Proyek Rp 17 Miliar, Inggris Lacak Wabah Penyakit dari Air Limbah

Jumat, 3 Juli 2020 15:18 WIB

Petugas memeriksa Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) di Cisirung, Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Selasa 7 Januari 2020. IPAL Cisirung yang merupakan IPAL terpadu percontohan pertama di Indonesia yang dibangun sejak 1986 tersebut mengolah 70-90 liter per detik dari 22 perusahaan di das Citarum. ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi

TEMPO.CO, Jakarta - Ilmuwan Inggris mempelajari keberadaan virus corona Covid-19 dalam air limbah untuk mewaspadai penularan wabahnya di masa depan. Saat ini, mereka sedang menciptakan standar dari proses penelitian yang didukung dana sebesar 1 juta Pound Sterling (setara Rp 17,8 miliar) tersebut.

Peneliti utama dari proyek penelitian bertajuk Program Surveilans Epidemiologi Air Limbah Nasional Covid-19 itu, Andrew Singer, menerangkan beberapa penelitian telah mendeteksi adanya material genetik Sars-CoV-2 dalam air limbah buangan rumah sakit yang merawat pasien Covid-19. "Artinya air limbah bisa efektif bak burung kenari (warnanya cerah) di tambang batubara untuk kemungkinan wabah Covid-19 dan penyakit menular lainnya," ujar dia, seperti dikutip laman Daily Mail pada Kamis, 2 Juli 2020.

Studi akan melibatkan pengambilan sampel, pengujian, dan pemodelan air limbah. Temuan-temuannya akan dibagikan kepada para ahli dan lembaga pemerintah.

Saat ini, belum ada bukti konklusif bahwa virus corona dapat atau sebaliknya, tidak dapat, ditularkan melalui saluran pembuangan. Diperlukan lebih banyak penelitian untuk memastikannya. Studi sebelumnya baru sebatas menemukan bahwa virus itu bisa berada dalam feses yang disekresikan oleh tubuh pasien penyakit infeksi virus itu.

Singer yang juga peneliti di Pusat Ekologi dan Hidrologi Inggris itu mengatakan kalau saat ini ada tes yang dapat mendeteksi SARS-CoV-2 dalam air. Dan penelitian nanti disebutkannya akan dipusatkan pada epidemiologi berbasis air limbah. "Untuk mencari penanda penyakit menular, dan memberikan informasi yang lebih baik kepada keputusan kesehatan masyarakat mengenai obat-obatan," kata dia.

Advertising
Advertising

Para ilmuwan berharap dengan memahami bagaimana infeksi virus di lingkungan yang berbeda akan dapat membantu menginformasikan kebijakan kesehatan masyarakat di setiap wilayah. Harapannya lebih jauh, hasil penelitian bisa bertindak sebagai sistem peringatan dini untuk mencegah perlu atau tidakknya karantina wilayah seperti yang diterapkan di Leicester.

Program Surveilans Epidemiologi Air Limbah Nasional Covid-19 diperkirakan berlangsung hingga Oktober 2021. Studi melibatkan para ilmuwan dari Universitas Bangor, Bath, Edinburgh, Cranfield, Lancaster, Newcastle, Oxford dan Sheffield, serta London School of Hygiene & Tropical Medicine.

Singer menambahkan, dengan mengambil sampel air di berbagai bagian jaringan sistem pengolahan limbah (sewerage), dia secara bertahap bisa mempersempit wabah ke wilayah geografis yang lebih kecil. "Ini memungkinkan pejabat kesehatan masyarakat dengan cepat menargetkan intervensi di daerah-daerah yang berisiko paling besar menyebarkan infeksi," katanya.

DAILY MAIL

Berita terkait

Penyebab dan Gejala Penyakit Hemofilia yang Perlu Diketahui

13 jam lalu

Penyebab dan Gejala Penyakit Hemofilia yang Perlu Diketahui

Hemofilia merupakan penyakit kelaianan pada fungsi pembekuan darah. Sebagian besar penyebabnya terjadi karena keturunan.

Baca Selengkapnya

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

1 hari lalu

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

Pada 2021 lalu European Medicines Agency (EMA) telah mengungkap efek samping dari vaksinasi AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Apa Saja Imunisasi yang Wajib Diberikan kepada Bayi Berusia 1-2 Bulan?

2 hari lalu

Apa Saja Imunisasi yang Wajib Diberikan kepada Bayi Berusia 1-2 Bulan?

Bayi wajib melakukan imunisasi untuk mencegah bahaya kesehatan, terutama ketika berusia 1-2 bulan. Lantas, apa saja jenis imunisasi yang wajib dilakukan bayi?

Baca Selengkapnya

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

2 hari lalu

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

Bayi harus menjalani imunisasi karena beberapa alasan tertentu yang akan dibahas dalam artikel ini.

Baca Selengkapnya

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

2 hari lalu

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

Bayi penting untuk melakukan imunisasi secara rutin agar terhindar dari bahaya kesehatan mendatang. Lantas, apa saja bahaya bagi bayi yang tidak melakukan imunisasi?

Baca Selengkapnya

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

3 hari lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

3 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

3 hari lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Tuntutan dari Mahasiswa UGM, IPK 4,00 di Universitas Jember, serta Penyakit Akibat Polusi Mengisi Top 3 Tekno

3 hari lalu

Tuntutan dari Mahasiswa UGM, IPK 4,00 di Universitas Jember, serta Penyakit Akibat Polusi Mengisi Top 3 Tekno

Topik tentang mahasiswa UGM menggelar aksi menuntut tranparansi biaya pendidikan menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno Berita Hari Ini.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

3 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya