Rusia Tawarkan Vaksin Covid-19 ke Indonesia, Dubes: Belum Direspons

Reporter

Antara

Rabu, 26 Agustus 2020 22:39 WIB

Vaksin Covid-19 dari Rusia, Sputnik-V. REUTERS/Handout

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Rusia menawarkan vaksin Covid-19 yang mereka kembangkan, yakni Sputnik V, kepada pemerintah Indonesia. Penawaran baik dalam bentuk investasi atau penjualan maupun pelibatan uji klinisnya.

Penawaran tersebut diungkap Duta Besar Rusia untuk Indonesia Lyudmila Vorobieva dalam konferensi pers secara virtual di Jakarta, Rabu 26 Agustus 2020. Menurutnya, penawaran penjualan dibuat oleh Lembaga Dana Investasi Rusia.

"Lembaga tersebut juga siap untuk mengadakan uji klinis di Indonesia dan membuat beberapa komponen vaksin itu," ujar Lyudmila.

Baca juga:
Tamu Putin Diharuskan Tes Covid-19 dan Lewati Bilik Disinfektan

Ia mengungkapkan bahwa proposal penawaran vaksin tersebut sudah dikirim ke pemerintah Indonesia namun belum direspons. "Pihak Indonesia belum memberikan respons pasti terkait tawaran Sputnik V, vaksin COVID-19 dari Rusia," katanya.

Lyudmila menambahkan, harga Sputnik V diperkirakan dua sampai tiga kali lebih murah daripada vaksin lain. Versinya, vaksin itu juga sudah terbukti sangat aman untuk digunakan masyarakat umum.

Dia menerangkan bahwa Institut Riset Epidemiologi dan Mikrobiologi Gamaleya, bagian dari Kementerian Kesehatan Rusia, mengembangkannya menggunakan dua vektor adenovirus, virus corona penyebab flu biasa. Modifikasi dilakukan dengan menyisipkan gen protein paku dari virus corona SARS-CoV-2, penyebab Covid-19, ke adenovirus itu.

Teorinya, adenovirus berisi protein tersebut akan memprovokasi sistem imun tubuh sehingga nantinya bisa bekerja baik saat virus corona sebenarnya pemilik protein tersebut datang. Sedang dua vektor yang digunakan disebut Lyudmila untuk memungkinkan membentuk kekebalan jangka panjang. "Sedangkan perusahaan-perusahaan farmasi lain hanya menggunakan satu vektor," kata dia.

Advertising
Advertising

Lyudmila meyakinkan kalau enggunaan teknologi untuk membuat vaksin tersebut sudah dikembangkan lama dan bertahun-tahun di negerinya. Hasilnya, kata Lyudmila, uji klinis Sputnik V tahap pertama dan kedua berhasil diselesaikan pada Juni-Juli.

"Hasil uji klinis tahap pertama dan kedua menjanjikan. Dengan demikian Rusia akan melanjutkan uji klinis tahap ketiga pada minggu depan," ungkap Dubes Lyudmila Vorobieva.

Baca juga:
Israel Teliti dan Jajaki Pembelian Vaksin Covid-19 Rusia

Sebelumnya, vaksin Covid-19 buatan Rusia ini memicu kontroversi setelah Presiden Vladimir Putin memberi izin edar. Banyak peneliti di dunia mempertanyakan tahapan uji klinis yang belum ditempuh secara utuh. Data fase uji awal yang ada juga tak dibuka gamblang.

Sejumlah pakar kesehatan masyarakat memperingatkan Rusia kalau izin yang diberikannya bisa berbalik bencana. Yang paling jelas dikhawatirkan adalah vaksin itu malah menciptakan efek samping berbahaya.

Berita terkait

AstraZeneca Siap Tarik Vaksin Covid-19 karena Surplus

18 jam lalu

AstraZeneca Siap Tarik Vaksin Covid-19 karena Surplus

AstraZeneca menyatakan dengan banyaknya varian vaksin Covid-19 yang sudah diproduksi, maka terdapat surplus dari vaksin-vaksin yang tersedia

Baca Selengkapnya

Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Presiden Volodymyr Zelensky

19 jam lalu

Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Presiden Volodymyr Zelensky

Dinas Keamanan Ukraina mengatakan mereka menggagalkan rencana Rusia untuk membunuh Presiden Volodymyr Zelensky.

Baca Selengkapnya

Ukraina Temukan Puing Rudal Balistik Korea Utara di antara Bukti Serangan Rusia

1 hari lalu

Ukraina Temukan Puing Rudal Balistik Korea Utara di antara Bukti Serangan Rusia

Jaksa penuntut negara Ukraina memeriksa puing-puing dari 21 dari sekitar 50 rudal balistik Korea Utara yang diluncurkan oleh Rusia.

Baca Selengkapnya

Vladimir Putin Kembali Dilantik sebagai Presiden Rusia untuk Periode Kelima

1 hari lalu

Vladimir Putin Kembali Dilantik sebagai Presiden Rusia untuk Periode Kelima

Vladimir Putin kembali menjabat sebagai presiden Rusia untuk periode kelima selama enam tahun ke depan. Bakal mengalahkan rekor Stalin.

Baca Selengkapnya

Tentara AS Ditahan di Rusia, Dituduh Mencuri Uang Kekasihnya

1 hari lalu

Tentara AS Ditahan di Rusia, Dituduh Mencuri Uang Kekasihnya

Rusia menuduh tentara AS terlibat pencurian dengan mengambil uang kekasihnya.

Baca Selengkapnya

Ukraina Tolak Akui Vladimir Putin sebagai Presiden Sah Rusia

1 hari lalu

Ukraina Tolak Akui Vladimir Putin sebagai Presiden Sah Rusia

Kementerian Luar Negeri Ukraina mengatakan tidak ada dasar hukum untuk mengakui Vladimir Putin sebagai presiden Rusia yang sah.

Baca Selengkapnya

Zelensky Masuk Daftar Buronan Rusia, Dubes Ukraina: Upaya Putus Asa dari Negara yang Kalah

1 hari lalu

Zelensky Masuk Daftar Buronan Rusia, Dubes Ukraina: Upaya Putus Asa dari Negara yang Kalah

Duta Besar Ukraina untuk Indonesia menanggapi laporan media bahwa Rusia memasukkan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky ke dalam daftar buronan.

Baca Selengkapnya

Ukraina Berharap Indonesia Hadiri KTT Perdamaian di Swiss Bulan Depan

2 hari lalu

Ukraina Berharap Indonesia Hadiri KTT Perdamaian di Swiss Bulan Depan

Dubes Ukraina mengatakan pemerintah Indonesia belum mengonfirmasi kehadiran di KTT Perdamaian, yang akan berlangsung di Swiss bulan depan.

Baca Selengkapnya

Kementerian Luar Negeri Rusia Kesal Volodymyr Zelensky Bawa-bawa Tuhan dalam Perang Ukraina

2 hari lalu

Kementerian Luar Negeri Rusia Kesal Volodymyr Zelensky Bawa-bawa Tuhan dalam Perang Ukraina

Volodymyr Zelensky disebut Kementerian Luar Negeri Rusia sedang hilang akal karena membawa-bawa Tuhan dalam konflik dengan Moskow.

Baca Selengkapnya

Zelensky Masuk dalam Daftar Buron Rusia, Ukraina Sebut Moskow Putus Asa

2 hari lalu

Zelensky Masuk dalam Daftar Buron Rusia, Ukraina Sebut Moskow Putus Asa

Ukraina menyebut Rusia mencari perhatian karena menetapkan Presiden Zelensky sebagai buronan.

Baca Selengkapnya