Vaksin Covid-19 AS Tersedia 1 November, Ahli: Rilis Data Sebelum Distribusi

Senin, 7 September 2020 13:12 WIB

Ilustrasi vaksin COVID-19 atau virus corona. REUTERS/Dado Ruvic

TEMPO.CO, Jakarta - Vaksin Covid-19 di Amerika Serikat diperkirakan akan tersedia pada 1 November 2020. Namun, para ahli menyerukan dan meminta data lengkap vaksin sebelum benar-benar didistribusikan, karena uji klinis yang dilakukan cukup cepat dan belum pernah terjadi sebelumnya.

"Saya ingin melihat datanya," ujar Carlos del Rio, dekan eksekutif Fakultas Kedokteran Emory University di Atlanta, Amerika, seperti dikutip NBC News, Sabtu, 5 September 2020. "Saya perlu melihat kemanjuran dan keamanan yang sebenarnya."

Respons Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika (CDC) kepada negara bagian untuk mempersiapkan distribusi skala besar dari vaksin pada 1 November--dua hari sebelum pemilihan presiden--memicu kekhawatiran bahwa tekanan politik dapat mengesampingkan komitmen terhadap keselamatan.

Membuat vaksin siap untuk distribusi, serta memilih kelompok orang berisiko tinggi atau pekerja perawatan kesehatan garis depan pada November akan bergantung pada uji klinis fase 3 yang mulai mendaftarkan relawan manusia pada Juli.

Menurut direktur Pusat Pendidikan Vaksin di Rumah Sakit Anak Philadelphia, Paul Offit, ada kemungkinan bahwa Data and Safety Monitoring Board, yang dijalankan oleh National Institutes of Health, bisa menghentikan uji coba lebih awal jika ditentukan bahwa vaksin itu bekerja. "Ini jarang terjadi, tapi memang terjadi," kata dia.

Dokter akan bersikeras untuk melihat data lengkap dan menuntut agar informasi tersebut berasal dari orang-orang yang berada di komunitas ilmiah. Ahli jantung di Klinik Cleveland Steven Nissen menginginkan para ilmuwan, dokter, dan bukan pemimpin politik yang membuat keputusan ini. "Jika itu dibuat dari Oval Office," kata Nissen, "akan ada banyak skeptisisme."

Gubernur New York Andrew Cuomo mengatakan dia curiga terhadap vaksin apa pun yang akan diluncurkan pada awal November. "Ini akan menjadi obat ajaib Hari Pemilu," kata Cuomo pada Kamis, 3 September 2020 lalu, dan menambahkan bahwa Departemen Kesehatan Negara Bagian New York akan meninjau data keamanan dan kemanjuran sebelum merekomendasikan vaksin kepada warga.

Uji klinis skala besar diperlukan untuk menunjukkan bahwa vaksin benar-benar diuji pada puluhan ribu relawan di Amerika. Namun, yang mereka lakukan hanya uji klinis pada 150 orang saja untuk menunjukkan bahwa suatu vaksin efektif.

Sebelumnya produsen vaksin memiliki tujuan untuk mendaftarkan setidaknya 30.000 peserta studi, beberapa di antaranya akan mendapatkan vaksin dan yang lainnya akan mendapatkan plasebo. Bahkan produsen obat sudah berkomitmen untuk memproduksi jutaan dosis vaksin mereka bahkan sebelum mereka mengetahui apakah vaksin tersebut berhasil.

"Jika Anda memiliki 100 infeksi pada kelompok plasebo dan 50 pada kelompok yang divaksinasi, itu menunjukkan bahwa efektivitas vaksin adalah 50 persen," kata Walter Orenstein, direktur asosiasi Emory Vaccine Center dan profesor penyakit menular di Fakultas Kedokteran Emory University.

Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika (FDA) mengatakan vaksin yang efektif perlu melindungi hanya 50 persen orang agar dianggap efektif. Setidaknya satu dari kandidat vaksin terkemuka dapat mencapai target untuk memiliki data seperti itu sebelum 1 November.

Pada Kamis, 3 September 2020, chief operating officer Pfizer, Albert Bourla, mengatakan perusahaan dapat memperoleh hasil dari uji coba fase 3 paling cepat bulan depan. "Pada akhir Oktober, kami harus mengadakan acara yang cukup untuk mengatakan apakah produk itu berfungsi," kata Bourla dalam pertemuan dengan Federasi Internasional Produsen dan Asosiasi Farmasi, sebuah kelompok perdagangan.

