Peneliti Kosta Rika Uji Coba Obat Covid-19 dari Antibodi Kuda

Senin, 7 September 2020 08:29 WIB

Ilustrasi Kuda Loncat. (foto: Istimewa)

TEMPO.CO, Jakarta - Para peneliti dari Kosta Rika akan memulai uji coba pengobatan Covid-19 berdasarkan antibodi yang diambil dari kuda yang disuntik dengan SARS-Cov-2. Dikembangkan Clodomiro Picado Institute (ICP) University of Costa Rika, obat antibodi kuda itu akan diuji pada 26 pasien mulai pertengahan September 2020.

Roman Macaya, Presiden Dana Jaminan Sosial yang mengelola pusat kesehatan masyarakat di negara bagian Amerika Tengah itu berharap dapat mulai menerapkan pengobatan secara lebih luas di rumah sakit jika hasil dari studi fase 2 menggembirakan. "Ada 471 pasien virus corona yang dirawat di rumah sakit di Kosta Rika," ujar dia, seperti dikutip Reuters, Minggu, 6 September 2020.

Koordinator proyek di Instituto Clodomiro Picado (ICP) Alberto Alape mengaku bangga mengetahui bahwa produk garapannya akan menyelamatkan nyawa menunggu vaksin Covid-19 mencapai populasi. "Kami melakukannya dengan sumber daya kami, tanpa harus antre atau bersaing dengan negara lain, seperti yang dapat dilihat dengan calon vaksin," kata dia.

Upaya serupa juga sedang dilakukan di Argentina dan Brasil, sementara ilmuwan di Belgia menggunakan llama, hewan asli Amerika Selatan yang memiliki bulu tipis. Sementara, peneliti Kosta Rika mengatakan metode mereka untuk pengobatan SARS-Cov-2 didasarkan pada pengalaman menggunakan antibodi kuda untuk mengembangkan anti-bisa ular.

Mereka mengimpor protein virus dari Cina dan Inggris dan menyuntikkannya ke enam dari 110 kuda yang digunakan IPC untuk pengujian. Beberapa minggu kemudian, ketika hewan itu mengembangkan cukup antibodi, mereka mengekstraksi darah dan menggunakan antibodi dari plasma sebagai bahan mentah untuk serum yang dapat disuntikkan.

Jika berhasil, para peneliti mengatakan mereka ingin berbagi perawatan murah dengan negara Amerika Tengah lainnya, yang sebagian besar lebih miskin daripada Kosta Rika. "Selain prinsip solidaritas dan fakta bahwa ini telah dilakukan sebagai antiracun untuk gigitan ular, kita tahu bahwa dalam pandemi, kesejahteraan seseorang terkait dengan kesejahteraan tetangga," kata Alape.

REUTERS | THE DAILY BEAST


Berita terkait

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

4 jam lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

10 jam lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Peneliti Unair Temukan Senyawa Penghambat Sel Kanker, Raih Penghargaan Best Paper

11 jam lalu

Peneliti Unair Temukan Senyawa Penghambat Sel Kanker, Raih Penghargaan Best Paper

Peneliti Unair berhasil mengukir namanya di kancah internasional dengan meraih best paper award dari jurnal ternama Engineered Science.

Baca Selengkapnya

Teknologi Roket Semakin Pesat, Periset BRIN Ungkap Tantangan Pengembangannya

15 jam lalu

Teknologi Roket Semakin Pesat, Periset BRIN Ungkap Tantangan Pengembangannya

Sekarang ukuran roket juga tidak besar, tapi bisa mengangkut banyak satelit kecil.

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

16 jam lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

19 jam lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

1 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Ketergantungan Impor 99 Persen, Peneliti BRIN Riset Jamur Penghasil Enzim

1 hari lalu

Ketergantungan Impor 99 Persen, Peneliti BRIN Riset Jamur Penghasil Enzim

Di Indonesia diperkirakan terdapat 200 ribu spesies jamur, yang di antaranya mampu memproduksi enzim.

Baca Selengkapnya

Lima Besar Penyakit Akibat Polusi Udara di Indonesia, Apa Saja?

1 hari lalu

Lima Besar Penyakit Akibat Polusi Udara di Indonesia, Apa Saja?

Polusi udara yang erat kaitannya dengan tingginya beban penyakit adalah polusi udara dalam ruang (rumah tangga).

Baca Selengkapnya

Riset BRIN: Penduduk Indonesia Akan Kehilangan 2,5 Tahun Usia Harapan Hidup Akibat Polusi Udara

1 hari lalu

Riset BRIN: Penduduk Indonesia Akan Kehilangan 2,5 Tahun Usia Harapan Hidup Akibat Polusi Udara

Efek polusi udara rumah tangga baru terlihat dalam jangka waktu relatif lama.

Baca Selengkapnya