Korban 196.000, Amerika Latin Sumbang 30 Persen Kematian Akibat Covid-19

Reporter

Antara

Editor

Erwin Prima

Minggu, 2 Agustus 2020 06:02 WIB

Presiden Brasil Jair Bolsonaro menemui para pendukungnya ketika upacara penurunan bendera saat ia masih dinyatakan positif Corona di Alvorada Palace, Brasil, 24 Juli 2020. REUTERS/Adriano Machado

TEMPO.CO, Bogota - Infeksi Covid-19 di Amerika Latin terus meningkat dengan lebih dari 4,7 juta kasus dan 196.000 kematian, atau menyumbang hampir 30 persen kematian global akibat virus tersebut.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) melaporkan pada Jumat, 31 Juli 2020, rekor peningkatan kasus virus corona global dalam periode 24 jam, dengan total meningkat sebesar 292.527 kasus dan jumlah kematian melampaui 675.000.

Ada hampir 17,5 juta infeksi dan lebih dari 677.000 kematian terkait dengan Covid-19, berdasarkan data Johns Hopkins University yang berbasis di Amerika Serikat. AS memiliki kematian terbanyak dengan 153.268, diikuti oleh Brasil dengan 92.475.

Di Brasil, Presiden Jair Bolsonaro mengatakan dia merasa lemas setelah menghabiskan waktu berminggu-minggu dalam isolasi setelah tertular virus corona.

“Saya melakukan tes darah. Saya merasa agak lemas kemarin. Mereka menemukan sedikit infeksi juga. Sekarang saya sedang minum antibiotik. Pasti selama 20 hari di dalam rumah, kami menemukan hal-hal lain. Saya telah mengidentifikasi jamur di paru-paru saya,” kata Bolsonaro, Kamis, dalam video siaran langsung pertamanya sejak pulih dari virus.

Advertising
Advertising

Dia menghabiskan hampir 20 hari dalam isolasi, setelah dinyatakan positif terinfeksi virus corona pada 7 Juli dan akhirnya pengujian menunjukkan hasil negatif pada 25 Juli.

Dia berterima kasih kepada Tuhan dan hydroxychloroquine untuk kesehatannya. "Dalam kasus khusus saya, pertama saya berterima kasih kepada Tuhan dan kedua, obat yang diresepkan oleh dokter presiden yaitu hydroxychloroquine," kata Bolsonaro.

Seiring pulihnya Bolsonaro, istrinya justru dinyatakan positif Covid-19 pada Kamis, menurut pernyataan dari istana kepresidenan.

Lebih dari 92.000 orang telah meninggal karena Covid-19 dan lebih dari 2,6 juta telah dinyatakan positif di Brasil.

Sementara itu pihak berwenang di Peru sedang menyelidiki apakah negara itu gagal menghitung 27.253 kematian yang disebabkan oleh virus, sebuah angka yang bisa lebih dari dua kali lipat dari jumlah kematian resmi.

Negara ini melaporkan lebih dari 400.000 kasus dan 18.816 kematian.

Sedangkan di Kolombia, kasus Covid-19 telah meningkat dengan wabah yang mencatat beberapa kasus harian tertinggi sepanjang minggu. Negara itu telah melampaui angka 10.000 kematian pada Jumat, dengan total 10.105 kematian.

ANTARA | ANADOLU

Berita terkait

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

13 jam lalu

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

Pejabat senior Hamas mengatakan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berupaya menggagalkan kesepakatan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya

WHO: Rencana Darurat Tak Bisa Cegah Kematian jika Israel Lakukan Serangan Darat di Rafah

20 jam lalu

WHO: Rencana Darurat Tak Bisa Cegah Kematian jika Israel Lakukan Serangan Darat di Rafah

WHO mengatakan tidak ada rencana darurat yang dapat mencegah "tambahan angka kematian" di Rafah jika Israel menjalankan operasi militernya di sana.

Baca Selengkapnya

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

1 hari lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

1 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

1 hari lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

1 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

2 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Kemenkes, UNDP dan WHO Luncurkan Green Climate Fund untuk Bangun Sistem Kesehatan Menghadapi Perubahan Iklim

2 hari lalu

Kemenkes, UNDP dan WHO Luncurkan Green Climate Fund untuk Bangun Sistem Kesehatan Menghadapi Perubahan Iklim

Inisiatif ini akan membantu sistem kesehatan Indonesia untuk menjadi lebih tangguh terhadap dampak perubahan iklim.

Baca Selengkapnya

Kemenkes, UNDP dan WHO Perkuat Layanan Kesehatan Hadapi Perubahan Iklim

5 hari lalu

Kemenkes, UNDP dan WHO Perkuat Layanan Kesehatan Hadapi Perubahan Iklim

Kemenkes, UNDP dan WHO kolaborasi proyek perkuat layanan kesehatan yang siap hadapi perubahan iklim.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

7 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya