Trump dan Ribut Protokol Kesehatan di Sekolah di Amerika

Reporter

Terjemahan

Sabtu, 11 Juli 2020 17:32 WIB

Presiden A.S. Donald Trump mengunjungi pabrik Produk Medis Puritan yang memproduksi alat penyeka swab test Covid-19, di Guilford, Maine, Jumat, 5 Juni 2020. Selama kunjungan Trump tidak mengenakan masker dan sempat memegang alat penyeka yang diproduksi. REUTERS/Tom Brenner

TEMPO.CO, Jakarta - Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) menyatakan tidak akan merevisi panduan untuk pembukaan kembali sekolah-sekolah di masa pandemi Covid-19 yang diharapkan dilakukan selepas musim panas di negeri itu. Pernyataan itu terkait dengan kecaman Presiden Donald Trump atas panduan atau protokol kesehatan yang sudah dibuat tersebut.

Ketidaksesuaian antara presiden dengan penasihat tertinggi bidang kesehatan itu terjadi saat banyak orang tua dan para guru bingung bagaimana cara yang aman agar anak-anak mereka bisa kembali ke sekolah. Trump, menolak mengikuti saran sebagian pejabat bidang kesehatan, telah berulang kali menyerukan dibukanya kembali sekolah-sekolah sekalipun jumlah kasus baru infeksi virus corona di banyak negara bagian melonjak lagi.

Pada Rabu lalu, dia mengecam pedoman atau protokol yang sudah dibuatkan CDC jika sekolah ingin memulai kembali kegiatan belajar mengajar tatap muka. Trump, lewat cuitan di media sosial, mengatakan kalau protokol yang ada 'sangat keras' dan 'mahal'. Dalam cuitan yang berbeda, dia mengancam menghentikan pendanaan untuk sekolah yang menolak segera memulai kegiatan belajar mengajar dengan cara tatap muka.

Trump menilai, ketika sekolah-sekolah diharapkan bisa segera dibuka kembali, CDC dianggapnya malah menerapkan hal-hal yang tidak praktis. "I will be meeting with them!!!" cuitnya ditujukan kepada CDC.

Panduan dari CDC untuk pembukaan kembali sekolah berisi langkah-langkah untuk melindungi anak-anak, termasuk di dalamnya menjaga jarak antar meja sejauh enam kaki (1,8 meter) dan anak-anak mengenakan masker kain. CDC juga menyarankan penutupan area komunal seperti kantin dan taman bermain, selain menginstalasi penghalang yang bisa melindungi anak-anak dari bersin satu sama lain, serta tetap tinggal di rumah ketika memungkinkan.

Advertising
Advertising

Robert Redfield, Direktur CDC, kelihatannya berubah setelah ada cuitan bosnya itu. Dia memang menyatakan tidak akan merevisi apa yang sudah ada tapi, dalam sebuah keterangan yang disampaikannya kemudian kepada para wartawan, Redfield meminta protokol yang sudah ada itu agar tidak digunakan alasan oleh sekolah untuk terus tutup.

"Ingat, ini adalah panduan, ini bukan persyaratan, dan tujuannya adalah untuk memfasilitasi pembukaan kembali dan menjaganya terus buka," katanya

Keesokan harinya, Kamis, Redfield kembali menegaskan tidak akan mengubah apapun dari panduan atau protokol kesehatan yang sudah dibuat. Namun menyatakan akan menambahkan dokumen referensi untuk menolong komunitas membuka kembali sekolah tingkat dasar.

"Ini bukan sebuah revisi; ini hanya untuk menyediakan informasi tambahan untuk menolong sekolah-sekolah agar mampu menggunakan panduan yang sudah kami buat," katanya. Ditanya tentang penilaian Trump bahwa panduan itu terlalu keras dan tidak praktis, Redfield menjawab itu bergantung bagaimana menyikapinya.

Sebelumnya, seorang pejabat senior di CDC, Nick Valencia, mengatakan kalau sekolah harus menjadi yang pertama dipulihkan dan terakhir ditutup terkait dampak pandemi Covid-19. Alasannya, anak-anak perlu secara fisik berada di sekolah. Penilaian itu berbeda dari Anthony Fauci, ahli penyakit menular terkenal di AS, yang memperingatkan pemerintah harus mengendalikan pandemi secara ketat dulu jika ingin mengirim anak-anak kembali ke sekolah.

CNN | USA TODAY

Berita terkait

TPNPB Klaim Tembak Mati Empat Anggota TNI-Polri dan Bakar Sekolah di Enarotali

2 jam lalu

TPNPB Klaim Tembak Mati Empat Anggota TNI-Polri dan Bakar Sekolah di Enarotali

TPNPB-OPM menyatakan menembak empat anggota aparat gabungan TNI-Polri. Penembakan itu terjadi pada Rabu, 1 Mei 2024. Keempat orang itu ditembak saat mereka sedang berpatroli.

Baca Selengkapnya

Jadwal Pendaftaran Sekolah Kedinasan 2024 dan Syaratnya

15 jam lalu

Jadwal Pendaftaran Sekolah Kedinasan 2024 dan Syaratnya

Kapan jadwal pendaftaran sekolah kedinasan pada 2024? Ini penjelasan Kemenpan RB serta syarat yang harus dipenuhi ketika mendaftar.

Baca Selengkapnya

8 Sekolah Kedinasan 2024 yang Beri Lulusannya Uang Pensiun

15 jam lalu

8 Sekolah Kedinasan 2024 yang Beri Lulusannya Uang Pensiun

Berikut ini daftar sekolah kedinasan 2024 yang lulusannya bisa menjadi CPNS dan diberikan uang pensiun. Ada dari Kemenkeu hingga BMKG.

Baca Selengkapnya

Ancaman Bom, Lebih dari 50 Sekolah di Ibu Kota India Dievakuasi

21 jam lalu

Ancaman Bom, Lebih dari 50 Sekolah di Ibu Kota India Dievakuasi

Puluhan sekolah di wilayah ibu kota negara India dievakuasi pada Rabu 1 Mei 2024 setelah menerima ancaman bom melalui email

Baca Selengkapnya

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

1 hari lalu

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

Hakim yang mengawasi persidangan pidana uang tutup mulut Donald Trump mendenda mantan presiden Amerika Serikat itu sebesar US$9.000 atau karena Rp146

Baca Selengkapnya

Tennessee AS Bolehkan Guru Membawa Senjata Api ke Sekolah, Ini Aturannya

2 hari lalu

Tennessee AS Bolehkan Guru Membawa Senjata Api ke Sekolah, Ini Aturannya

Guru dan staf pengajar di Tennessee, Amerika Serikat dibolehkan bawa senjata api ke sekolah dan kampus. Begini aturannya.

Baca Selengkapnya

Sekolah di Bangladesh Dibuka Kembali Walau Gelombang Panas

3 hari lalu

Sekolah di Bangladesh Dibuka Kembali Walau Gelombang Panas

Perubahan iklim telah berkontribusi pada gelombang panas yang semakin sering, semakin buruk dan semakin panjang selama musim panas di Bangladesh.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

5 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

PBB: Butuh 14 Tahun untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza

5 hari lalu

PBB: Butuh 14 Tahun untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza

Serangan Israel ke Gaza telah meninggalkan sekitar 37 juta ton puing di wilayah padat penduduk, menurut Layanan Pekerjaan Ranjau PBB

Baca Selengkapnya

Gibran Dorong Program CSR Lebih Banyak Diarahkan ke Sekolah-Sekolah

5 hari lalu

Gibran Dorong Program CSR Lebih Banyak Diarahkan ke Sekolah-Sekolah

Gibran mengatakan para penerima sepatu gratis itu sebagian besar memang penerima program Bantuan Pendidikan Masyarakat Kota Surakarta.

Baca Selengkapnya