V-12, Helikopter Terbesar Didunia yang Lebih Panjang dari Boeing 737

Reporter

Tempo.co

Editor

Erwin Prima

Senin, 21 September 2020 13:25 WIB

V-12. Kredit: Wikipedia

TEMPO.CO, Jakarta - Tidak banyak helikopter yang dirancang dengan ukuran besar seperti V-12 milik Uni Soviet. Meskipun helikopter ini gagal diproduksi secara serius, sampai sekarang belum ada helikopter yang bisa melampaui kapasitasnya.

Salah satu helikopter yang disebut terbesar di dunia adalah Mi-16 Halo yang bisa mengangkut 90 prajurit tempur atau 63 warga sipil dengan posisi duduk. Jumlah tersebut masih belum bisa mengimbangi V-12 yang sanggup mengangkut hingga 196 penumpang.

Melansir Popular Mechanics, pada Senin, 21 September 2020, V-12 dirancang untuk mengangkut rudal balistik antar benua (ICBM) milik Soviet ke pangkalan jarak jauh tanpa diketahui musuh. Proyek tersebut tidak terlepas dari buruknya sistem kereta api milik Soviet, misalnya ketika membangun jaringan pangkalan nuklir pada 1950-1960.

Pada pembangunan jaringan pangkalan nuklir itu, rel kereta api yang dibuat sebagai bagian dari jaringan operasional ternyata membantu musuh mengetahui posisi pangkalan nuklir Soviet tersebut. Dengan kemampuan yang dimiliki V-12, Soviet berharap posisi pangkalan nuklirnya bisa disamarkan, khususnya dari pesawat intai U-2 milik Amerika Serikat.

Helikopter yang lebih panjang dari Boeing 737 ini mulai dikerjakan pada tahun 1962 dan sukses uji terbang perdana pada tahun 1968. Meskipun bukan helikopter twin-rotor pertama di dunia, V-12 menjadi pesawat pertama yang menggunakan teknologi side-by-side rotor. Kedua rotor dan dan mesin didapat dari helikopter Mi-6 dan membuatnya mencapai kapasitas angkat dua kali lipat.

Advertising
Advertising

Saking besarnya, V-12 memiliki bobot sekitar 40 ton dan mampu membawa 196 penumpang. Bagian kargonya memiliki panjang sekitar 28 meter dengan lebar sekitar 4,3 meter. Dengan luas kargo tersebut, V-12 mampu membawa bus kota dengan mudah. Pada bagian pengoperasian, helikopter ini membutuhkan enam awak termasuk teknisi listrik.

Meskipun menjadi proyek gagal, V-12 sempat melakukan debut internasional di Paris Air Show, pada 1971. Organisasi Pertahanan Atlantik Utara (NATO) kala itu sempat khawatir dan mengira helikopter tersebut akan digunakan mengangkut kendaraan lapis baja untuk mendukung serangan helikopter Soviet. Sayangnya, jangankan mengangkut kendaraan lapis baja, helikopter ini justru tidak diproduksi. Hanya ada dua V-12 yang berhasil diselesaikan, itu pun sebagai contoh.

Ada beberapa kemungkinan yang membuat helikopter ini gagal diproduksi lebih lanjut. Pertama, Amerika Serikat berhasil memetakan wilayah Soviet yang lebih luas menggunakan satelit mata-matanya. Selain itu, seiring perkembangan teknologi, ICBM bisa diproduksi dengan berat yang lebih ringan sehingga bisa diangkut dengan truk membawa rudal balistik.

Munculnya teknologi multiple independently targetable reentry vechile (MIRV) juga disinyalir membuat proyek V-12 tidak menarik lagi. Teknologi tersebut memungkinkan rudal balistik diisi banyak hulu ledak sehingga memiliki daya ledak yang lebih besar. selain itu, penggunaan MIRV juga mengurangi kebergantungan militer pada pangkalan rudal tetap maupun angkutan rudal udara.

