WHO: AS dan Brasil Sumbang Setengah Kasus Harian Covid-19

Selasa, 14 Juli 2020 12:27 WIB

Direktur jenderal Organisasi Kesehatan Dunia, Tedros Adhanom Ghebreyesus. Christopher Black/WHO/Handout via REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan bahwa Amerika Serikat dan Brasil menyumbang 111.319 kasus baru harian virus corona Covid-19 ketika negara-negara di seluruh dunia berjuang untuk menahan wabah itu. Jumlah tersebut merupakan setengah dari total kasus baru yang muncul pada Minggu, 12 Juli 2020.

Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus menerangkan di beberapa negara di dunia, dia melihat peningkatan berbahaya pada kasus Covid-19, dan ruang perawatan rumah sakit terisi lagi. "Biarkan saya berterus terang, terlalu banyak negara menuju ke arah yang salah," ujar dia, seperti dikutip laman CNBC, Senin, 13 Juli 2020.

Di Amerika, kasus Covid-19 terus mencapai tingkat rekor selama akhir pekan lalu dengan Florida melaporkan pada hari Minggu lebih dari 15.000 kasus baru, itu memecahkan catatan harian yang dilaporkan oleh setiap negara bagian. Florida sekarang memiliki lebih banyak kasus daripada beberapa negara besar dengan populasi yang jauh lebih besar seperti Spanyol, Italia dan Prancis.

Secara keseluruhan, Amerika telah melaporkan lebih dari 3,3 juta kasus Covid-19 dan setidaknya 135.205 kematian, menurut data yang dikumpulkan oleh Johns Hopkins University. Pada Minggu, kasus tumbuh 5 persen atau lebih di 37 negara bagian dan juga Washington DC, menurut analisis data CNBC.

Rata-rata tujuh hari kasus Amerika lebih dari 59.100. "Tampaknya banyak negara kehilangan keuntungan karena tindakan yang terbukti mengurangi risiko tidak diterapkan atau diikuti," kata Tedros.

Pekan lalu, WHO memperingatkan para pemimpin dunia bahwa pandemi tidak terkendali dan semakin parah. Tedros mengkritik tanggapan beberapa negara terhadap virus tersebut, dengan mengatakan tindakan mereka tidak sesuai dengan keseriusan pandemi tersebut.

Menurut dia satu-satunya tujuan virus ini adalah menemukan orang untuk terinfeksi. "Pesan campuran dari para pemimpin merusak unsur paling penting dari setiap respons yaitu kepercayaan. Virus akan semakin buruk dan semakin buruk tetapi tidak harus seperti ini," kata Tedros.

CNBC | JOHNS HOPKINS UNIVERSITY

Berita terkait

WHO: Rencana Darurat Tak Bisa Cegah Kematian jika Israel Lakukan Serangan Darat di Rafah

2 jam lalu

WHO: Rencana Darurat Tak Bisa Cegah Kematian jika Israel Lakukan Serangan Darat di Rafah

WHO mengatakan tidak ada rencana darurat yang dapat mencegah "tambahan angka kematian" di Rafah jika Israel menjalankan operasi militernya di sana.

Baca Selengkapnya

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

12 jam lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

18 jam lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

1 hari lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

1 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

1 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Kemenkes, UNDP dan WHO Luncurkan Green Climate Fund untuk Bangun Sistem Kesehatan Menghadapi Perubahan Iklim

2 hari lalu

Kemenkes, UNDP dan WHO Luncurkan Green Climate Fund untuk Bangun Sistem Kesehatan Menghadapi Perubahan Iklim

Inisiatif ini akan membantu sistem kesehatan Indonesia untuk menjadi lebih tangguh terhadap dampak perubahan iklim.

Baca Selengkapnya

Kemenkes, UNDP dan WHO Perkuat Layanan Kesehatan Hadapi Perubahan Iklim

4 hari lalu

Kemenkes, UNDP dan WHO Perkuat Layanan Kesehatan Hadapi Perubahan Iklim

Kemenkes, UNDP dan WHO kolaborasi proyek perkuat layanan kesehatan yang siap hadapi perubahan iklim.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

7 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

7 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya