Tim Ahli Covid-19: Masyarakat Makin Abai pada Protokol Kesehatan

Reporter

Antara

Editor

Erwin Prima

Kamis, 3 September 2020 06:24 WIB

Tim Ahli COVID-19 Balitbang Sumatera Utara Dr dr Delyuzar M.Ked (PA),Sp,PA (K). Kredit: ANTARA/HO

TEMPO.CO, Medan - Tim Ahli Covid-19 Balitbang Sumatera Utara Delyuzar mengatakan tuntutan ekonomi dan pelonggaran pembatasan sosial mengakibatkan masyarakat semakin mengabaikan protokol kesehatan yang diterapkan pemerintah.

"Kebijakan yang berubah-ubah disertai tindakan tegas yang tidak konsisten membuat cafe dan tempat keramaian lainnya penuh sesak tanpa mengatur jarak fisik, serta tidak memakai masker menjadi gambaran yang umum di mana-mana," ujar Delyuzar, di Medan, Rabu, 2 September 2020.

Ia menyebutkan, tidak prioritasnya urusan kesehatan dalam mencegah pandemi Covid-19 ini dibandingkan dengan tuntutan ekonomi membuat beberapa daerah yang hijau atau telah hijau kembali menjadi merah. Di sisi lain, belum adanya vaksin dan obat membuat angka kesakitan diperkirakan akan meningkat.

"Angka kematian akan beranjak naik karena rumah sakit sudah mulai penuh, ruang isolasi yang kurang, serta ICU dengan ventilator yang tidak seimbang atau tidak pernah cukup," ucap Direktur Eksekutif Jaringan Kesehatan Masyarakat (JKM) IKA USU ini.

Delyuzar menjelaskan jika di hulunya tidak cepat ditahan, maka banjir pasien Covid-19 akan semakin melimpah sehingga tenaga kesehatan akan kelelahan dan angka terpapar semakin tinggi.

Advertising
Advertising

"Untuk itu edukasi berbagai pihak, termasuk oleh tokoh agama, tokoh masyarakat dan pendekatan budaya untuk perubahan prilaku harus dilaksanakan.Tindakan pendisiplinan yang terukur memuat efek jera harus dilakukan secara konsisten," kata Ketua MCCC Muhammadiyah Covid-19 Command Center Kota Medan ini.

Sebelumnya, jumlah pasien terkonfirmasi atau positif Covid-19 di Sumatera Utara pada Rabu, 2 September 2020, kembali mengalami peningkatan sangat tajam dengan adanya penambahan 182 orang, sehingga total menjadi 7.124 orang

"Jumlah ini meningkat dari sebelumnya 6.942 orang menjadi 7.124 orang," kata Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Sumut, Mayor Kes dr Whiko Irwan, di Medan.

ANTARA

Berita terkait

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

1 hari lalu

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

Pada 2021 lalu European Medicines Agency (EMA) telah mengungkap efek samping dari vaksinasi AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

3 hari lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

3 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

4 hari lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

4 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

4 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

10 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

10 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

11 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

15 hari lalu

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

Fungsi utama antibodi itu untuk mencegah infeksi virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan pandemi Covid-19 pada 2020.

Baca Selengkapnya