WHO: Butuh Rp 1.468 Triliun untuk Pastikan Akses Vaksin Covid-19

Reporter

Antara

Editor

Erwin Prima

Selasa, 11 Agustus 2020 16:43 WIB

Direktur jenderal Organisasi Kesehatan Dunia, Tedros Adhanom Ghebreyesus. Christopher Black/WHO/Handout via REUTERS

TEMPO.CO, Jenewa - Kepala Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada Senin, 10 Agustus 2020, mengatakan untuk vaksin saja dibutuhkan lebih dari US$ 100 miliar (Rp 1.468 triliun) demi memastikan semua orang di mana pun dapat mengakses alat untuk melawan wabah Covid-19 ini.

"Ini terdengar seperti uang dalam jumlah yang besar dan memang begitu. Namun, angka itu kecil dibandingkan dengan US$ 10 triliun yang telah diinvestasikan oleh negara-negara G20 dalam stimulus fiskal untuk menangani konsekuensi pandemi Covid-19 sejauh ini," ujar Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus dalam konferensi pers virtual dari Jenewa, Senin.

Dia mengatakan kepada wartawan bahwa tiga bulan mendatang merupakan jendela peluang yang krusial untuk meningkatkan kinerja ACT-Accelerator, kolaborasi global yang disponsori WHO untuk mempercepat pengembangan, produksi, serta akses yang adil terhadap tes, perawatan, dan vaksin Covid-19.

Namun, lanjut Tedros, untuk memanfaatkan jendela ini, "kami harus secara mendasar meningkatkan cara kami mendanai ACT-Accelerator dan memprioritaskan penggunaan alat baru."

Menurut kepala WHO tersebut, terdapat kesenjangan global yang sangat besar antara ambisi ACT-Accelerator dan jumlah dana yang telah menjadi komitmen.

Advertising
Advertising

"Kami baru 10 persen menuju pendanaan miliaran yang dibutuhkan untuk merealisasikan janji ACT Accelerator," ujarnya.

Menggarisbawahi bahwa pekan ini, kasus Covid-19 yang terdaftar akan mencapai 20 juta, dengan 750.000 kematian, Tedros menekankan di balik statistik ini ada banyak rasa sakit dan penderitaan. "Para pemimpin harus mengambil tindakan dan warga negara perlu melakukan langkah baru," tuturnya.

ANTARA | XINHUA

Berita terkait

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

1 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

2 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

3 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

6 hari lalu

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

Fungsi utama antibodi itu untuk mencegah infeksi virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan pandemi Covid-19 pada 2020.

Baca Selengkapnya

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

10 hari lalu

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

MURI nobatkan Guru Besar Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran UI, Prof Tjandra Yoga Aditama sebagai penulis artikel tentang Covid-19 terbanyak di media massa

Baca Selengkapnya

KPK Tuntut Bekas Bupati Muna Hukuman 3,5 Tahun Penjara dalam Korupsi Dana PEN

10 hari lalu

KPK Tuntut Bekas Bupati Muna Hukuman 3,5 Tahun Penjara dalam Korupsi Dana PEN

"Terbukti secara sah dan meyakinkan," kata jaksa KPK di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat saat membacakan surat tuntutan pada Kamis, 18 April 2024.

Baca Selengkapnya

Pesan PB IDI agar Masyarakat Tetap Sehat saat Liburan dan Mudik di Musim Pancaroba

16 hari lalu

Pesan PB IDI agar Masyarakat Tetap Sehat saat Liburan dan Mudik di Musim Pancaroba

Selain musim libur panjang Idul Fitri, April juga tengah musim pancaroba dan dapat menjadi ancaman bagi kesehatan. Berikut pesan PB IDI.

Baca Selengkapnya

WHO: Kardiovaskular dan Pembuluh Darah Jadi Penyebab Kematian Utama Secara Global

16 hari lalu

WHO: Kardiovaskular dan Pembuluh Darah Jadi Penyebab Kematian Utama Secara Global

Kenali ragam penyakit kardiovaskular yang menjadi penyebab utama kematian secara global.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Menhub Budi Karya Usulkan WFH di Selasa dan Rabu, Sri Mulyani Sebut Idul Fitri Tahun Ini Sangat Istimewa

17 hari lalu

Terpopuler: Menhub Budi Karya Usulkan WFH di Selasa dan Rabu, Sri Mulyani Sebut Idul Fitri Tahun Ini Sangat Istimewa

Menhub Budi Karya Sumadi mengusulkan work from home atau WFH untuk mengantisipasi kepadatan lalu lintas saat puncak arus balik Lebaran.

Baca Selengkapnya

Hari Kesehatan Sedunia, Akses Pelayanan Bermutu Masih Jadi Harapan

20 hari lalu

Hari Kesehatan Sedunia, Akses Pelayanan Bermutu Masih Jadi Harapan

Hari Kesehatan Sedunia 2024, diharapkan terwujudnya kesehatan bagi semua agar mendapat akses pelayanan kesehatan bermutu.

Baca Selengkapnya