Heboh Pneumonia Baru yang Lebih Mematikan, Ini Kata WHO

Reporter

Terjemahan

Sabtu, 11 Juli 2020 18:42 WIB

Ilustrasi pneumonia. shutterstock.com

TEMPO.CO, Jakarta - Badan Kesehatan Dunia (WHO) menanggapi kabar pneumonia baru di Kazakhstan. Pemberitaan media Cina, yang mengutip peringatan kedutaan besar mereka di Kazakhstan, menyebutkan pneumonia itu lebih mematikan daripada Covid-19. Pemerintah Kazakhstan lewat Kementerian Kesehatannya langsung membantah dengan menyebut pemberitaan tidak sesuai kenyataan.

Dalam jumpa pers reguler yang digelar WHO pada Jumat 11 Juli 2020, Kepala Program Kedaruratan Mike Ryan mengaku kalau perkembangan di Kazakhstan sudah dalam pantauan 'radar' WHO. Dugaan sementara adalah kasus-kasus pneumonia tak dikenal itu termasuk Covid-19.

Alasan untuk dugaan itu adalah lonjakan tinggi kasus baru yang sedang terjadi di Kazakhstan, yang mencapai lebih dari 10 ribu dalam tiga minggu terakhir. WHO, Ryan menambahkan, sedang mencermati kualitas pengujian Covid-19 yang sudah dilakukan di negara itu dan apakah beberapa kasus pneumonia yang disebut tak dikenal itu berasal dari hasil tes negatif yang palsu.

Dalam keterangan yang diberikan kepada AFP, Badan PBB itu memberi keterangan kalau Kazakhstan mengklasifikasikan kasus pneumonia yang sedang menjadi sorotan itu menggunakan kode. Satu di antaranya tertera sebagai U07.2 COVID-19, artinya virus tidak teridentifikasi.

Dijelaskan kalau kode seperti itu digunakan ketika diagnosis klinis atau epidemiologis menunjukkan gejala Covid-19 tetapi konfirmasi laboratorium tidak konklusif atau tidak tersedia. Jika hasil tesnya yang palsu atau salah, Ryan menerangkan, itu berarti kasus pneumonia yang dimaksud bukan termasuk penyakit baru.

Advertising
Advertising

"Kami sedang dalam proses verifikasi bersama Kementerian setempat," bunyi penjelasan WHO.

Sementara itu Ryan juga memberi catatan kalau kasus pneumonia seperti itu bisa muncul di mana saja dan kapan saja. Penyebabnya bisa macam-macam, termasuk bakteri Legionella atau influenza. "Kurva epidemiologis yang terus naik di suatu negara akan sangat mungkin membuat banyak kasus tak terdiagnosa sebagai Covid-19," katanya.

REUTERS | BBC

Berita terkait

Kemenkes, UNDP dan WHO Luncurkan Green Climate Fund untuk Bangun Sistem Kesehatan Menghadapi Perubahan Iklim

2 jam lalu

Kemenkes, UNDP dan WHO Luncurkan Green Climate Fund untuk Bangun Sistem Kesehatan Menghadapi Perubahan Iklim

Inisiatif ini akan membantu sistem kesehatan Indonesia untuk menjadi lebih tangguh terhadap dampak perubahan iklim.

Baca Selengkapnya

Kemenkes, UNDP dan WHO Perkuat Layanan Kesehatan Hadapi Perubahan Iklim

2 hari lalu

Kemenkes, UNDP dan WHO Perkuat Layanan Kesehatan Hadapi Perubahan Iklim

Kemenkes, UNDP dan WHO kolaborasi proyek perkuat layanan kesehatan yang siap hadapi perubahan iklim.

Baca Selengkapnya

Alasan Masyarakat Perlu Imunisasi Seumur Hidup

2 hari lalu

Alasan Masyarakat Perlu Imunisasi Seumur Hidup

Imunisasi atau vaksinasi tidak hanya diperuntukkan bagi bayi dan anak-anak tetapi juga orang dewasa. Simak alasannya.

Baca Selengkapnya

Ernest Regia Mahasiswa Indonesia Raih Juara 1 Olimpiade Sains di Kazakhstan

2 hari lalu

Ernest Regia Mahasiswa Indonesia Raih Juara 1 Olimpiade Sains di Kazakhstan

Ernest Regia meraih juara 1 Olimpiade Sains Mahasiswa Republik ke-16 di Universitas Buketov, Karaganda, Kazakhstan pada 25 April 2024.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

5 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

5 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

6 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Gaet Turis Lebih Banyak, Thailand buat Perjanjian Bebas Visa Permanen dengan Kazakhstan

9 hari lalu

Gaet Turis Lebih Banyak, Thailand buat Perjanjian Bebas Visa Permanen dengan Kazakhstan

Thailand mengalami peningkatan signifikan jumlah wisatawan dari Kazakhstan sejak program pembebasan visa sementara tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

10 hari lalu

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

Fungsi utama antibodi itu untuk mencegah infeksi virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan pandemi Covid-19 pada 2020.

Baca Selengkapnya

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

13 hari lalu

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

MURI nobatkan Guru Besar Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran UI, Prof Tjandra Yoga Aditama sebagai penulis artikel tentang Covid-19 terbanyak di media massa

Baca Selengkapnya