Misi Cina ke Mars dan Asal Mula Nama Tianwen-1

Reporter

Terjemahan

Minggu, 26 Juli 2020 12:34 WIB

Suasana peluncuran roket Long March-5 dari Pusat Peluncuran Antariksa Wenchang di Provinsi Hainan, Cina, 23 Juli 2020. Cina mengirim pesawat antariksa bernama Tianwen-1 menggunakan roket Long March-5 Y-4t ke Mars menyusul pengirimian roket ke Mars yang dilakukan Uni Emirat Arab pada beberapa waktu lalu. Xinhua/Cai Yang

TEMPO.CO, Jakarta - Cina telah sukses meluncurkan roket yang membawa misi Tianwen-1 ke Mars pada Kamis 23 Juli 2020. Ini adalah misi antarplanet pertama yang dilakukan negeri itu tapi sekaligus paling kompleks di antara misi sejenis dari negara lain. Tianwen-1 mengembang misi satelit pengorbit (orbiter) Mars sekaligus lander dan explorer di planet api menurut mitologi Cina tersebut.

Antusiasme publik terutama di Cina sangat besar menyambut tahap peluncuran yang sudah dilalui. Indikasinya adalah dalam sejam pertama setelah peluncuran itu pada Kamis sore lalu, Tianwen-1 atau yang masih relevan dengannya langsung ramai diperbincangkan di dunia maya. Tercatat lonjakannya di mesin pencari Baidu sampai 1.560 persen.

"Antusiasme yang sangat besar di antara netizen yang juga mengekspresikan harapan mereka utuk menjadi bagian dari peristiwa atau misi eksplorasi besar," kata Yuan Foyu, Wakil Presiden Baidu.

Kata Tianwen-1 memang dipilih dari antara 35.912 nominasi nama yang melibatkan publik. Nama itu menang dan diumumkan pada 24 April lalu, atau tepat pada Hari Antariksa di Cina ke-5.

Tianwen, Yuan Foyu menuturkan, diambil dari judul puisi panjang yang berarti Pertanyaan untuk Surga. Puisi itu ditulis Qu Yuan (sekitar 340-278 SM), yang kerap dirujuk sebagai penulis puisi terbesar dari Cina kuno.

Advertising
Advertising

Dalam Tianwen, Qu Yuan mengemukakan sejumlah pertanyaan dalam kalimat berima tentang langit, bintang-bintang, fenomena alam, mitos dan fakta, serta konsep tradisional dan spirit pencarian kebenaran.

Netizen telah menunjukkan energi yang sama untuk pencarian nama bagi wahana penjelajah Mars di misi Tianwen-1. Kampanye global pencarian nama ini telah dimulai sejak 24 Juli lalu. Rencananya, juri akan memiliki sebanyak 10 nominee dari nama-nama yang diusulkan untuk kemudian dikembalikan ke publik untuk diperas menjadi tiga terbaik, dan akhirnya akan ditentukan satu nama yang terpilih.

Pantai Merah di Panjin Shi, Cina ditumbuhi gulma berwarna merah. Membuat tempat ini seolah Planet Mars. Foto: Jia Mi/Flickr

Sejumlah besar nama telah langsung bermunculan di media sosial Baidu sehari setelah kampanye global pencarian nama itu diumumkan. Kebanyakan berbau mitologi Cina yakni gambaran Mars sebagai planet api atau huoxing.

Zhuque atau Burung Merah, satu dari empat mahluk suci bagi kepercayaan di Cina, sementara memimpin voting global per Jumat, 25 Juli 2020, lalu. Setelahnya ada Nezha, nama dari mitos terkenal tentang seorang anak nakal dengan kekuatan napas api. Bahkan senjata utama Nezha, fenghuolun atau roda angin dan api, juga ramai disukai.

Zhurong atau Dewa Api di mitologi Cina, seperti halnya juga chitu (kelinci merah), juga cukup banyak yang mengusulkannya. Pengajuan nama oleh publik akan dibuka hingga 12 Agustus mendatang.

GLOBAL TIMES

Berita terkait

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

12 jam lalu

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

Manila menuduh penjaga pantai Cina telah memancing naiknya ketegangan di Laut Cina Selatan setelah dua kapalnya rusak ditembak meriam air

Baca Selengkapnya

Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

13 jam lalu

Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

Jajak pendapat yang dilakukan Reuters/Ipsos mengungkap 58 persen responden percaya Beijing menggunakan TikTok untuk mempengaruhi opini warga Amerika.

Baca Selengkapnya

EHang Lebih Dekat Lagi ke Operasional Taksi Terbang Komersial di Cina

18 jam lalu

EHang Lebih Dekat Lagi ke Operasional Taksi Terbang Komersial di Cina

EHang raih sertifikat produksi untuk bakal taksi terbang EH216-S. Yang pertama di industri eVTOL dunia.

Baca Selengkapnya

Marak WNI Jadi Korban Penipuan Berkedok Pengantin di Cina, KBRI Ungkap Modusnya

1 hari lalu

Marak WNI Jadi Korban Penipuan Berkedok Pengantin di Cina, KBRI Ungkap Modusnya

Banyak WNI yang diiming-imingi menjadi pengantin di Cina dengan mas kawin puluhan juta. Tak semuanya beruntung.

Baca Selengkapnya

Terpopuler Bisnis: Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal, Promo Gajian hingga Sindiran Komikus Jepang

3 hari lalu

Terpopuler Bisnis: Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal, Promo Gajian hingga Sindiran Komikus Jepang

Zulkifli Hasan mengungkap asal mula ditemukannya baja ilegal produksi pabrik milik Cina.

Baca Selengkapnya

Kisah Besi Beton 'Banci' Produksi Investor Asal Cina yang Disidak Zulhas

3 hari lalu

Kisah Besi Beton 'Banci' Produksi Investor Asal Cina yang Disidak Zulhas

Mendag Zulkifli Hasan menginspeksi mendadak sebuah pabrik baja milik investor Cina yang meproduksi baja ilegal tidak sesuai SNI.

Baca Selengkapnya

Seperti Dongeng, Kisah Cinta Li Ran Perempuan Cina yang Dinikahi Pangeran Belgia

3 hari lalu

Seperti Dongeng, Kisah Cinta Li Ran Perempuan Cina yang Dinikahi Pangeran Belgia

Seorang perempuan Cina merebut hati Pangeran Charles dan Belgia. Kisah percintaan mereka seperti dalam dongeng.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Sumber Kekayaan Iran hingga Pertemuan Hamas-Fatah di Beijing

4 hari lalu

Top 3 Dunia: Sumber Kekayaan Iran hingga Pertemuan Hamas-Fatah di Beijing

Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 27 April 2024 diawali oleh berita soal lima sumber kekayaan negara Iran, yang sedang menghadapi ketegangan dengan Israel

Baca Selengkapnya

Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal Produksi Pabrik Milik Cina

4 hari lalu

Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal Produksi Pabrik Milik Cina

Sebuah pabrik baja Cina, PT Hwa Hok Steel, terungkap memproduksi baja tulangan beton tidak sesuai SNI sehingga produk mereka dinyatakan ilegal.

Baca Selengkapnya

Filipina Pastikan Belum Ada Kata Sepakat dengan Beijing soal Laut Cina Selatan

4 hari lalu

Filipina Pastikan Belum Ada Kata Sepakat dengan Beijing soal Laut Cina Selatan

Filipina menyangkal klaim Beijing yang menyebut kedua negara telah mencapai kata sepakat terkait sengketa Laut Cina Selatan

Baca Selengkapnya