AstraZeneca Mulai Uji Coba Pengobatan Antibodi Pasien Covid-19

Rabu, 26 Agustus 2020 06:41 WIB

Pabrik Pengemasan Obat AstraZeneca, Cikarang, Bekasi, Jawa Barat. TEMPO/Seto Wardhana

TEMPO.CO, Jakarta - Produsen obat asal Inggris AstraZeneca telah mulai menguji campuran obat berbasis antibodi untuk pencegahan dan pengobatan pasien virus corona Covid-19. Pengujian ini menambah kemajuan mengenai kemungkinan solusi medis untuk penyakit yang disebabkan oleh virus baru yang diketahui muncul sejak Desember 2019 itu.

AstraZeneca sudah menjadi salah satu pemain terkemuka dalam perlombaan global untuk mengembangkan vaksin yang sukses. Penelitian tersebut akan mengevaluasi apakah obat dengan nama AZD7442, kombinasi dari dua antibodi monoklonal (mAbs), aman dan dapat ditoleransi hingga 48 peserta sehat antara usia 18 dan 55 tahun.

Jika uji coba tahap awal yang berbasis di Inggris, yang telah memberi dosis pada pesertanya menunjukkan AZD7442 aman, AstraZeneca akan melanjutkan untuk mengujinya pada tahap pertengahan sampai akhir hingga menjadi pengobatan pencegahan untuk Covid-19, demikian dilaporkan Reuters, Selasa, 25 Agustus 2020.

Pengembangan mAbs untuk menargetkan virus menggunakan pendekatan yang sudah diuji oleh Regeneron, ELi Lilly, Roche dan Molecular Partners, telah didukung oleh ilmuwan terkemuka. mAbs meniru antibodi alami yang dihasilkan dalam tubuh untuk melawan infeksi dan bisa disintesis di laboratorium untuk mengobati penyakit pada pasien, termasuk pengobatan untuk beberapa jenis kanker.

Pakar penyakit menular Amerika Serikat Anthony Fauci menyebut mereka memiliki taruhan yang hampir pasti untuk melawan Covid-19. AstraZeneca pada bulan Juni menerima US$ 23,7 juta dana dari lembaga pemerintah Amerika untuk memajukan pengembangan perawatan berbasis antibodi Covid-19.

Wakil presiden eksekutif Litbang biofarmasi Astra Mene Pangalos menerangkan, kombinasi antibodi ini, digabungkan dengan teknologi perpanjangan waktu paruh miliknya. "Ini memiliki potensi untuk meningkatkan keefektifan dan ketahanan penggunaan selain mengurangi kemungkinan resistensi virus," kata dia.

Meskipun vaksin merupakan jantung dari perjuangan jangka panjang melawan pandemi, pengobatan alternatif juga sedang dikembangkan. Bahkan Amerika pada Minggu, 23 Agustus 2020, mengesahkan penggunaan plasma pasien Covid-19 yang telah pulih untuk merawat mereka yang sakit.

Financial Times melaporkan pada akhir pekan bahwa pemerintahan Presiden Amerika Donald Trump sedang mempertimbangkan persetujuan jalur cepat dari vaksin Covid-19 AstraZeneca sebelum pemilihan November.

REUTERS | FINANCIAL TOMES


Berita terkait

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

3 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

3 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

4 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

8 hari lalu

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

Fungsi utama antibodi itu untuk mencegah infeksi virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan pandemi Covid-19 pada 2020.

Baca Selengkapnya

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

11 hari lalu

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

MURI nobatkan Guru Besar Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran UI, Prof Tjandra Yoga Aditama sebagai penulis artikel tentang Covid-19 terbanyak di media massa

Baca Selengkapnya

KPK Tuntut Bekas Bupati Muna Hukuman 3,5 Tahun Penjara dalam Korupsi Dana PEN

11 hari lalu

KPK Tuntut Bekas Bupati Muna Hukuman 3,5 Tahun Penjara dalam Korupsi Dana PEN

"Terbukti secara sah dan meyakinkan," kata jaksa KPK di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat saat membacakan surat tuntutan pada Kamis, 18 April 2024.

Baca Selengkapnya

Pesan PB IDI agar Masyarakat Tetap Sehat saat Liburan dan Mudik di Musim Pancaroba

18 hari lalu

Pesan PB IDI agar Masyarakat Tetap Sehat saat Liburan dan Mudik di Musim Pancaroba

Selain musim libur panjang Idul Fitri, April juga tengah musim pancaroba dan dapat menjadi ancaman bagi kesehatan. Berikut pesan PB IDI.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Menhub Budi Karya Usulkan WFH di Selasa dan Rabu, Sri Mulyani Sebut Idul Fitri Tahun Ini Sangat Istimewa

19 hari lalu

Terpopuler: Menhub Budi Karya Usulkan WFH di Selasa dan Rabu, Sri Mulyani Sebut Idul Fitri Tahun Ini Sangat Istimewa

Menhub Budi Karya Sumadi mengusulkan work from home atau WFH untuk mengantisipasi kepadatan lalu lintas saat puncak arus balik Lebaran.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: H-4 Lebaran Penumpang di 20 Bandara AP II Melonjak 15 Persen, Kronologi Indofarma Terpukul Melandainya Covid-19

22 hari lalu

Terpopuler: H-4 Lebaran Penumpang di 20 Bandara AP II Melonjak 15 Persen, Kronologi Indofarma Terpukul Melandainya Covid-19

AP II mencatat jumlah penumpang pesawat angkutan Lebaran 2024 di 20 bandara yang dikelola perusahaan meningkat sekitar 15 persen.

Baca Selengkapnya

Kronologi Indofarma Terpukul Melandainya Covid-19, Tak Bayar Gaji sejak Januari

22 hari lalu

Kronologi Indofarma Terpukul Melandainya Covid-19, Tak Bayar Gaji sejak Januari

Indofarma ambruk karena salah perhitungan kapan pandemi COvid-19 berakhir, sehingga banyak obat sakit akibat virus corona tak terjual

Baca Selengkapnya