POPULAR MECHANICS | BUSINESS INSIDER | MUHAMMAD AMINULLAH | EZ

Berita terkait

Jumlah dan Jenis Senjata Iran yang Digunakan Saat Serang Israel

8 hari lalu

Jumlah dan Jenis Senjata Iran yang Digunakan Saat Serang Israel

Iran meluncurkan 320 hingga 350 senjata yang membawa bahan peledak seberat total 85 ton ke Israel pada Sabtu dinihari, 13 April 2024.

Baca Selengkapnya

Persenjataan Komplet Militer Iran, Punya Rudal Balistik hingga Drone Tempur

9 hari lalu

Persenjataan Komplet Militer Iran, Punya Rudal Balistik hingga Drone Tempur

Iran belum memperlihat semua senjata tempur udaranya ketika membalas serangan Israel. Apa saja alat tempur canggih Iran?

Baca Selengkapnya

Dua Helikopter AL Malaysia Bertabrakan di Udara, 10 Orang Tewas

9 hari lalu

Dua Helikopter AL Malaysia Bertabrakan di Udara, 10 Orang Tewas

Dua helikopter Malaysia bertabrakan saat sedang latihan untuk perayaan Hari Angkatan Laut.

Baca Selengkapnya

Ali Khamenei Perintahkan Pasukan Iran Pelajari Taktik Musuh

9 hari lalu

Ali Khamenei Perintahkan Pasukan Iran Pelajari Taktik Musuh

Pemimpin tertinggi Iran Ali Khamenei meminta tentara mempelajari taktik musuh. Pernyataan itu tak lama setelah serangan Israel ke Iran.

Baca Selengkapnya

Profil Rudal Rampage Israel untuk Serang Iran, Buatan Lokal yang Bisa Hindari Sistem Pertahanan

11 hari lalu

Profil Rudal Rampage Israel untuk Serang Iran, Buatan Lokal yang Bisa Hindari Sistem Pertahanan

Senjata yang digunakan dalam serangan Israel terhadap Iran pada pekan lalu adalah rudal udara-ke-permukaan canggih buatan lokal bernama "The Rampage"

Baca Selengkapnya

Dua Helikopter AL Jepang Bertabrakan, Satu Tewas dan 7 Lainnya Hilang

11 hari lalu

Dua Helikopter AL Jepang Bertabrakan, Satu Tewas dan 7 Lainnya Hilang

Satu orang tewas dan tujuh orang hilang setelah dua helikopter Angkatan Laut Jepang bertabrakan sebelum jatuh ke Samudera Pasifik

Baca Selengkapnya

Dugaan Serangan Israel di Isfahan, Iran: Hanya Burung Kecil

13 hari lalu

Dugaan Serangan Israel di Isfahan, Iran: Hanya Burung Kecil

Militer Iran memastikan bahwa suara ledakan yang terdengar di Kota Isfahan bukan serangan peluru kendali Israel tapi suara sistem pertahanan udara.

Baca Selengkapnya

4 Rudal Iran yang Diwaspadai Amerika dan Sekutunya

14 hari lalu

4 Rudal Iran yang Diwaspadai Amerika dan Sekutunya

Iran memiliki kapasitas teknis dan industri untuk mengembangkan rudal jarak jauh, termasuk Intercontinental Ballistic Missile (ICBM) atau Rudal Balistik Antarbenua.

Baca Selengkapnya

Hizbullah Serang Israel

14 hari lalu

Hizbullah Serang Israel

Hizbullah di Lebanon pada Rabu, 17 April 2024, mengkonfirmasi telah menembakkan sejumlah rudal dan drone ke sebuah fasilitas militer di utara Israel.

Baca Selengkapnya

Menlu Inggris: Israel Putuskan Balas Serangan Iran

15 hari lalu

Menlu Inggris: Israel Putuskan Balas Serangan Iran

Menteri Luar Negeri Inggris mengatakan Israel "jelas" telah memutuskan untuk membalas serangan rudal dan drone Iran.

Baca Selengkapnya