130 Akun Tokoh Dunia Diretas, Twitter: Kami Malu

Reporter

Tempo.co

Editor

Erwin Prima

Senin, 20 Juli 2020 07:36 WIB

Logo Twitter.[REUTERS]

TEMPO.CO, Oakland - Twitter mengatakan peretasan terhadap akun dari beberapa pengguna profil top dunia menargetkan 130 orang. Para peretas dapat mengatur ulang kata sandi 45 akun tersebut.

Perusahaan yang berbasis di San Francisco itu mengatakan dalam sebuah posting blog pada hari Sabtu, 18 Juli 2020, bahwa pada delapan akun penyerang juga mengunduh informasi akun melalui alat "Data Twitter Anda", sebagaimana dikutip ABC News, Senin, 20 Juli 2020.

Tidak satu pun dari delapan akun yang diverifikasi, kata Twitter, seraya menambahkan bahwa mereka menghubungi pemilik akun yang terpengaruh.

“Kami malu, kami kecewa, dan lebih dari segalanya, kami minta maaf. Kami tahu bahwa kami harus bekerja untuk mendapatkan kembali kepercayaan Anda, dan kami akan mendukung semua upaya untuk membawa pelaku ke pengadilan,” kata Twitter dalam posting blog.

Serangan 17 Juli itu membobol akun Twitter para pemimpin dunia, selebritas, dan pemimpin teknologi dalam salah satu pelanggaran keamanan paling terkenal dalam beberapa tahun terakhir.

Advertising
Advertising

Para penyerang mengirimkan cuitan dari akun tokoh-tokoh publik, menawarkan untuk mengirim US$ 2.000 untuk setiap US$ 1.000 yang dikirim ke alamat Bitcoin anonim.

Allison Nixon, kepala peneliti di perusahaan cybersecurity 221B, mengatakan dalam sebuah email pada hari Minggu bahwa orang-orang di balik serangan itu tampaknya berasal dari komunitas "OG".

"Berdasarkan apa yang telah kami lihat, motivasi untuk serangan Twitter terbaru mirip dengan insiden sebelumnya yang telah kami amati di komunitas OG - kombinasi insentif keuangan, hak-hak membual teknis, tantangan, dan gangguan," tulis Nixon.

"Komunitas OG tidak diketahui terikat dengan negara bangsa mana pun. Sebaliknya mereka adalah komunitas kriminal yang tidak terorganisir dengan skillset dasar dan merupakan kelompok penipu berantai yang terorganisir secara longgar."

Meskipun serangan ini tampaknya tidak lebih dari tipu muslihat Bitcoin - setidaknya untuk saat ini - itu menimbulkan pertanyaan tentang kemampuan Twitter untuk mengamankan layanannya terhadap campur tangan pemilihan dan informasi yang salah menjelang pemilihan presiden AS.

"Seluruh pasar dan kemungkinan pemilihan dapat dimanipulasi atau diubah dengan cara ini," kata Nixon. "Para korban pengambilalihan akun umumnya tidak tahu bahwa penipuan telah terjadi, dan umumnya tidak dapat mengambil tindakan pencegahan keamanan untuk mencegahnya."

ABC NEWS

Berita terkait

Elon Musk Paripurnakan Branding X.com, Sebagian Pengguna Pilih Tetap Sebut Twitter

9 jam lalu

Elon Musk Paripurnakan Branding X.com, Sebagian Pengguna Pilih Tetap Sebut Twitter

Langkah final dilakukan Elon Musk dengan mengarahkan semua pengguna Twitter.com ke domain baru, X.com, per Jumat lalu, 17 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Daftar Kasus Viral yang Menyeret Bea Cukai, Terbaru: Alat Paralayang Milik Atlet Ditahan

2 hari lalu

Daftar Kasus Viral yang Menyeret Bea Cukai, Terbaru: Alat Paralayang Milik Atlet Ditahan

Direktorat Jenderal Bea Cukai Kemenkeu kembali terseret kasus saat menangani barang impor masyarakat. Berikut beberapa kasus viral tersebut.

Baca Selengkapnya

CEO Indodax: Bitcoin Berada pdi Titik Rendah untuk Sementara Waktu

5 hari lalu

CEO Indodax: Bitcoin Berada pdi Titik Rendah untuk Sementara Waktu

Menurut CEO Indodax bitcoin kemungkinan baru mengalami kenaikan secara bertahap dalam beberapa bulan ke depan

Baca Selengkapnya

Polres Metro Bekasi Selidiki Kasus Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina

5 hari lalu

Polres Metro Bekasi Selidiki Kasus Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina

Polres Metro Bekasi menelusuri kasus dugaan penipuan beasiswa S3 ke Filipina yang diduga dilakukan oleh Bambang Tri Cahyono.

Baca Selengkapnya

Cerita Korban Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Lapor Polisi, Alami Kerugian Rp 30 Juta

5 hari lalu

Cerita Korban Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Lapor Polisi, Alami Kerugian Rp 30 Juta

Program pendidikan yang dia ikuti itu akan dilaksanakan di Philippine Women's University pada 2024 di Manila dengan skema beasiswa parsial doktoral.

Baca Selengkapnya

OJK Ungkap Sejumlah Modus Penipuan Baru

6 hari lalu

OJK Ungkap Sejumlah Modus Penipuan Baru

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) ungkap sejumlah modus penipuan baru.

Baca Selengkapnya

Terkini: Pesangon 233 Mantan Pekerja Pabrik Sepatu Bata Dibayarkan Senin, Penipuan Oknum Pegawai Bank ke Nasabah Sering Terjadi OJK Bilang Begini

8 hari lalu

Terkini: Pesangon 233 Mantan Pekerja Pabrik Sepatu Bata Dibayarkan Senin, Penipuan Oknum Pegawai Bank ke Nasabah Sering Terjadi OJK Bilang Begini

Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia Cabang Purwakarta memastikan 233 pekerja pabrik Sepatu Bata yang di PHK akan menerima pesangon pada Senin.

Baca Selengkapnya

Terkini: Jokowi Perintahkan Sri Mulyani Berkomunikasi dengan Prabowo, Ombudsman Buka Suara Kasus Penipuan Deposito BTN

10 hari lalu

Terkini: Jokowi Perintahkan Sri Mulyani Berkomunikasi dengan Prabowo, Ombudsman Buka Suara Kasus Penipuan Deposito BTN

Staf Khusus Menteri Keuangan mengatakan Jokowi sudah memerintahkan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati berkomunikasi dengan Prabowo.

Baca Selengkapnya

Film 13 Bom di Jakarta Tayang di Netflix, Tak Semua Fiksi Berikut Beberapa Kejadian Nyata

10 hari lalu

Film 13 Bom di Jakarta Tayang di Netflix, Tak Semua Fiksi Berikut Beberapa Kejadian Nyata

13 Bom di Jakarta tayang di Netflix, adalah film aksi diinspirasi kisah nyata yang terjadi di Jakarta pada 2015. Apakah itu?

Baca Selengkapnya

Kasus Penipuan Deposito BTN, Ombudsman: Bukan Kali Pertama Terjadi

11 hari lalu

Kasus Penipuan Deposito BTN, Ombudsman: Bukan Kali Pertama Terjadi

Kasus penipuan deposito BTN bukan kali pertama. Ombudsman mengungkap kasus serupa sudah terjadi dua kali di dua tahun terakhir

Baca Selengkapnya