Harimau Sumatera di Riau, Kasus Bonita Diaku Paling Melelahkan

Reporter

Antara

Jumat, 17 Juli 2020 07:39 WIB

Harimau Sumatera (Panthera tigris sumatrae) yang bernama Bonita ini akhirnya berhasil ditemukan oleh tim gabungan di hari ke 108, di Estate Eboni PT. Tabung Haji Indo Plantation (THIP), 20 April 2018. Usai ditangkap, Bonita dievakuasi ke Pusat Rehabilitasi Harimau Sumatera Dharmasraya, Yayasan Arsari Djojohadikusumo. facebook/Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan

TEMPO.CO, Pekanbaru - Konflik harimau sumatera (panthera tigris sumatrae) dan masyarakat di Kabupaten Indragiri Hilir sudah berlangsung sangat lama. Satu kasus yang paling menyita perhatian serta waktu dan energi adalah harimau diberi nama Bonita.

Upaya penangkapan Bonita disebutnya mencapai dua tahun. “Bahkan setelah kasus Bonita, konflik harimau seperti tidak selesai-selesai,” kata Kepala Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam Riau, Suharyono.

Suharyono mengungkap itu dalam acara pemberian penghargaan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan terkait penanganan konflik harimau dan manusia di Indragiri Hilir. Sebanyak 47 penghargaan dibagikan kepada pemerintah daerah, perusahaan, institusi dan juga individu yang dianggap berjasa untuk penangan konflik tersebut.

“Ini penghargaan yang paling banyak saya serahkan dalam sehari selama jadi Dirjen,” kata Dirjen Konservasi Sumber Daya Alam Ekosistem Wiratno mewakili Menteri LHK di Kantor Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau di Kota Pekanbaru, Kamis 16 Juli 2020.

Advertising
Advertising

Tim dokter hewan memerika kesehatan seekor Harimau Sumatera (Panthera tigris sumatrae) bernama Antan Bintang sebelum dilepasliarkan di PR-HSD Yayasan ARSARI, Dhamasraya, Sumatera Barat, Senin, 29 Juli 2019. Kementerian Lingkungan Hidup bersama Pusat Rehabilitasi Harimau Sumatera Dharmasraya - Yayasan ARSARI Djojohadikusumo (PR-HSD Yayasan ARSARI) melepasliarkan sepasang Harimau Sumatera bernama Bonita dan Antan Bintang ke kawasan konservasi di Provinsi Riau. ANTARA

Usai menyampaikan apresiasinya, Wiratno berpesan penghargaan dijadikan momentum kolaborasi agar konflik tidak terulang. “Tolong lakukan pembersihan jerat,” ujarnya berpesan khusus kepada perusahaan pemegang konsesi lahan.

Wakil Bupati Indragiri Hilir Samsudin Uti balik berharap ada strategi dari Kementerian LHK untuk mencegah konflik satwa dilindungi dengan manusia. Dia menyebutkan, di kabupaten itu terdapat banyak harimau sumatera. “Tentu kita tak ingin ini terus terjadi karena harimau sumatera adalah satwa yang harus kita jaga agar tak punah,” katanya.

Berita terkait

Pria di Riau Edit Suara Hakim MK Soal Putusan Sengketa Pilpres, Tambah Narasi Selamat Pendukung 02

14 hari lalu

Pria di Riau Edit Suara Hakim MK Soal Putusan Sengketa Pilpres, Tambah Narasi Selamat Pendukung 02

Polda Riau menciduk seorang pria di Rokan Hilir Riau karena mengedit suara hakim MK soal putusan sengketa pilpres. Ada narasi jogetin aja.

Baca Selengkapnya

Libur Lebaran 2024: 5 Rekomendasi Destinasi Wisata di Pekanbaru dan Sekitarnya

17 hari lalu

Libur Lebaran 2024: 5 Rekomendasi Destinasi Wisata di Pekanbaru dan Sekitarnya

Pekanbaru dan sekitarnya menawarkan pengalamanbaru bagi para wisatawan libur Lebaran 2024. Antara lain Istana Siak dan Asia Farm Pekanbaru.

Baca Selengkapnya

Satu Anak Gajah Sumatera Lahir di Pusat Konservasi Gajah Riau

24 hari lalu

Satu Anak Gajah Sumatera Lahir di Pusat Konservasi Gajah Riau

Satu anak Gajah Sumatera lahir di Pusat Konservasi Gajah Provinsi Riau, Sabtu 6 April 2024.

Baca Selengkapnya

Publikasi Penelitian Harimau Jawa di Jurnal Ilmiah, Peneliti Sempat Sepelekan Temuan

34 hari lalu

Publikasi Penelitian Harimau Jawa di Jurnal Ilmiah, Peneliti Sempat Sepelekan Temuan

Baru-baru ini ada publikasi hasil analisis pemeriksaan DNA dari sehelai rambut yang membuktikan keberadaan harimau jawa di Sukabumi, Jawa Barat.

Baca Selengkapnya

Cara BRIN Meneliti Jejak Harimau Jawa di Sukabumi, Spesies yang Dikategorikan Punah Selama 40 Tahun

38 hari lalu

Cara BRIN Meneliti Jejak Harimau Jawa di Sukabumi, Spesies yang Dikategorikan Punah Selama 40 Tahun

Peneliti BRIN menelisik DNA pada temuan rambut yang diduga milik Harimau Jawa, hewan yang dkategorikan punah sejak puluha tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Penyebab Harimau Sumatera Masuk Kampung dan Timbulkan Konflik Manusia dan Satwa Liar

38 hari lalu

Penyebab Harimau Sumatera Masuk Kampung dan Timbulkan Konflik Manusia dan Satwa Liar

Ekolog satwa liar Sunarto menjelaskan konflik Harimau Sumatera dengan manusia akibat beberapa faktor termasuk kondisi individual dan habitatnya.

Baca Selengkapnya

Polisi Tangkap Mahasiswa Pelaku Persetubuhan Anak di Bawah Umur di Riau

38 hari lalu

Polisi Tangkap Mahasiswa Pelaku Persetubuhan Anak di Bawah Umur di Riau

Mahasiswa yang menyetubuhi anak di bawah umur diciduk polisi Riau. Terungkap setelah korban cerita ke orang tua.

Baca Selengkapnya

Lebih Dekat Ihwal Harimau Sumatera yang Dilaporkan Berkeliaran di Pasaman Barat Sumbar

38 hari lalu

Lebih Dekat Ihwal Harimau Sumatera yang Dilaporkan Berkeliaran di Pasaman Barat Sumbar

Setelah dikonfirmasi BKSDA kembali, satwa dilindungi harimau sumatera itu diketahui sudah keluar dari saluran air namun masih sempat berkeliaran.

Baca Selengkapnya

Tanda Kehidupan Harimau Jawa, Ditemukan Sehelai Rambut di Sukabumi

39 hari lalu

Tanda Kehidupan Harimau Jawa, Ditemukan Sehelai Rambut di Sukabumi

Empat peneliti Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) baru-baru ini berhasil membuktikan adanya tanda-tanda jejak kehidupan harimau jawa.

Baca Selengkapnya

Harimau Terlihat di Pasaman Barat, BKSDA Sumatera Barat Turunkan Tim

40 hari lalu

Harimau Terlihat di Pasaman Barat, BKSDA Sumatera Barat Turunkan Tim

BKSDA Sumatera Barat melaporkan adanya harimau Sumatera di bak penampung di Desa Kajai Selatan, Kecamatan Talamau, Pasaman Barat.

Baca Selengkapnya