Alat Tes Covid-19 Finlandia Berbiaya Rp 32.000 Sekali Tes

Reporter

Antara

Editor

Erwin Prima

Selasa, 30 Juni 2020 20:03 WIB

Ilustrasi virus Corona atau Covid-19. Shutterstock

TEMPO.CO, Helsinki - Sejumlah perusahaan Finlandia berhasil mengembangkan breathalyzer Covid-19, alat uji yang mampu menyediakan hasil dalam dua menit dan berbiaya hanya 2 euro (1 euro = Rp 16.132) untuk satu kali tes, demikian menurut salah satu pengembangnya, Forum Virium Helsinki, dalam pernyataan pers yang dirilis pada Senin, 29 Juni 2020.

Alat uji tersebut menggunakan kecerdasan buatan (AI) untuk mengidentifikasi virus corona Covid-19 dalam udara yang diembuskan pasien. Pasien akan mengembuskan napas ke dalam alat tersebut, kemudian sensor nano akan mendeteksi dan mengukur senyawa organik berumur pendek itu.

Breathalyzer itu akan menjadi alat uji Covid-19 termurah dan tercepat di dunia, demikian diklaim oleh perusahaan inovasi Forum Virium Helsinki, yang mengembangkan teknologi tersebut bersama perusahaan perangkat lunak Deep Sensing Technologies.

"Kami terlibat dalam kerja sama inovatif dengan sejumlah perusahaan guna mengatasi krisis virus corona dan kami akan membantu berbagai bisnis memanfaatkan kota ini sebagai platform pengembangan. Kami menggunakan AI dan digitalisasi," papar CEO Forum Virium Helsinki Mika Malin dalam rilis persnya.

Teknologi tersebut dikembangkan sebagai bagian dari proyek Kolaborasi Pembuatan dan Kesejahteraan (Co-created and Wellbeing) yang didanai oleh Dewan Regional Helsinki-Uusimaa Finlandia, otoritas regional gabungan untuk wilayah tersebut.

Advertising
Advertising

Menurut Forum Virium Helsinki, tenaga medis profesional di pusat kesehatan Laakso di Helsinki sudah siap memulai uji coba pada musim panas tahun ini guna menyelidiki apakah virus corona baru dapat diidentifikasi secara efektif dari udara yang diembuskan pasien.

Breathalyzer itu akan diuji menggunakan kelompok kontrol di Finlandia dan Kazakhstan, lalu di Belanda dan Amerika Serikat (AS) pada musim panas tahun ini, sebut pernyataan pers itu.

Saat tahap produksi dimulai, kelompok pertama perangkat tersebut dijadwalkan siap dikirim pada Agustus, papar Forum Virium Helsinki. Di masa mendatang, perangkat yang sama juga dapat digunakan untuk mendeteksi berbagai penyakit lainnya dari udara yang diembuskan pasien, menurut Deep Sensing Technologies.

Institut Kesehatan dan Kesejahteraan Finlandia mengatakan bahwa hingga Senin sore waktu setempat, Finlandia telah mengonfirmasi 7.209 kasus infeksi Covid-19, dengan 18 di antaranya merupakan kasus baru. Total korban jiwa tercatat di angka 328 dan tidak ada kematian yang dilaporkan dalam 24 jam terakhir. Sementara itu, sekitar 6.600 orang diperkirakan telah sembuh, mencakup 90 persen dari total kasus yang dilaporkan.

XINHUA | ANTARA

Berita terkait

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

2 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

3 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

4 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

7 hari lalu

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

Fungsi utama antibodi itu untuk mencegah infeksi virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan pandemi Covid-19 pada 2020.

Baca Selengkapnya

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

11 hari lalu

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

MURI nobatkan Guru Besar Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran UI, Prof Tjandra Yoga Aditama sebagai penulis artikel tentang Covid-19 terbanyak di media massa

Baca Selengkapnya

KPK Tuntut Bekas Bupati Muna Hukuman 3,5 Tahun Penjara dalam Korupsi Dana PEN

11 hari lalu

KPK Tuntut Bekas Bupati Muna Hukuman 3,5 Tahun Penjara dalam Korupsi Dana PEN

"Terbukti secara sah dan meyakinkan," kata jaksa KPK di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat saat membacakan surat tuntutan pada Kamis, 18 April 2024.

Baca Selengkapnya

Pesan PB IDI agar Masyarakat Tetap Sehat saat Liburan dan Mudik di Musim Pancaroba

17 hari lalu

Pesan PB IDI agar Masyarakat Tetap Sehat saat Liburan dan Mudik di Musim Pancaroba

Selain musim libur panjang Idul Fitri, April juga tengah musim pancaroba dan dapat menjadi ancaman bagi kesehatan. Berikut pesan PB IDI.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Menhub Budi Karya Usulkan WFH di Selasa dan Rabu, Sri Mulyani Sebut Idul Fitri Tahun Ini Sangat Istimewa

18 hari lalu

Terpopuler: Menhub Budi Karya Usulkan WFH di Selasa dan Rabu, Sri Mulyani Sebut Idul Fitri Tahun Ini Sangat Istimewa

Menhub Budi Karya Sumadi mengusulkan work from home atau WFH untuk mengantisipasi kepadatan lalu lintas saat puncak arus balik Lebaran.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: H-4 Lebaran Penumpang di 20 Bandara AP II Melonjak 15 Persen, Kronologi Indofarma Terpukul Melandainya Covid-19

21 hari lalu

Terpopuler: H-4 Lebaran Penumpang di 20 Bandara AP II Melonjak 15 Persen, Kronologi Indofarma Terpukul Melandainya Covid-19

AP II mencatat jumlah penumpang pesawat angkutan Lebaran 2024 di 20 bandara yang dikelola perusahaan meningkat sekitar 15 persen.

Baca Selengkapnya

Kronologi Indofarma Terpukul Melandainya Covid-19, Tak Bayar Gaji sejak Januari

22 hari lalu

Kronologi Indofarma Terpukul Melandainya Covid-19, Tak Bayar Gaji sejak Januari

Indofarma ambruk karena salah perhitungan kapan pandemi COvid-19 berakhir, sehingga banyak obat sakit akibat virus corona tak terjual

Baca Selengkapnya