Namun, Anthony Fauci, kepala Institut Nasional Alergi dan Penyakit Menular mengaku dia tidak akan terlalu terkejut jika vaksin diumumkan dalam waktu dekat. Menurutnya, proyeksinya adalah pada akhir November atau Desember tahun ini, dia akan memiliki jawaban apakah vaksin yang aman dan efektif dapat disetujui atau tidak. "Mungkinkah sebelum itu? Jawabannya ya," kata Fauci, seperti dilaporkan Fox News.

NBC NEWS | FOX NEWS


Berita terkait

Jenis Vaksin yang Dianjurkan Pakar untuk Jemaah Haji

3 hari lalu

Jenis Vaksin yang Dianjurkan Pakar untuk Jemaah Haji

Empat jenis vaksin sangat penting bagi jemaah haji, terutama yang masuk populasi berisiko tinggi seperti lansia dan pemilik komorbid.

Baca Selengkapnya

Tak Disediakan Vaksinasi Meski Flu Singapura Merebak, Ini Penjelasan IDAI

23 hari lalu

Tak Disediakan Vaksinasi Meski Flu Singapura Merebak, Ini Penjelasan IDAI

Vaksin untuk menangkal penyebaran flu Singapura belum ada di Indonesia, padahal tingkat penyebaran dan infeksinya cukup signifikan mengalami lonjakan.

Baca Selengkapnya

Hari Tuberkulosis Sedunia, Kendalikan TB dengan Inovasi Vaksin

34 hari lalu

Hari Tuberkulosis Sedunia, Kendalikan TB dengan Inovasi Vaksin

Vaksinasi tuberkulosis sebagai penanganan imunologi diharapkan bisa perpendek durasi pengobatan, sederhanakan regimen atau perbaiki hasil pengobatan

Baca Selengkapnya

Kejaksaan Agung Geledah Rumah Helena Lim, Kasus Apa? Ini Profil Crazy Rich PIK dan Sederet Kontroversinya

42 hari lalu

Kejaksaan Agung Geledah Rumah Helena Lim, Kasus Apa? Ini Profil Crazy Rich PIK dan Sederet Kontroversinya

Crazy rich PIK Helena Lim menjadi sorotan lantaran rumahnya digeledah Kejaksaan Agung, dugaan kasus korupsi izin tambang timah. Siapakah dia?

Baca Selengkapnya

Pria Ini Sudah Disuntik Vaksin Covid-19 217 Kali, Apa Dampaknya?

52 hari lalu

Pria Ini Sudah Disuntik Vaksin Covid-19 217 Kali, Apa Dampaknya?

Seorang pria di Jerman mendapat suntikan Vaksin Covid-19 sebanyak 217 kali dalam waktu 29 bulan.

Baca Selengkapnya

Jangan Cemas, Vaksin Tidak Sebabkan Autisme pada Anak

23 Februari 2024

Jangan Cemas, Vaksin Tidak Sebabkan Autisme pada Anak

Rumor vaksin dapat menyebabkan autisme pada anak tidak benar adanya. Dokter anak beri penjelasan.

Baca Selengkapnya

Vladimir Putin Bocorkan Ilmuwan Rusia sedang Membuat Vaksin untuk Obati Kanker

15 Februari 2024

Vladimir Putin Bocorkan Ilmuwan Rusia sedang Membuat Vaksin untuk Obati Kanker

Vladimir Putin mengkonfirmasi ilmuwan bidang medis di Rusia sedang berusaha membuat vaksin untuk melawan penyakit kanker.

Baca Selengkapnya

128 Penumpang Kapal Pesiar Diare dan Muntah, Ini Tips Cegah Penyakit selama Berlayar

7 Februari 2024

128 Penumpang Kapal Pesiar Diare dan Muntah, Ini Tips Cegah Penyakit selama Berlayar

Bepergian dengan kapal pesiar membuat orang terpapar pada lingkungan baru, ada risiko penyakit akibat makanan atau air, bahkan orang baru.

Baca Selengkapnya

Jangan Khawatir bila Ketinggalan Jadwal Imunisasi, Nakes Siap Beri Solusi

12 Januari 2024

Jangan Khawatir bila Ketinggalan Jadwal Imunisasi, Nakes Siap Beri Solusi

Pakar mengatakan orang tua tidak perlu khawatir bila ketinggalan jadwal imunisasi karena tenaga kesehatan ada solusinya.

Baca Selengkapnya

Biaya Vaksinasi Covid-19 Sudah Bertarif, Tapi Belum Ada Kepastian Harganya dan Masih Ada yang Gratis

9 Januari 2024

Biaya Vaksinasi Covid-19 Sudah Bertarif, Tapi Belum Ada Kepastian Harganya dan Masih Ada yang Gratis

Mulai 1 Januari 2024, biaya vaksinasi Covid-19 tak lagi gratis. Vaksin bisa didapatkan secara gratis jika termasuk golongan rentan. Ini penjelasannya

Baca Selengkapnya