WHO Sangsi Wuhan Tempat Penularan Covid-19 dari Hewan ke Manusia

Reporter

Antara

Editor

Erwin Prima

Selasa, 4 Agustus 2020 12:38 WIB

Dr. Michael Ryan (kiri), Direktur Eksekutif Program Kedaruratan Kesehatan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), berbicara dalam konferensi pers di Jenewa, Swiss, pada 18 Februari 2020. Kredit: Xinhua/Chen Junxia

TEMPO.CO, Jenewa - Meski klaster pneumonia atipikal pertama dilaporkan di Wuhan, Cina, hal tersebut bukan berarti di sana lah terjadi penularan penyakit Covid-19 dari hewan ke manusia, ujar seorang pakar senior Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada Senin, 3 Agustus 2020.

Dalam sebuah taklimat rutin Covid-19 pada Senin, Dr. Michael Ryan, Direktur Eksekutif Program Kedaruratan Kesehatan WHO, mengatakan bahwa "studi epidemiologi retrospektif yang lebih luas" harus dilakukan untuk sepenuhnya memahami kaitan antara kasus-kasus tersebut.

Dia menekankan perlunya memulai penelitian terhadap klaster infeksi pada manusia yang dilaporkan pertama kali untuk dapat secara sistematis mencari "petunjuk pertama di mana batasan antara spesies hewan dan manusia terlintasi," sebelum beralih pada penelitian terhadap hewan.

Tim ahli WHO, yang dikirim ke Cina untuk mempersiapkan misi internasional mengidentifikasi sumber zoonosis Covid-19, telah menyelesaikan misinya baru-baru ini, menurut pakar WHO tersebut. Penelitian selanjutnya akan didasarkan pada investigasi awal yang dilakukan oleh para pakar Cina di sekitar pasar makanan laut Wuhan.

Ryan juga menyebut bahwa WHO melanjutkan dengan menyetujui tim internasional itu dan memastikan bahwa keahlian yang tepat akan tersedia untuk bekerja sama dengan rekan-rekan Cina guna merancang dan melaksanakan penelitian lebih lanjut.

Advertising
Advertising

ANTARA | XINHUA

Berita terkait

Top 3 Dunia: India Tak Terima Tuduhan Xenofobia Biden Hingga Gencatan Senjata Gaza

3 jam lalu

Top 3 Dunia: India Tak Terima Tuduhan Xenofobia Biden Hingga Gencatan Senjata Gaza

Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 4 Mei 2024 diawali penolakan India soal tudingan xenofobia oleh Presiden AS Joe Biden

Baca Selengkapnya

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

12 jam lalu

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Pemerintah Jepang menanggapi komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor penghambat pertumbuhan ekonomi di Cina, India dan Jepang.

Baca Selengkapnya

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

16 jam lalu

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.

Baca Selengkapnya

Soal Internet di Cina, Kampanye Larangan Tautan Ilegal hingga Mengenai Pendapatan Periklanan

17 jam lalu

Soal Internet di Cina, Kampanye Larangan Tautan Ilegal hingga Mengenai Pendapatan Periklanan

Komisi Urusan Intenet Pusat Cina telah memulai kampanye nasional selama dua bulan untuk melarang tautan ilegal dari sumber eksternal di berbagai media

Baca Selengkapnya

Dugaan Ekspor Nikel Ilegal sebanyak 5,3 Juta Ton ke Cina, KPK: Masih Cari Alat Bukti

18 jam lalu

Dugaan Ekspor Nikel Ilegal sebanyak 5,3 Juta Ton ke Cina, KPK: Masih Cari Alat Bukti

Wakil Ketua KPK, Alexander Marwata mengaku tidak mengetahui ihwal penyidik meminta Bea Cukai untuk paparan dugaan ekspor nikel ilegal ke Cina.

Baca Selengkapnya

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

19 jam lalu

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

Pejabat senior Hamas mengatakan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berupaya menggagalkan kesepakatan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya

Penanganan Polusi Udara, Peneliti BRIN Minta Indonesia Belajar dari Cina

22 jam lalu

Penanganan Polusi Udara, Peneliti BRIN Minta Indonesia Belajar dari Cina

Cina menjadi salah satu negara yang bisa mengurangi dampak polusi udaranya secara bertahap. Mengikis dampak era industrialisasi.

Baca Selengkapnya

Menlu Selandia Baru Sebut Hubungan dengan Cina "Rumit"

1 hari lalu

Menlu Selandia Baru Sebut Hubungan dengan Cina "Rumit"

Menlu Selandia Baru menggambarkan hubungan negaranya dengan Cina sebagai hubungan yang "rumit".

Baca Selengkapnya

WHO: Rencana Darurat Tak Bisa Cegah Kematian jika Israel Lakukan Serangan Darat di Rafah

1 hari lalu

WHO: Rencana Darurat Tak Bisa Cegah Kematian jika Israel Lakukan Serangan Darat di Rafah

WHO mengatakan tidak ada rencana darurat yang dapat mencegah "tambahan angka kematian" di Rafah jika Israel menjalankan operasi militernya di sana.

Baca Selengkapnya

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

1 hari lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya