Uji Vaksin dari Cina di Indonesia, Bio Farma Sebut Alasan Pilih Sinovac
Reporter
Moh Khory Alfarizi
Editor
Anton Aprianto
Rabu, 29 Juli 2020 14:37 WIB
TEMPO.CO, Jakarta- Kandidat vaksin virus Covid-19 Sinovac asal Cina akan dilakukan uji klinis di Indonesia. Hal tersebut menuai banyak komentar termasuk kecurigaan dan pertanyaan dari masyarakat mengapa vaksin tersebut diuji klinis di Indonesia.
Dalam acara webinar ‘Kebangkitan Teknologi Kesehatan Karya Anak Negeri’, menanggapi kecurigaan itu, Kepala Divisi Surveilans dan Uji Klinis PT Bio Farma Novilia Sjafri Bachtiar menerangkan pengujian itu sebenarnya mempercepat akses vaksin di Indonesia.
“Kita bisa tahu apakah kandidat vaksin itu benar-benar aman diberikan kepada orang Indonesia,” ujar dia melalui video konferensi, Rabu, 29 Juli 2020.
Seperti diketahui, kandidat vaksin itu akan diuji terhadap separuh dari total 1.620 orang relawan oleh Tim Riset Uji Klinis Vaksin Covid-19 dari Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran (Unpad). Tim riset akan membagi dua kelompok relawan uji klinis itu tanpa diketahui (blinding), separuhnya akan disuntik vaksin buatan Sinovac Biotech, setengahnya lagi juga disuntik air.
Novilia juga menjelaskan alasannya mengapa memilih kandidat vaksin Covid-19 produksi Sinovac untuk dilakukan uji klinis di Indonesia. Menurutnya, karena calon vaksin Sinovac menggunakan teknologi yang sudah dikenal di dunia, sehingga sudah tahu bagaimana cara menggunakannya.
Selain itu, Novilia berujar, tidak perlu menggunakan special injection device, dan sudah advance dalam list candidate vaccine. “Mengapa sinovac, ya karena sudah punya pengalaman di SARS dan H1N1, sudah inactivated, produknya sudah WHO PQ dan sudah ada pengelaman kerja sama, serta akan ada transfer teknologi,” kata dia.
Menurut Novilia yang juga Ketua Tim Advokasi Imunisasi, di Indonesia tim yang fokus pada pengembangan vaksin memiliki rencana vaksin long term atau vaksin merah putih, dan vaksin short term. Yang long term, dia menambahkan, selain menghasilkan pengembangan vaksin, juga bisa mendapatkan capasity building.
“Sementara yang short term ya yang kerja sama dengan Sinovac, yang akan berjalan mulai minggu depan pengujiannya, serta kerja sama dengan CEPI yang masih dalam proses pendekatan untuk produksi tahap akhir dan difinalisasi di Biofarma, tapi masih lama,” tutur Novilia.