Begini Cara Militer Amerika Angkut Personel Positif Covid-19

Reporter

Terjemahan

Rabu, 8 Juli 2020 19:15 WIB

Peti kemas yang dimodifikasi menjadi NPC, Negatively Pressurized Connexes, oleh militer Angkatan Udara AS untuk memindah-mindahkan pasien Covid-19. U.S. AIR FORCE/Senior Airman Milton Hamilton

TEMPO.CO, Jakarta - Militer Angkatan Udara Amerika Serikat menggunakan peti kemas atau kontainer yang telah dimodifikasi untuk mengangkut personel atau orang-orang yang terinfeksi virus corona Covid-19 dengan aman. Peti kemas didesain untuk mengangkut pasien baik yang bisa berjalan maupun terbaring di atas tempat tidur, dan dimuat ke dalam lambung pesawat angkut. Sistem filtrasi udara yang didesain khusus memastikan virus tidak akan lolos ke luar kontainer itu sehingga kru pesawat aman.

Peti kontainer yang dinamai Negatively Pressurized Conexes (NPC) dibuat dari peti kemas Conex (Container Express) standar yang biasa digunakan untuk pengapalan berbagai jenis barang atau komoditi ke berbagai penjuru dunia. Peti dimodifikasi yang memungkinkannya diisi tempat duduk 28 penumpang atau 23 pasien lengkap dengan sabuk keselamatannya. Alternatifnya, sebuah NPC bisa memuat delapan pasien yang terbaring. Di luar itu semua, NPC memiliki sebuah ruang khusus untuk petugas medis mengenakan atau melepas alat pelindung diri.

Begitu diberangkatkan, NPC masuk ke lambung pesawat transport C-5 atau C-17 lalu diterbangkan ke daerah tujuan. Pesawat jet yang besar bisa memuat dua NPC sekaligus sedang yang lebih kecil seperti pesawat Hercules C-130J bisa mengangkut NPC Lite yang berukuran lebih kecil.

Setiap NPC menggunakan sistem tekanan udara negatif untuk menjaga kru pesawat tetap aman. Dalam situasi normal, udara terkontaminasi bisa bocor dari dalam Conex yang mengangkut pasien Covid-19 itu, memberi risiko kepada kru pesawat. Tapi itu dicegah dengan tekanan udara negatif yang bekerja secara kontinyu mengisap udara dari luar ke dalam kontainer. Udara kemudian dipompa lagi ke luar lewat penyaringan.

Advertising
Advertising

Peti kemas yang dimodifikasi menjadi NPC, Negatively Pressurized Connexes, oleh militer Angkatan Udara AS untuk memindah-mindahkan pasien Covid-19. U.S. AIR FORCE/Senior Airman Milton Hamilton

Angkatan Udara AS membangun NPC setelah mereka menyadari membutuhkan sebuah sistem yang bisa memindahkan personel yang terinfeksi virus corona secara aman. Media Stars and Stripes melaporkan kalau militer Amerika sebenarnya telah menggunakan sistem serupa, yakni Transport Isolation System. Sistem ini pada April lalu telah digunakan merelokasi tiga kontraktor pemerintahan di Afganistan yang positif terinfeksi virus corona ke Pangkalan Udara Militer Ramstein di Jerman. Ramstein adalah pusat medis utama militer AS di Eropa.

Namun system Transport Isolation System hanya berkapasitas dua sampai empat pasien sekali angkut. Militer Angkatan Udara AS menginginkan kapasitas yang lebih besar karena pandemi yang juga belum mereda. NPC lalu direalisasikan dalam 88 hari sejak dicetuskan keinginan itu.

NPC menyelesaikan misi pertamanya pada 1 Juli lalu saat memindahkan 12 pasien dari lokasi yang dirahasiakan ke Ramstein. Misi itu berjalan 22 jam dan hingga kini telah memindahkan lebih dari 100 pasien Covid-19 dalam 18 kali misi.

POPULAR MECHANICS

Berita terkait

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

5 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

6 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

6 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

10 hari lalu

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

Fungsi utama antibodi itu untuk mencegah infeksi virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan pandemi Covid-19 pada 2020.

Baca Selengkapnya

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

13 hari lalu

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

MURI nobatkan Guru Besar Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran UI, Prof Tjandra Yoga Aditama sebagai penulis artikel tentang Covid-19 terbanyak di media massa

Baca Selengkapnya

KPK Tuntut Bekas Bupati Muna Hukuman 3,5 Tahun Penjara dalam Korupsi Dana PEN

14 hari lalu

KPK Tuntut Bekas Bupati Muna Hukuman 3,5 Tahun Penjara dalam Korupsi Dana PEN

"Terbukti secara sah dan meyakinkan," kata jaksa KPK di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat saat membacakan surat tuntutan pada Kamis, 18 April 2024.

Baca Selengkapnya

Pesan PB IDI agar Masyarakat Tetap Sehat saat Liburan dan Mudik di Musim Pancaroba

20 hari lalu

Pesan PB IDI agar Masyarakat Tetap Sehat saat Liburan dan Mudik di Musim Pancaroba

Selain musim libur panjang Idul Fitri, April juga tengah musim pancaroba dan dapat menjadi ancaman bagi kesehatan. Berikut pesan PB IDI.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Menhub Budi Karya Usulkan WFH di Selasa dan Rabu, Sri Mulyani Sebut Idul Fitri Tahun Ini Sangat Istimewa

21 hari lalu

Terpopuler: Menhub Budi Karya Usulkan WFH di Selasa dan Rabu, Sri Mulyani Sebut Idul Fitri Tahun Ini Sangat Istimewa

Menhub Budi Karya Sumadi mengusulkan work from home atau WFH untuk mengantisipasi kepadatan lalu lintas saat puncak arus balik Lebaran.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: H-4 Lebaran Penumpang di 20 Bandara AP II Melonjak 15 Persen, Kronologi Indofarma Terpukul Melandainya Covid-19

24 hari lalu

Terpopuler: H-4 Lebaran Penumpang di 20 Bandara AP II Melonjak 15 Persen, Kronologi Indofarma Terpukul Melandainya Covid-19

AP II mencatat jumlah penumpang pesawat angkutan Lebaran 2024 di 20 bandara yang dikelola perusahaan meningkat sekitar 15 persen.

Baca Selengkapnya

Kronologi Indofarma Terpukul Melandainya Covid-19, Tak Bayar Gaji sejak Januari

25 hari lalu

Kronologi Indofarma Terpukul Melandainya Covid-19, Tak Bayar Gaji sejak Januari

Indofarma ambruk karena salah perhitungan kapan pandemi COvid-19 berakhir, sehingga banyak obat sakit akibat virus corona tak terjual

Baca Selengkapnya