Bio Farma Gelar Uji Klinis Vaksin Covid-19 Sinovac dalam 6 Bulan

Selasa, 21 Juli 2020 06:11 WIB

Ilustrasi vaksin COVID-19 atau virus corona. REUTERS/Dado Ruvic

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Utama Bio Farma Honesti Basyir mengatakan uji klinis vaksin Covid-19 yang diterima dari perusahaan asal Tiongkok Sinovac akan dilakukan dalam waktu enam bulan.

“Apabila uji klinis vaksin Covid-19 tahap 3 lancar, maka Bio Farma akan memproduksinya pada Q1 2021 mendatang,” kata dia, dikutip dari rilis, Senin, 20 Juli 2020.

Hoensti mengatakan, uji klinis tersebut ditargetkan rampung pada Januari 2021. Bio Farma juga berencana menyiapkan fasilitas produksi untuk memulai produksi masal vaksin tersebut. “Dan kami sudah mempersiapkan fasilitas produksinya di Bio Farma, dengan kapasitas produksi maksimal di 250 juta dosis,” kata dia.

Dalam siaran persnya, Bio Farma menyatakan Kementerian Luar Negeri dan Kementerian BUMN memfasilitasi proses kedatangan vaksin Covid-19 dari Tiongkok ke Indonesia sebagai bagian dari Diplomatic Goods. Bio Farma resmi menerima vaksin Covid-19 dari perusahaan Sinovac tersebut pada 19 Juli 2020.

Vaksin Covid-19 dari Sinovac diterima Bio Farma sebanyak 2.400 vaksin. Rencananya vaksin dari Sinovac tersebut akan digunakan untuk melakukan fase uji klinis tahap 3 yang dijadwalkan akan dimulai pada 3 Agustus 2020.

Advertising
Advertising

Honesti mengatakan, Sinovac berperan sebagai mitra platform vaksin. Metode pembuatan vaksin oleh Sinovac sama dengan kompetensi yang dimiliki Bio Farma. Bio Farma misalnya sudah memiliki pengamanan membuat vaksin seperti vaksin Pertusis dengan metode inaktivasi.

Vaksin Covid-19 dari Sinovac yang diterima Minggu, 19 Juli 2020, memerlukan sejumlah pengujian lagi sebelum bisa memasuki fase uji klinis pada Agustus 2020. Di antaranya pengujian di dalam Laboratorium Bio Farma, serta merampungkan beberapa perizinan lainnya.

Fase uji klinis vaksin Covid-19 dari Sinovac tersebut akan dilaksanakan di Pusat Uji Klinis, yakni Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran. Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran dipilih karena dinilai sudah berpengalaman dalam pelaksanaan uji klinis sejumlah vaksin yang saat ini beredar di Indonesia.

Uij klinis akan dilakukan dengan pengambilan sampel pada 1.620 subjek. Subjek dipilih berdasarkan kriteria tertentu, di antaranya memiliki rentang usia antara 18-59 tahun.

Dalam fase uji klinis tersebut, Bio Farma akan berperan sebagai sponsor dan berkolaborasi dengan berbagai pihak, di antaranya Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) Kementerian Kesehatan sebagai medical advisor sekaligus pelaksana uji titer antibodi netralisasi. Selanjutnya BPOM yang dilibatkan sebagai regulator

Sisa vaksin yang tidak terpakai dalam uji klinis tersebut, rencana akan dipergunakan untuk uji laboratorium di beberapa laboratorium lainnya, di antaranya di Bio Farma dan Pusat Pengujian Obat dan Makanan Nasional (PPOMN).

Pengembangan vaksin menjadi salah satu dari lima skenario Bio Farma untuk ikut serta menangani penyebaran Covid-19. Bersamaan dengan itu, Bio Farma juga menyiapkan Real Time Polymerase Chain Reaction (RT-PCR), Terapi Plasma Konvalesen, Mobile Laboratorium BSL 3, dan Pembuatan Viral Transport Media (VTM).

AHMAD FIKRI

Berita terkait

Respons Isu Efek Langka Vaksin AstraZeneca, Budi Gunadi: Benefitnya Jauh Lebih Besar

1 hari lalu

Respons Isu Efek Langka Vaksin AstraZeneca, Budi Gunadi: Benefitnya Jauh Lebih Besar

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin buka suara soal efek samping langka dari vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

1 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

1 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Pembekuan Darah Usai Vaksinasi AstraZeneca, Epidemiolog: Kasusnya Langka dan Risiko Terkena Minim

1 hari lalu

Pembekuan Darah Usai Vaksinasi AstraZeneca, Epidemiolog: Kasusnya Langka dan Risiko Terkena Minim

Pasien pembekuan darah pertama yang disebabkan oleh vaksin AstraZeneca adalah Jamie Scott.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

2 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

3 hari lalu

Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

Perusahaan farmasi AstraZeneca digugat dalam gugatan class action atas klaim bahwa vaksin Covid-19 produksinya menyebabkan kematian dan cedera serius

Baca Selengkapnya

Vaksinasi Masih Jadi Tantangan, Banyak Orang Termakan Mitos Keliru

3 hari lalu

Vaksinasi Masih Jadi Tantangan, Banyak Orang Termakan Mitos Keliru

Masih ada warga yang menganggap vaksinasi dapat menyebabkan kematian sehingga pelaksanaannya masih sering menemui kendala.

Baca Selengkapnya

Alasan Masyarakat Perlu Imunisasi Seumur Hidup

5 hari lalu

Alasan Masyarakat Perlu Imunisasi Seumur Hidup

Imunisasi atau vaksinasi tidak hanya diperuntukkan bagi bayi dan anak-anak tetapi juga orang dewasa. Simak alasannya.

Baca Selengkapnya

Jenis Vaksin yang Dianjurkan Pakar untuk Jemaah Haji

9 hari lalu

Jenis Vaksin yang Dianjurkan Pakar untuk Jemaah Haji

Empat jenis vaksin sangat penting bagi jemaah haji, terutama yang masuk populasi berisiko tinggi seperti lansia dan pemilik komorbid.

Baca Selengkapnya

Tak Disediakan Vaksinasi Meski Flu Singapura Merebak, Ini Penjelasan IDAI

29 hari lalu

Tak Disediakan Vaksinasi Meski Flu Singapura Merebak, Ini Penjelasan IDAI

Vaksin untuk menangkal penyebaran flu Singapura belum ada di Indonesia, padahal tingkat penyebaran dan infeksinya cukup signifikan mengalami lonjakan.

Baca Selengkapnya