Normal Baru, Ini Kriteria Dosen dan Kampus Baik Menurut Jokowi
Reporter
Anwar Siswadi (Kontributor)
Editor
Zacharias Wuragil
Jumat, 11 September 2020 19:45 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo meminta perguruan tinggi memperkenalkan standar normal baru untuk profesionalitas. Dosen yang baik, menurutnya, tetap bisa memfasilitasi mahasiswa belajar.
“Kepada siapa saja, dengan media apa saja, dan kapan saja,” katanya dalam pidato jarak jauh di acara peringatan puncak Dies Natalis 63 Tahun Universitas Padjadjaran, Jumat 11 September 2020.
Baca juga:
Peserta Uji Vaksin Positif Covid-19, Unpad Ajukan Amandemen SOP
Sementara perguruan tinggi yang baik, kata Jokowi, adalah yang membangun ekosistem merdeka belajar dan memanfaatkan materi serta media belajar yang terbuka luas. Di masa pandemi ini pola pikir, budaya dan cara kerja dan normalitas yang standar banyak berubah.
“Yang dulu nggak wajar jadi keharusan: jaga jarak, pakai masker, faceshield, kerja dan kuliah dari rumah, silaturahmi secara virtual,” ujar Jokowi.
Kehebatan para senior di perguruan tinggi menurut Jokowi harus memberikan inspirasi untuk menghadapi masa depan. Pada awal abad digital ini berbagai riset dan pengembangan teknologi di bidang digital juga seharusnya memperoleh prioritas.
"Teknologi digital, big data analytics, artificial intellegent, harus bisa dimanfaatkan untuk kesejahteraan masyarakat dan kemajuan bangsa di berbagai sektor," katanya lagi.
Ketua Majelis Wali Amanat Unpad Rudiantara mengajak sivitas akademika untuk berpikir dan bergerak di luar pakem memanfaatkan pandemi Covid-19. Dia mencontohkan soal rasio 1 dosen dan 35 mahasiswa yang menurutnya sudah tidak bisa dipakai pada masa sekarang.
“Ukurannya dengan memanfaatkan teknologi dan kebiasaan baru, mumpung Covid-19,” ujarnya menunjuk perkuliahan secara daring saat pidato di acara yang sama di Grha Sanusi Hardjadinata kampus Unpad Bandung.
Baca juga:
ITB Terima 6.491 Mahasiswa Baru Tahun Ini, Termuda Berusia 15 Tahun
Rektor Unpad Rina Indiastuti mengatakan pandemi membuat sebagian fasilitas kampus harus ditutup. Sebagai gantinya, kampus akan segera membuka layanan perpustakaan yang bisa diakses dari rumah. Selain itu pihaknya juga harus melakukan efisiensi anggaran karena pendapatan menurun.