Kazakhstan Bantah Pneumonia Baru Lebih Mematikan di Negerinya

Reporter

Terjemahan

Sabtu, 11 Juli 2020 09:16 WIB

Seorang petugas melakukan pengecekan pada pasien yang terkena penyakit pneumonia akibat virus corona di Rumah Sakit Pusat Wuhan Via Weibo di Wuhan, Cina. Penelitian genetika telah dilakukan atas virus corona misterius di Wuhan, Cina. THE CENTRAL HOSPITAL OF WUHAN VIA WEIBO/Handout via REUTERS

TEMPO.CO, Shanghai - Pemerintah Kazakhstan membantah berita wabah pneumonia yang lebih mematikan daripada Covid-19 di negerinya. Mereka menyebut laporan-laporan media Cina yang berdasarkan pernyataan Kedutaan Besar Cina di Kazakhstan sebagai berita yang salah.

Pernyataan itu diberikan Kementerian Kesehatan Kazakhstan pada Jumat, 10 Juli 2020. Kementerian mengakui adanya kasus pneumonia atau peradangan pada pau-paru karena virus yang secara etiologi belum terspesifikasi namun apa yang diberitakan disebutkan tidak sesuai kenyataan.

Kementerian Kazakhstan menerangkan kasus pneumonia yang dimaksud adalah kasus yang disertai gejalan infeksi virus corona namun hasil uji Covid-19 si pasien negatif. Menurutnya, angka infeksi pneumonia bakteri, jamur, dan virus, termasuk kasus-kasus dengan penyebab yang belum diketahui sudah sejalan dengan pedoman yang ditetapkan Organisasi Kesehatan Dunia, WHO.

"Informasi yang dipublikasikan oleh sejumlah media Cina terkait pneumonia jenis baru di Kazakhstan itu salah," bunyi pernyataan dari Kementerian Kazakhstan.

Sebelumnya, dalam pernyataannya pada Kamis malam, melalui akun WeChat, Kedubes Cina menyebut adanya lonjakan kasus pneumonia di kota Atyrau, Aktobe, dan Shymkent sejak pertengahan Juni. Mengutip pemerintah setempat, Kedutaan Cina mengatakan pneumonia telah membunuh 1.780 orang di negara itu sepanjang enam bulan pertama tahun ini, dengan 628 kematian hanya pada Juni.

Advertising
Advertising

Di antara para korban itu adalah warga negara Cina. "Tingkat kematian penyakit ini jauh lebih tinggi dibandingkan dengan pneumonia yang disebabkan oleh virus corona jenis baru," cuit Kedubes Cina.

Pernyataan itu sejalan dengan isi siaran dari kantor berita Kazinform pada Selasa yang mengatakan jumlah kasus pneumonia meningkat 2,2 kali lipat pada Juni, dibandingkan dengan periode yang sama pada 2019. Namun belum ada kepastian apakah pneumonia masih terkait dengan virus corona Covid-19 atau berbeda.

Dalam perkembangan yang sama, Kazakhstan dilaporkan memberlakukan kembali karantina wilayah (lockdown) pada pekan ini untuk mengendalikan penularan virus corona. Negara itu mencatat hampir 55 ribu kasus infeksi positif, termasuk 264 kematian. Jumlah kasus baru meningkat pada Kamis lalu dengan angka harian tertinggi 1.962.

ANTARA | REUTERS | BBC

Berita terkait

Alasan Masyarakat Perlu Imunisasi Seumur Hidup

1 jam lalu

Alasan Masyarakat Perlu Imunisasi Seumur Hidup

Imunisasi atau vaksinasi tidak hanya diperuntukkan bagi bayi dan anak-anak tetapi juga orang dewasa. Simak alasannya.

Baca Selengkapnya

Ernest Regia Mahasiswa Indonesia Raih Juara 1 Olimpiade Sains di Kazakhstan

4 jam lalu

Ernest Regia Mahasiswa Indonesia Raih Juara 1 Olimpiade Sains di Kazakhstan

Ernest Regia meraih juara 1 Olimpiade Sains Mahasiswa Republik ke-16 di Universitas Buketov, Karaganda, Kazakhstan pada 25 April 2024.

Baca Selengkapnya

Terpopuler Bisnis: Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal, Promo Gajian hingga Sindiran Komikus Jepang

15 jam lalu

Terpopuler Bisnis: Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal, Promo Gajian hingga Sindiran Komikus Jepang

Zulkifli Hasan mengungkap asal mula ditemukannya baja ilegal produksi pabrik milik Cina.

Baca Selengkapnya

Kisah Besi Beton 'Banci' Produksi Investor Asal Cina yang Disidak Zulhas

1 hari lalu

Kisah Besi Beton 'Banci' Produksi Investor Asal Cina yang Disidak Zulhas

Mendag Zulkifli Hasan menginspeksi mendadak sebuah pabrik baja milik investor Cina yang meproduksi baja ilegal tidak sesuai SNI.

Baca Selengkapnya

Seperti Dongeng, Kisah Cinta Li Ran Perempuan Cina yang Dinikahi Pangeran Belgia

1 hari lalu

Seperti Dongeng, Kisah Cinta Li Ran Perempuan Cina yang Dinikahi Pangeran Belgia

Seorang perempuan Cina merebut hati Pangeran Charles dan Belgia. Kisah percintaan mereka seperti dalam dongeng.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Sumber Kekayaan Iran hingga Pertemuan Hamas-Fatah di Beijing

1 hari lalu

Top 3 Dunia: Sumber Kekayaan Iran hingga Pertemuan Hamas-Fatah di Beijing

Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 27 April 2024 diawali oleh berita soal lima sumber kekayaan negara Iran, yang sedang menghadapi ketegangan dengan Israel

Baca Selengkapnya

Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal Produksi Pabrik Milik Cina

1 hari lalu

Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal Produksi Pabrik Milik Cina

Sebuah pabrik baja Cina, PT Hwa Hok Steel, terungkap memproduksi baja tulangan beton tidak sesuai SNI sehingga produk mereka dinyatakan ilegal.

Baca Selengkapnya

Filipina Pastikan Belum Ada Kata Sepakat dengan Beijing soal Laut Cina Selatan

2 hari lalu

Filipina Pastikan Belum Ada Kata Sepakat dengan Beijing soal Laut Cina Selatan

Filipina menyangkal klaim Beijing yang menyebut kedua negara telah mencapai kata sepakat terkait sengketa Laut Cina Selatan

Baca Selengkapnya

Cina Turun Tangan Pertemukan Fatah dan Hamas di Beijing

2 hari lalu

Cina Turun Tangan Pertemukan Fatah dan Hamas di Beijing

Pemerintah Cina turun tangan mempertemukan dua kelompok berseteru di Palestina yaitu Fatah dan Hamas

Baca Selengkapnya

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

2 hari lalu

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas melantik Pimpinan Tinggi Madya dan Pratama atau Pejabat Eselon I dan II Kementerian Perdagangan.

Baca Selengkapnya