Bill Gates: Obat Covid-19 Harus Tersedia Bagi yang Membutuhkan

Reporter

Antara

Editor

Erwin Prima

Minggu, 12 Juli 2020 06:07 WIB

Bill Gates, 63 tahun, menempati urutan kedua sebagai orang terkaya di dunia 2018 versi Forbes sekitar 90 milliar Dollar AS. REUTERS

TEMPO.CO, Zurich - Filantropi miliarder Bill Gates menyerukan agar obat dan vaksin Covid-19 tersedia untuk negara-negara dan orang-orang yang paling membutuhkan, bukan untuk "penawar tertinggi".

"Jika kita membiarkan obat dan vaksin dijual ke penawar tertinggi, alih-alih ke orang-orang dan tempat-tempat yang paling membutuhkan, kita akan membuat pandemi menjadi lebih lama, lebih tidak adil, lebih mematikan," kata Gates dalam sebuah video yang dirilis pada Sabtu, 11 Juli 2020, dalam konferensi virtual Covid-19 yang diselenggarakan oleh International AIDS Society.

"Kita membutuhkan para pemimpin untuk membuat keputusan sulit tentang distribusi berdasarkan ekuitas, bukan hanya pada faktor-faktor yang didorong pasar," ujar pendiri Microsoft itu.

Dengan ratusan proyek vaksin yang sedang berjalan dan pemerintah di Eropa dan Amerika Serikat menginvestasikan miliaran dolar dalam penelitian, uji coba dan manufaktur, ada kekhawatiran bahwa negara-negara kaya dapat mengambil obat-obatan yang menjanjikan untuk virus corona baru, dan meninggalkan negara-negara berkembang dengan tangan kosong.

Komisi Eropa dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah memperingatkan persaingan tidak sehat dalam perebutan obat yang dipandang sebagai kunci untuk menyelamatkan nyawa dan menyelesaikan kekacauan ekonomi yang disebabkan oleh virus.

Advertising
Advertising

Sementara beberapa pejabat di Washington telah mengindikasikan mereka akan berusaha memprioritaskan penduduk AS.

Bill Gates mengatakan upaya yang dimulai dua dekade lalu untuk memerangi krisis HIV/AIDS global, ketika negara-negara bersatu akhirnya membuat obat tersedia di sebagian besar dunia termasuk Afrika, dapat berfungsi sebagai model untuk membuat obat-obatan Covid-19 dapat diakses secara luas.

Sebagai contoh, dia menunjuk Dana Global 2002 yang diciptakan untuk Memerangi AIDS, Tuberkulosis dan Malaria dan Rencana Darurat Presiden AS untuk Bantuan AIDS yang berbasis di AS untuk memberikan obat-obatan kepada orang-orang untuk memerangi beberapa penyakit mematikan di dunia.

"Salah satu pelajaran terbaik dalam memerangi HIV/AIDS adalah pentingnya membangun sistem distribusi global yang besar dan adil ini untuk memberikan obat kepada semua orang," kata Gates.

ANTARA | REUTERS

Berita terkait

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

20 jam lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

1 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

1 hari lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

1 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

1 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

7 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

8 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

8 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Tips Beri Obat Demam pada Anak sesuai Dosis dan Tak Dimuntahkan Lagi

11 hari lalu

Tips Beri Obat Demam pada Anak sesuai Dosis dan Tak Dimuntahkan Lagi

Berikut saran memberikan obat demam pada anak sesuai dosis dan usia serta agar tak dimuntahkan lagi.

Baca Selengkapnya

Alasan Bawang Merah Tetap Diburu Meski Mahal

11 hari lalu

Alasan Bawang Merah Tetap Diburu Meski Mahal

Bawang merah merupakan komoditi penting yang dibutuhkan masyarakat. Apa saja manfaatnya untuk kesehatan?

Baca Selengkapnya