Covid-19 di Cina, Pasar Xinfadi Buka Lagi Setelah 2 Bulan Tutup

Reporter

Terjemahan

Senin, 17 Agustus 2020 03:56 WIB

Suasana pasar Xinfadi di Beijing, Cina, pada 19 Februari 2020. REUTERS/Tingshu Wang

TEMPO.CO, Jakarta - Pasar Xinfadi di Beijing, Cina, telah secara resmi dibuka kembali Sabtu pagi, 15 Agustus 2020. Pasar grosir ini ditutup selama dua bulan sejak temuan virus corona dan klaster kasus positif infeksinya yang memicu gelombang kedua Covid-19 di negara itu pada Juni lalu.

Pembukaan kembali pasar grosir produk pertanian itu ditandai dengan truk pertama bermuatan penuh semangka memasuki gerbang pasar Pukul 07.38 waktu setempat. "Ini hari yang baik! Kami percaya pasar ini akan menjadi lebih baik," kata Pan Xiaohai, presiden perusahaan perdagangan buah, Beijing Pengcheng Wanda Group, juga pemilik truk tersebut.

Zhou Xinchun, Wakil Kepala Distrik Fengtai, di mana pasar itu berlokasi, mengatakan kalau pemerintah daerah setempat telah meningkatkan sistem operasional yang membuat seluruh pembeli, kendaraan dan barang-barang yang diperjualbelikan di pasar itu bisa dilacak.

Pasar juga tak lagi melayani pembeli individual atau eceran. Pembeli dan penjual harus terdaftar sebelum mereka bertransaksi di dalam pasar. "Semua harus membuat reservasi, menyediakan informasi, termasuk data pelat nomor kendaraan, area transaksi, serta waktu dan lewat gerbang mana mereka datang."

Seorang vendor mengatakan, butuh 10-20 menit untuk melalui seluruh proses registrasi itu. Kendaraan yang boleh masuk juga hanya milik vendor atau kendaraan niaga. Mobil pribadi maupun kendaraan roda dua dan tiga dilarang masuk.

Advertising
Advertising

"Setiap orang yang masuk harus lewat sistem pengenal wajah juga cek suhu tubuh," kata Wakil manajer umum Gu Zhaoxue sambil menambahkan kalau pemda memindahkan bangunan-bangunan untuk menekan risiko penularan dan optimalisasi rute lalu lintasnya.

Pasar Xinfadi yang berdiri pada 1988 ini seluas 170 lapangan bola dan setiap tahunnya menyuplai sampai 80 persen lebih kebutuhan pangan di Beijing. Memiliki nama yang berarti keranjang sayuran raksasa, Xinfadi memperjualbelikan 17 juta ton barang sepanjang tahun lalu dengan nilai 132 miliar Yuan atau lebih dari 280 triliun.

CHINA DAILY | XINHUA

Berita terkait

Penanganan Polusi Udara, Peneliti BRIN Minta Indonesia Belajar dari Cina

1 jam lalu

Penanganan Polusi Udara, Peneliti BRIN Minta Indonesia Belajar dari Cina

Cina menjadi salah satu negara yang bisa mengurangi dampak polusi udaranya secara bertahap. Mengikis dampak era industrialisasi.

Baca Selengkapnya

Menlu Selandia Baru Sebut Hubungan dengan Cina "Rumit"

4 jam lalu

Menlu Selandia Baru Sebut Hubungan dengan Cina "Rumit"

Menlu Selandia Baru menggambarkan hubungan negaranya dengan Cina sebagai hubungan yang "rumit".

Baca Selengkapnya

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

15 jam lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

20 jam lalu

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

21 jam lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

1 hari lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

1 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

1 hari lalu

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

Daratan Asia berpeluh deras. Gelombang panas menyemai rekor suhu panas yang luas di wilayah ini, dari India sampai Filipina.

Baca Selengkapnya

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

1 hari lalu

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

Menteri Bahlil membantah investasi di Indonesia selama ini dikuasai oleh Cina, karena pemodal terbesar justru Singapura.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

1 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya