LIPI Temukan Spesies Baru Hewan Laut Dijuluki Marine Scavengers

Senin, 13 Juli 2020 17:01 WIB

Penampakan keseluruhan spesies jenis baru hewan invetebrata Bathynomus raksasa yang ditemukan peneliti Pusat Penelitian Bilologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia di selatan Pulau Jawa dan Sumatera. Kredit: Pusat Penelitian Biologi LIPI

TEMPO.CO, Jakarta - Peneliti Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) telah menemukan spesies jenis baru hewan invertebrata yang dinamai Bathynomus raksasa. Peneliti dari Pusat Penelitian Biologi LIPI Conni Margaretha Sidabalok menerangkan, hewan yang termasuk dalam kelompok Crustacea (udang-udangan, kepiting dan kerabatnya) itu adalah penemuan yang pertama dari Indonesia.

Penampakan kepala spesies jenis baru hewan invetebrata Bathynomus raksasa yang ditemukan peneliti Pusat Penelitian Bilologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia di selatan Pulau Jawa dan Sumatera. Kredit: Pusat Penelitian Biologi LIPI

Menurut Conny, Bathynomus ini genus atau marga penghuni laut dalam. “Karena hidup di laut dalam dengan sumber daya yang terbatas, maka makanan utamanya adalah sisa-sisa makhluk hidup yang jatuh ke laut dalam atau dari lingkungan laut dalam itu sendiri, bisa berupa sisa-sisa ikan, cumi-cumi, Crustacea lainnya,” ujar dia melalui pesan pendek, Senin, 13 Juli 2020.

Conni menerangkan, berdasarkan perilakunya itu, Bathynomus ini digolongkan dalam kelompok marine scavengers (pemulung laut). “Ini keistimewaannya,” ujarnya. Secara awam Bathynomus juga sering dijuluki ‘Deep-sea Cockroach’ karena tampilannya yang mirip kecoa walaupun sebenarnya hewan ini bukan serangga sama sekali.

“Atau kadang disebut juga dengan ‘Darth Vader Isopod’ karena tampak depan kepala dan matanya yang mengingatkan pada figur tersebut,” kata Conni.

Advertising
Advertising

Bathynomus raksasa ini ditemukan di ujung selatan Pulau Sumatera dan selatan Pulau Jawa dengan distribusi kedalaman antara 900-1200 meter di bawah permukaan laut. Hewan ini ditemukan dalam ekspedisi (South Java Deep Sea) SJADES 2018 yang merupakan kolaborasi ekspedisi dan penelitian antara LIPI dan National University of Singapore (NUS).

Staf dari National University Singapore (NUS) saat pertama kali menangkap Bathynomus raksasa saat ekspedisi (South Java Deep Sea) SJADES 2018 bersama Lembnaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI). Kredit: SJADES 2018

Selain itu, Bathynomus—terutama species Bathynomus giganteus—sudah lama populer di masyarakat awam Jepang, bahkan sudah banyak dibuatkan token atau figurenya karena kepopulerannya. “Silakan bisa cari tahu untuk gambaran kepopuleran hewan ini di sana,” tutur Conni.

Hewan itu memiliki ukuran yang relatif besar untuk hewan Crustacea. Bathynomus raksasa memiliki panjang 36 cm. Karena baru ditemukan, Conni dan koleganya belum mengetahui bagaimana populasi dari Bathynomus raksasa ini.

“Baru ditemukan di dua lokasi saja yang disebutkan tadi, satu lokasi hanya satu individu Bathynomus raksasa,” ujar Conni yang merupakan pakar biologi botani itu. Penelitian Conni bersama timnya sudah dipublikasikannya secara resmi di jurnal ilmiah ZooKeys pada 8 Juli 2020.

