Populasi Harimau Kembali Berkembang di Negara-negara Ini

Reporter

Terjemahan

Sabtu, 1 Agustus 2020 02:21 WIB

Seekor harimau menyerang bus wisata di sebuah Taman Safari di India pada Minggu, 16 Februari 2020. Sumber: the pigeon express

TEMPO.CO, Jakarta - Populasi harimau terdata bertambah berlipat ganda di lima negara: Bhutan, Cina, India, Nepal, dan Rusia. Data saat ini dibandingkan dengan ketika program inisiatif TX2 diluncurkan pada 2010 ketika jumlah kucing besar itu di habitat liarnya terendah dalam sejarah.

Saat itu populasi harimau liar di dunia terhitung hanya 3200 ekor yang tersebar di 13 negara. Program itu bertujuan melipatgandakan jumlah populasi yang tersisa di habitatnya pada 2022.

Hasilnya, jumlah harimau liar di India, misalnya, telah berkembang menjadi 2600-3350 ekor pada 2018. Angka yang menyusun tiga per empat populasi harimau di dunia saat ini tersebut melonjak dua kali lipat lipat dari populasinya pada 2006.

Populasi harimau di Nepal bertambah hampir dua kali lipat dari 121 ekor pada 2009 menjadi 235 pada 2018. Di Rusia, Harimau Amur juga meningkat populasinya sebesar 15 persen selama satu dekade ke belakang menjadi sekitar 540 ekor.

Sedang di Taman Nasional Kerajaan Manas, Bhutan, populasinya juga berlipat dari hanya 10 ekor sepuluh tahun lalu menjadi 22 ekor pada 2019.

Advertising
Advertising

Cina, pada 2010, memiliki tak lebih dari 20 ekor harimau. Itu pun kebanyakan menyeberang dari Rusia. Negeri ini kemudian mencatat momen besar pada 2014 ketika jebakan kamera merekam seekor harimau betina dan anak-anaknya di Cagar Alam Wangqing di Provinsi Jilin. Itu menunjukkan harimau kembali berkembang biak di Cina dan bahkan meluas ke area baru.

Momen Tragis Anak Harimau Amur yang Langka Ditabrak Bus di Rusia

Becci May dari WWF Inggris mengatakan kalau harimau-harimau itu membuat 'come back' di sebagian besar Asia Selatan, Rusia, dan Cina berkat upaya konservasi yang terkoordinasi dan terencana baik. “Ini adalah capaian yang tidak hanya menjanjikan masa depan untuk harimau-harimau di habitat liar, tapi juga bagi lanskap yangmenjadi habitatnya dan masyaralat yag hidup berdampingan denga kucing besar ikonok ini," katanya.

Menurut WWF, saat ini secara keseluruhan ada sekitar 3.900 harimau di habitat liar di dunia. Mereka di banyak tempat terancam perburuan untuk perdagangan ilegal juga kerusakan hutan yang menjadi habitatnya.

WWF mengatakan, kunci untuk menolong populasi harimau liar pulih adalah berfokus menjaga lanskap di mana hewan ini bertahan dan mendukung masyarakat di wilayah yang kaya habitat liar dan termasuk dalam konservasi.

NEW SCIENTIST

Berita terkait

Tentara AS Ditahan di Rusia, Dituduh Mencuri Uang Kekasihnya

1 jam lalu

Tentara AS Ditahan di Rusia, Dituduh Mencuri Uang Kekasihnya

Rusia menuduh tentara AS terlibat pencurian dengan mengambil uang kekasihnya.

Baca Selengkapnya

Ukraina Tolak Akui Vladimir Putin sebagai Presiden Sah Rusia

2 jam lalu

Ukraina Tolak Akui Vladimir Putin sebagai Presiden Sah Rusia

Kementerian Luar Negeri Ukraina mengatakan tidak ada dasar hukum untuk mengakui Vladimir Putin sebagai presiden Rusia yang sah.

Baca Selengkapnya

Tertarik Pengelolaan Air di Proyek IKN, Pemerintah Belanda Kumpulkan LSM-LSM

7 jam lalu

Tertarik Pengelolaan Air di Proyek IKN, Pemerintah Belanda Kumpulkan LSM-LSM

Pemerintah Belanda mengumpulkan sejumlah lembaga swadaya masyarakat (LSM) untuk meminta pandangan mereka tentang proyek Ibu Kota Nusantara (IKN).

Baca Selengkapnya

Zelensky Masuk Daftar Buronan Rusia, Dubes Ukraina: Upaya Putus Asa dari Negara yang Kalah

11 jam lalu

Zelensky Masuk Daftar Buronan Rusia, Dubes Ukraina: Upaya Putus Asa dari Negara yang Kalah

Duta Besar Ukraina untuk Indonesia menanggapi laporan media bahwa Rusia memasukkan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky ke dalam daftar buronan.

Baca Selengkapnya

4 Heboh Pernyataan Xenophobia Joe Biden ke Cina, Jepang, dan India

12 jam lalu

4 Heboh Pernyataan Xenophobia Joe Biden ke Cina, Jepang, dan India

Joe Biden menyebut xenophobia menjadi faktor penghambat pertumbuhan ekonomi di tiga negara ekonomi terbesar di Asia tersebut.

Baca Selengkapnya

India Sangkal Pernyataan Xenophobia Joe Biden, Ini Sebabnya

21 jam lalu

India Sangkal Pernyataan Xenophobia Joe Biden, Ini Sebabnya

Joe Biden mengatakan xenophobia di Cina, Jepang dan India menghambat pertumbuhan di masing-masing negara, sementara migrasi berefek baik bagi ekonomi.

Baca Selengkapnya

10 Negara dengan Jumah Penduduk Terbanyak di Dunia

22 jam lalu

10 Negara dengan Jumah Penduduk Terbanyak di Dunia

Dilansir dari World Population by Country, ada 10 negara dengan jumlah penduduk terbanyak di dunia. Indonesia termasuk ke dalam 5 besar.

Baca Selengkapnya

Ukraina Berharap Indonesia Hadiri KTT Perdamaian di Swiss Bulan Depan

22 jam lalu

Ukraina Berharap Indonesia Hadiri KTT Perdamaian di Swiss Bulan Depan

Dubes Ukraina mengatakan pemerintah Indonesia belum mengonfirmasi kehadiran di KTT Perdamaian, yang akan berlangsung di Swiss bulan depan.

Baca Selengkapnya

Kementerian Luar Negeri Rusia Kesal Volodymyr Zelensky Bawa-bawa Tuhan dalam Perang Ukraina

1 hari lalu

Kementerian Luar Negeri Rusia Kesal Volodymyr Zelensky Bawa-bawa Tuhan dalam Perang Ukraina

Volodymyr Zelensky disebut Kementerian Luar Negeri Rusia sedang hilang akal karena membawa-bawa Tuhan dalam konflik dengan Moskow.

Baca Selengkapnya

Zelensky Masuk dalam Daftar Buron Rusia, Ukraina Sebut Moskow Putus Asa

1 hari lalu

Zelensky Masuk dalam Daftar Buron Rusia, Ukraina Sebut Moskow Putus Asa

Ukraina menyebut Rusia mencari perhatian karena menetapkan Presiden Zelensky sebagai buronan.

Baca Selengkapnya