Bisakah Daging Kurban Membawa Virus Covid-19? Ini Kata Pakar

Reporter

Tempo.co

Editor

Erwin Prima

Jumat, 31 Juli 2020 11:01 WIB

Relawan berkostum tokoh superhero Spiderman berada di antara hewan kurban yang akan disalurkan kepada pengurus Yayasan Lentera Solo, Jawa Tengah, Kamis, 30 Juli 2020. Aksi bertajuk Spiderman Kirim Kurban tersebut untuk berbagi kebaikan kepada anak-anak pengidap HIV/AIDS di rumah singgah Yayasan Lentera Solo. ANTARA/Maulana Surya

TEMPO.CO, Jakarta - Dalam rangka pelaksanaan salat Idul Adha dan penyembelihan kurban tahun ini Kementerian Agama mengeluarkan edaran agar pelaksanaannya dilakukan sesuai protokol kesehatan untuk mencegah penularan virus corona Covid-19.

"Penerapan protokol kesehatan ini diharapkan agar pelaksanaan salat Idul Adha dan penyembelihan hewan kurban dapat berlangsung aman sesuai tuntunan agama Islam, sekaligus meminimalisir risiko akibat terjadinya kerumunan dalam satu lokasi," bunyi Surat Edaran Menteri Agama Nomor SE 18 Tahun 2020 tersebut.

Kemudian timbul pertanyaan, apakah hewan kurban dapat membawa virus Covid-19?

Guru Besar Biologi Molekuler dari Universitas Airlangga (Unair) Chairul Anwar Nidom mengatakan belum ada hewan yang terinformasi terinfeksi oleh virus Covid-19 (SARS CoV-2). “Kecuali ferret dan kucing sebagai hewan coba, serta kelelawar dan trenggiling,” ujarnya kepada Tempo, Jumat, 31 Juli 2020.

Menurut Ketua Tim Riset Corona dan Formulasi Vaksin di Professor Nidom Foundation (PNF) itu, untuk corona tipe alfa banyak menginfeksi hewan, sapi, ayam, dan lainnya. “Tapi corona alfa ini belum pernah ditemukan pada manusia,” tambahnya.

Advertising
Advertising

Namun demikian, Chairul memperingatkan agar proses penyembelihan hewan kurban harus memperhatikan dua hal. “Kerumunan manusia dan bahan-bahan hasil sembelihan bisa menjadi faktor pembawa virus Covid-19,” ujarnya.

Dia mencontohkan, “Misalkan ada percikan-percikan droplet, kemudian menempel pada daging atau bahan lain, maka virus Covid bisa hidup.”

Untuk mengantisipasi hal tersebut, dalam surat edaran, Kementerian Agama menerapkan beberapa pengaturan dalam penyembelihan hewan kurban.

Terkait penerapan jaga jarak fisik, yaitu pemotongan hewan kurban dilakukan di area yang memungkinkan jaga jarak, kepadatan panitia diatur, pengaturan jarak antarpanitia, dan pendistribusian daging kurban dilakukan oleh panitia ke rumah mustahik atau penerima kurban.

Terkait panitia, juga diterapkan pemeriksaan suhu di tempat penyembelihan pada panitia; penggunaan masker, pakaian lengan panjang, dan sarung tangan di area penyembelihan; edukasi panitia agar tidak menyentuh mata, hidung mulut dan telinga serta sering mencuci tangan dengan sabun atau handsanitizer. Panitia juga harus menghindari jabat tangan dan kontak langsung. Panitia di area penyembelihan harus mandi sebelum bertemu anggota keluarga.

Terkait alat, harus dilakukan pembersihan dan disinfeksi seluruh peralatan sebelum dan setelah digunakan, serta membersihkan area dan peralatan setelah seluruh proses penyembelihan kurban selesai dilaksanakan.

Panitia kurban juga menerapkan sistem satu orang satu alat. Jika kondisi tertentu panitia harus menggunakan alat lain, maka harus dilakukan disinfeksi alat sebelum digunakan.

Berita terkait

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

7 jam lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

12 jam lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

19 jam lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

21 jam lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

1 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

6 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

7 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

8 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

11 hari lalu

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

Fungsi utama antibodi itu untuk mencegah infeksi virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan pandemi Covid-19 pada 2020.

Baca Selengkapnya

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

15 hari lalu

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

MURI nobatkan Guru Besar Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran UI, Prof Tjandra Yoga Aditama sebagai penulis artikel tentang Covid-19 terbanyak di media massa

Baca Selengkapnya