Berita terkait

Pasukan Inggris Mungkin Ditugaskan Mengirimkan Bantuan dari Dermaga ke Gaza

1 hari lalu

Pasukan Inggris Mungkin Ditugaskan Mengirimkan Bantuan dari Dermaga ke Gaza

Pasukan Inggris mungkin ditugaskan untuk mengirimkan bantuan ke Gaza dari dermaga lepas pantai yang sedang dibangun oleh militer Amerika Serikat

Baca Selengkapnya

Siprus Lanjutkan Bantuan Pangan ke Gaza Via Laut Pasca-Pembunuhan Relawan WCK

1 hari lalu

Siprus Lanjutkan Bantuan Pangan ke Gaza Via Laut Pasca-Pembunuhan Relawan WCK

Pengiriman bantuan pangan ke Gaza dari Siprus melalui jalur laut dilanjutkan pada Jumat malam

Baca Selengkapnya

Profesor Riset Termuda BRIN Dikukuhkan, Angkat Isu Sampah Indonesia yang Cemari Laut Afrika

3 hari lalu

Profesor Riset Termuda BRIN Dikukuhkan, Angkat Isu Sampah Indonesia yang Cemari Laut Afrika

Reza dikukuhkan sebagai profesor riset berkat penelitian yang dilakukannya pada aspek urgensi pengelolaan plastik.

Baca Selengkapnya

Jelang Putusan Sengketa Pilpres 2024, Apa Prediksi Para Pakar?

7 hari lalu

Jelang Putusan Sengketa Pilpres 2024, Apa Prediksi Para Pakar?

Putusan sidang sengketa Pilpres 2024 akan dibacakan Senin, 22 April 2024. Berikut prediksi para pakar.

Baca Selengkapnya

Bareskrim Polri Tangkap 5 Kurir Peredaran Sabu Lintas Laut Jaringan Malaysia-Aceh

10 hari lalu

Bareskrim Polri Tangkap 5 Kurir Peredaran Sabu Lintas Laut Jaringan Malaysia-Aceh

Peredaran sabu itu dilakukan lintas laut dari jaringan Malaysia-Aceh.

Baca Selengkapnya

Inilah 4 Akar Masalah Papua Menurut LIPI

14 hari lalu

Inilah 4 Akar Masalah Papua Menurut LIPI

Ada empat akar masalah Papua, yakni sejarah dan status politik, diskriminiasi, kekerasan dan pelanggaran HAM berat, dan kegagalan pembangunan.

Baca Selengkapnya

Italia Selamatkan 1100 Migran di Lepas Pantai Italia dalam 24 Jam

21 hari lalu

Italia Selamatkan 1100 Migran di Lepas Pantai Italia dalam 24 Jam

Lebih dari 1.100 migran dan pengungsi termasuk 121 anak-anak tanpa pendamping diselamatkan di lepas pantai selatan Italia dalam waktu 24 jam

Baca Selengkapnya

Pakar Sawit IPB University Sampaikan Rekomendasi terkait Regulasi EUDR yang Mempersulit Ekspor 7 Komoditas

31 hari lalu

Pakar Sawit IPB University Sampaikan Rekomendasi terkait Regulasi EUDR yang Mempersulit Ekspor 7 Komoditas

Regulasi EUDR juga mempengaruhi penggunaan suplemen pakan ternak yang terbuat dari sawit.

Baca Selengkapnya

Pakar Penyakit Dalam FKUI: Ginjal Bisa Terganggu Etilen Glikol hingga Kebanyakan Makan Jengkol

32 hari lalu

Pakar Penyakit Dalam FKUI: Ginjal Bisa Terganggu Etilen Glikol hingga Kebanyakan Makan Jengkol

Sebagian besar penyakit ginjal dapat dicegah dan diobati apabila ditemukan lebih awal.

Baca Selengkapnya

18 Warga Gaza Tewas Akibat Bantuan Via Udara, 12 Diantaranya Tenggelam di Laut

33 hari lalu

18 Warga Gaza Tewas Akibat Bantuan Via Udara, 12 Diantaranya Tenggelam di Laut

Setidaknya 12 warga Palestina tenggelam setelah mereka berenang ke Laut Gaza saat mencoba mendapatkan bantuan yang diterjunkan dari udara

Baca Selengkapnya