menjadi helikopter transport tempur Amerika per 2030 mendatang: SB-1 Defiant dan Bell V-280 Valor.

Dua spesifikasi utama yang disertakan dalam program FLRAA, yakni kecepatan yang lebih tinggi dan daya jelajah melampaui dari yang ada saat ini. Keduanya bisa diterjemahkan kepada kemampuan helikopter transport dan serang untuk lebih cepat dan terbang lebih jauh dalam sebuah medan perang, merespons cepat terhadap ancaman dan perkembangan situasi yang baru.

Angkatan Darat Amerika spesifik menginginkan helikopter tempurnya di masa depan bisa melesat sampai 230 knot atau bahkan lebih. Itu artinya 30 persen melampaui kecepatan mesin kembar kuda beban Black Hawk yang membuatnya bisa terbang rata-rata 159-knot.

Helikopter SB 1 Defiant. Sikorsky

Advertising
Advertising

Sikorsky-Boeing dan Bell merespons program tersebut dengan menawarkan desain yang benar-benar baru. Keduanya tak lagi menggunakan konfigurasi baling-baling utama dan ekor seperti yang umum ada pada helikopter saat ini.

Sikorsky-Boeing, misalnya, membuat SB-1 menggunakan sepasang baling-baling utama yang berputar saling berlawanan (co-axial). Sistem ini diharap memberi daya angkat dan stabilitas ekstra. SB-1 yang dibalut material compound melengkapi rotor utama itu dengan baling-baling pemberi daya dorong pada ekor.

Helikopter Bell V-280 Valor. wikipedia

Sedang desain yang ditawarkan Bell adalah sebuah tiltrotor mirip V-22 Osprey yang sudah digunakan Angkatan Laut Amerika. Dalam desainnya, helikopter ini mampu merotasi sayap dan baling-balingnya lurus ke atas untuk kebutuhan tinggal landas maupun mendarat secara vertikal, dan mengubahnya menghadap ke depan untuk terbang bak pesawat terbang umumnya.

Menurut Defense News, SB-1 dalam uji terbangnya 9 Juni lalu menyentuh kecepatan 205 knot dengan hanya separuh kekuatan baling-baling utamanya. Jika keduanya digunakan penuh diyakini helikopter bisa dibawa melesat 288 knot.

Sedang V-280 dalam demo terbang yang telah dilakukannya lebih dulu menunjukkan bisa melakukan perlambatan dari terbang 220 knot hingga melayang diam dalam 45 detik. Campuran helikopter dan pesawat terbang ini disebut telah mengumpulkan 170 jam tes terbang.

POPULAR MECHANICS | DEFENCE

Berita terkait

Dua Helikopter AL Malaysia Bertabrakan di Udara, 10 Orang Tewas

5 hari lalu

Dua Helikopter AL Malaysia Bertabrakan di Udara, 10 Orang Tewas

Dua helikopter Malaysia bertabrakan saat sedang latihan untuk perayaan Hari Angkatan Laut.

Baca Selengkapnya

Dua Helikopter AL Jepang Bertabrakan, Satu Tewas dan 7 Lainnya Hilang

7 hari lalu

Dua Helikopter AL Jepang Bertabrakan, Satu Tewas dan 7 Lainnya Hilang

Satu orang tewas dan tujuh orang hilang setelah dua helikopter Angkatan Laut Jepang bertabrakan sebelum jatuh ke Samudera Pasifik

Baca Selengkapnya

Mudik Lebaran 2024, Polri Siapkan 2 Helikopter Ambulans Udara

25 hari lalu

Mudik Lebaran 2024, Polri Siapkan 2 Helikopter Ambulans Udara

Polri menyiapkan 2 helikopter yang akan beroperasi sebagai ambulans udara guna menghadapi arus mudik dan balik Lebaran 2024.

Baca Selengkapnya

Terpopuler Hukrim: Warga Kampung Tua Dipaksa Robohkan Rumah karena Dianggap Langgar RTRW IKN hingga Hasbi Hasan Belikan Tas Mewah untuk Windy Idol

47 hari lalu

Terpopuler Hukrim: Warga Kampung Tua Dipaksa Robohkan Rumah karena Dianggap Langgar RTRW IKN hingga Hasbi Hasan Belikan Tas Mewah untuk Windy Idol

Berita populer hukum kriminal soal konflik warga dengan otorita IKN hingga kisah Hasbi Hasan dengan Windy Idol berujung TPPU.

Baca Selengkapnya

Pentagon: Tiga Tewas dalam Kecelakaan Helikopter Garda Nasional AS

50 hari lalu

Pentagon: Tiga Tewas dalam Kecelakaan Helikopter Garda Nasional AS

Pentagon mengKonfirmasi tiga orang tewas dalam kecelakaan helikopter Garda Nasional AS di dekat perbatasan Texas-Meksiko.

Baca Selengkapnya

Lokasi Helikopter Whitesky Aviation yang Hilang Kontak Ditemukan, 3 Orang Meninggal

21 Februari 2024

Lokasi Helikopter Whitesky Aviation yang Hilang Kontak Ditemukan, 3 Orang Meninggal

Tim pencarian darat menemukan jenazah kedua pilot Helikopter Whitesky Aviation dan satu petugas lapangan yang ikut dalam penerbangan.

Baca Selengkapnya

Helikopter Whitesky Aviation Hilang Kontak di Halmahera Tengah, Operasi Pencarian Dilanjutkan

21 Februari 2024

Helikopter Whitesky Aviation Hilang Kontak di Halmahera Tengah, Operasi Pencarian Dilanjutkan

Helikopter Whitesky Aviaton yang hilang kontak sejak Selasa siang dipastikan dalam kondisi layak terbang.

Baca Selengkapnya

Helikopter Hilang di Hutan Halmahera, Basarnas Sebut Pencarian Juga Ditentukan Faktor Cuaca

21 Februari 2024

Helikopter Hilang di Hutan Halmahera, Basarnas Sebut Pencarian Juga Ditentukan Faktor Cuaca

Basarnas akan berkoordinasi dengan BMKG dalam pencarian helikopter perusahaan tambang nikel Weda Bay yang dilaporkan hilang di hutan Halmahera Tengah.

Baca Selengkapnya

Helikopter Sewaan Weda Bay Nikel Hilang Kontak

20 Februari 2024

Helikopter Sewaan Weda Bay Nikel Hilang Kontak

Helikopter dengan nomor penerbangan Bell 429 PK-WSW sewaan perusahaan tambang PT Weda Bay Nikel dilaporkan hilang kontak pada hari ini.

Baca Selengkapnya

Paket Obat dan Buku untuk Pilot Susi Air yang Disandera KKB OPM Diantar Pakai Helikopter

16 Februari 2024

Paket Obat dan Buku untuk Pilot Susi Air yang Disandera KKB OPM Diantar Pakai Helikopter

Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Izak Pangemanan mengatakan permintaan obat-obatan oleh Pilot Susi Air Philip Mark Mehrtens telah disampaikan.

Baca Selengkapnya