Tips Teknologi: Cara Mencegah Peretasan Akun Gmail

Reporter

Tempo.co

Editor

Erwin Prima

Senin, 24 Agustus 2020 14:28 WIB

Logo Gmail. Kredit: Google Play

TEMPO.CO, Jakarta - Tidak sedikit masyarakat yang mengintegrasikan akun Gmail pribadinya dengan aplikasi atau layanan untuk ponsel androidnya.

Tidak dipungkiri, hal tersebut memang memudahkan aktivitas digital pengguna Gmail, seperti mengolah media sosial bahkan bermain game. Tapi, di balik kemudahan tersebut, terdapat potensi bahaya yang mengancam pengguna Gmail itu sendiri, yaitu peretasan.

Seperti diberitakan Tempo, peretasan yang cukup merugikan sering terjadi, misalnya peretasan akun twitter yang dialami oleh Epidemiolog, Pandu Riono, beberapa waktu lalu.

Melansir Indian Express, pada Senin, 24 Agustus 2020, terdapat beberapa cara yang bisa dilakukan pengguna Gmail untuk mencegah peretasan terhadap akun Gmailnya, antara lain;

  • Gunakan kata sandi yang kuat dan unik

Kata sandi yang lemah sangat rentan mendapat serangan dari pihak-pihak tidak bertanggung jawab. Serangan sederhana seperti SQL atau brute force sudah cukup untuk membobol sandi lemah tersebut. Pengguna Gmail sebaiknya menggunakan sandi yang terdiri dari frase acak dengan lebih dari delapan karakter yang meliputi angka, huruf kapital, huruf kecil, dan karakter khusus.

  • Gunakan Two Factor Authentication (2FA)
Advertising
Advertising

Menggunakan 2FA akan menambah perlindungan lebih terhadap akun Gmail. Dengan fitur ini, selain sandi, pengguna membutuhkan One Time Password (OTP) untuk mengakses akun Gmailnya. OTP sendiri akan dikirim ke perangkat pribadi pengguna sehingga sangat kecil kemungkinan OTP tersebut bocor.

  • Tambahkan opsi pemulihan akun

Dengan bantuan opsi pemulihan akun, pengguna dapat memblokir upaya pembobolan akun Gmailnya oleh orang lain. Gmail akan memberikan pemberitahuan mengenai akses yang dilakukan dengan akun Gmail milik pengguna.

  • Hapus akses dari aplikasi tidak penting

Pemberian izin akses pada aplikasi pihak ketiga berpotensi membocorkan data pribadi pengguna Gmail, terlebih jika aplikasi pihak ketiga tersebut diretas. Pengguna Gmail sebaiknya berhati-hati dalam memilih aplikasi ketiga. Selain itu, penghapusan akses terhadap aplikasi yang tidak penting juga perlu dilakukan, hal tersebut untuk mencegah hal-hal buruk yang tidak diinginkan.

  • Gunakan Browser terpercaya dan terbaru

Penggunaan browser yang tidak aman dan terpercaya dapat menjebak pengguna ke dalam serangan phishing. Peretas biasanya akan menempelkan perangkat lunak khusus pada peramban atau situs web sebagai jebakan. Ketika pengguna mengklik jebakan tersebut, data pribadi miliknya akan segera terkirim ke peretas.

  • Abaikan surat elektronik (surel) yang mencurigakan

Selain ditempel di peramban dan situs web, jabakan phishing juga kerap dikirim melalui surel. Hal tersebut dilakukan peretas untuk mendapat akses ke akun surel sasarannya. Pengguna layanan surel sebaiknya memperhatikan setiap surel yang masuk serta mengabaikan pesan yang dirasa mencurigakan.

INDIAN EXPRESS | MUHAMMAD AMINULLAH | EZ

Berita terkait

Bagaimana Guru Beri Teladan Keamanan Siber? Studi Ini Ungkap 2 Sikap Kontradiktif

4 hari lalu

Bagaimana Guru Beri Teladan Keamanan Siber? Studi Ini Ungkap 2 Sikap Kontradiktif

Pengetahuan soal keamanan siber dan cara menjaganya tidaklah cukup. Keamanan data harus terus dipraktikkan sehari-hari dan menjadi budaya sosial.

Baca Selengkapnya

Waspada Serangan Pengisian Kredensial, Begini Cara Kerjanya

6 hari lalu

Waspada Serangan Pengisian Kredensial, Begini Cara Kerjanya

Pengisian kredensial adalah salah satu cara paling efektif untuk menyusupi akun pengguna.

Baca Selengkapnya

Cara Membatalkan Email yang Terlanjur Terkirim di Gmail

10 hari lalu

Cara Membatalkan Email yang Terlanjur Terkirim di Gmail

Gmail menyediakan pilihan batalkan pengiriman email sesaat setelah email terkirim. Berikut caranya.

Baca Selengkapnya

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

14 hari lalu

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

Seorang detektif swasta Israel yang dicari oleh Amerika Serikat, ditangkap di London atas tuduhan spionase dunia maya

Baca Selengkapnya

Aplikasi Soal UTBK Mati Tanpa Upaya Peretasan, Pengamat Siber: Memalukan

16 hari lalu

Aplikasi Soal UTBK Mati Tanpa Upaya Peretasan, Pengamat Siber: Memalukan

Kejadian pada hari pertama UTBK itu tidak ada indikasi kesengajaan menunda waktu tes untuk mendapatkan bocoran jawaban.

Baca Selengkapnya

Kemenkes: Waspada Email Phishing Mengatasnamakan SATUSEHAT

17 hari lalu

Kemenkes: Waspada Email Phishing Mengatasnamakan SATUSEHAT

Tautan phishing itu berisi permintaan verifikasi data kesehatan pada SATUSEHAT.

Baca Selengkapnya

Kasus Terbaru Peretasan Game Pokemon, Jual Monster 4 Bulan Raup Jutaan Yen

18 hari lalu

Kasus Terbaru Peretasan Game Pokemon, Jual Monster 4 Bulan Raup Jutaan Yen

Faktanya, ini bukan kasus pertama karena peretasan data dalam game-game Pokemon merajalela di antara pemain curang.

Baca Selengkapnya

Google Chat Akan Seperti WhatsApp, Bisa Panggilan Audio dan Video

31 hari lalu

Google Chat Akan Seperti WhatsApp, Bisa Panggilan Audio dan Video

Pengguna Google Chat tidak perlu berpindah aplikasi ke Google Meet untuk mengagendakan rapat lanjutan via audio maupun video.

Baca Selengkapnya

Modus Penggembosan Demo 11 April 2022 Mulai Ancaman, Peretasan hingga Buat BEM Tandingan

37 hari lalu

Modus Penggembosan Demo 11 April 2022 Mulai Ancaman, Peretasan hingga Buat BEM Tandingan

Apa saja upaya penggembosan yang dilancarkan menjelang demo 11 April 2022? Salah satu tuntutan mahasiswa saat itu tolak Jokowi 3 periode.

Baca Selengkapnya

Peretasan dan Pembobolan Data Semakin Rawan Terjadi, Ada Biang Kerok yang Terabaikan

51 hari lalu

Peretasan dan Pembobolan Data Semakin Rawan Terjadi, Ada Biang Kerok yang Terabaikan

Ancaman serangan siber meningkat. Maraknya peretasan dan pembobolan data dinilai tak hanya gara-gara para hacker semakin mahir.

Baca Selengkapnya