Bimbang Belum Matikan Kompor Saat Tinggalkan Rumah? Aktifkan Drone Ini

Reporter

Terjemahan

Sabtu, 26 September 2020 17:39 WIB

Pengunjung mengamati drone yang ditampilkan dalam Pameran Drone Internasional Shenzhen ke-5 di Provinsi Guangdong, Cina, 13 September 2020. Pembukaan pameran ini sekaligus dibukanya Kongres Drone Dunia 2020. Xinhua/Wang Feng

TEMPO.CO, Jakarta - Divisi teknologi keamanan rumah cerdas dari situs belanja online Amazon, Ring, meluncurkan produk terbarunya, Always Home Cam. Ini adalah drone khusus indoor yang teraktivasi dan terbang jika mendeteksi ada tamu datang tak diundang atau diperlukan sekadar mengecek perangkat listrik saat rumah sedang ditinggal pemiliknya.

Always Home Cam dapat terbang secara otonom pada rute yang telah ditetapkan penggunanya. Hal ini memungkinkan pengguna untuk memantau keadaan rumahnya daring setiap saat via smartphone.

Secara sederhana, drone ini dapat memeriksa kompor yang masih menyala atau jendela yang lupa ditutup. Selain itu, drone ini juga dapat ditautkan ke sistem Ring Alarm, sistem kemanan rumah yang juga dikembangkan Ring. Dengan begitu, ketika alarm berbunyi, drone akan langsung terbang menuju tempat yang ditunjuk Ring Alarm dan merekamnya.

Sebagai drone pengintai, Always Home Cam dilengkapi teknologi yang memungkinkannya menghindari rintangan ketika terbang seperti menabrak dinding. Baling-baling juga didesain terlindung sehingga tak akan melukai hewan peliharaan.

Ketika tidak aktif, drone akan diam dalam dudukan yang sekaligus menutup bagian kamera. Saat itu drone berhenti merekam dan hanya mengisi daya. Dengan demikian, baterai drone ini akan selalu terisi ketika melakukan pengintaian.

Advertising
Advertising

Pendiri dan penemu utama di Ring, Jamie Siminoff, mengatakan ide di balik Always Home Cam adalah menyediakan sudut pandang di seluruh rumah tanpa menggunakan banyak kamera CCTV. "Berkat kemajuan teknologi drone, perusahaan mampu membuat drone ini yang berfungsi sesuai keinginan," kata Siminoff.

Rencananya, drone ini akan mulai dipasarkan 2021 mendatang dengan harga US$ 249,99 atau setara Rp 3,7 juta dan hanya akan tersedia di Amerika Serikat.

Meskipun drone keluaran Ring tersebut digadang sebagai drone pertama yang menawarkan sistem keamanan di dalam rumah, terdapat beberapa hal yang berpotensi memicu perdebatan. Salah satunya, soal privasi.

Silkie Charlo dari Big Brother Watch mengatakan data rekaman yang terkoneksi online berpotensi dilihat orang lain, terlebih drone ini terhubung ke Ring. "Sulit dimengerti mengapa Amazon mengira ada orang yang mau pakai kamera berbasis internet terbang merekam apa yang ada di dalam rumahnya dan terhubung ke perusahaan pengumpul data," katanya.

Baca juga:
Tips Teknologi: Manfaatkan Smartphone Lama untuk Jadi Kamera CCTV

Menjawab itu, Ring memastikan bahwa privasi merupakan prioritas utama dalam desain Always Home Cam. Desain dudukan yang menutup rapat bagian kamera juga dimaksudkan untuk kepentingan menjaga privasi tersebut. "Drone ini hanya merekam dan melaporkan data ketika sedang bergerak," kata Presiden Ring, Leila Rouhi.

MUHAMMAD AMINULLAH | ZW | THE VERGE | BBC

Berita terkait

Demo Dukung Palestina di Kampus AS Diberangus Polisi, PM Bangladesh: Sesuai Demokrasi?

1 jam lalu

Demo Dukung Palestina di Kampus AS Diberangus Polisi, PM Bangladesh: Sesuai Demokrasi?

Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina mengkritik pemerintah Amerika Serikat atas penggerebekan terhadap protes mahasiswa pro-Palestina

Baca Selengkapnya

Biden Soal Bentrok Mahasiswa Pro-Palestina: Boleh Protes, Asal Jangan Bikin Kekacauan

6 jam lalu

Biden Soal Bentrok Mahasiswa Pro-Palestina: Boleh Protes, Asal Jangan Bikin Kekacauan

Presiden AS Joe Biden mengkritik gelombang unjuk rasa pro-Palestina yang berlangsung di berbagai kampus di seluruh negeri.

Baca Selengkapnya

Demonstran Pro-Palestina dan Polisi Bentrok di Kampus AS, Ratusan Mahasiswa Ditangkap

9 jam lalu

Demonstran Pro-Palestina dan Polisi Bentrok di Kampus AS, Ratusan Mahasiswa Ditangkap

Unjuk rasa pro-Palestina di kampus Amerika Serikat berujung rusuh antara polisi dan demonstran.

Baca Selengkapnya

AS Akui Salah, Serangan Drone di Suriah Bukan Bunuh Pemimpin Al Qaeda Tapi Petani

9 jam lalu

AS Akui Salah, Serangan Drone di Suriah Bukan Bunuh Pemimpin Al Qaeda Tapi Petani

Amerika Serikat mengakui salah telah membunuh warga sipil saat menargetkan pemimpin Al Qaeda di Suriah dalam serangan drone.

Baca Selengkapnya

Berbeda dari Columbia, UC Berkeley Izinkan Mahasiswa Pro-Palestina Unjuk Rasa Damai

10 jam lalu

Berbeda dari Columbia, UC Berkeley Izinkan Mahasiswa Pro-Palestina Unjuk Rasa Damai

Protes mahasiswa pro-Palestina di Universitas California, Berkeley (UC Berkeley) berlangsung tanpa penangkapan oleh polisi.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Pro-Palestina dan Pro-Israel Bentrok di Kampus di AS, Ini Profil UCLA

20 jam lalu

Mahasiswa Pro-Palestina dan Pro-Israel Bentrok di Kampus di AS, Ini Profil UCLA

Profil kampus UCLA tempat bentrok demo mahasiswa pendukung alias Pro-Palestina dengan pendukung Israel

Baca Selengkapnya

PBB: Butuh Waktu 80 Tahun untuk Bangun Kembali Rumah-rumah di Gaza yang Dibom

20 jam lalu

PBB: Butuh Waktu 80 Tahun untuk Bangun Kembali Rumah-rumah di Gaza yang Dibom

Laporan terbaru UNDP menemukan bahwa waktu yang dibutuhkan untuk membangun kembali rumah-rumah Gaza yang hancur dibom adalah 80 tahun.

Baca Selengkapnya

Sejarah dan Arti Elemen-elemen dalam Bendera Korea Selatan

1 hari lalu

Sejarah dan Arti Elemen-elemen dalam Bendera Korea Selatan

Bendera Korea Selatan memuat arti tanah (latar putih), rakyat (lingkaran merah dan biru), dan pemerintah (empat rangkaian garis atau trigram hitam).

Baca Selengkapnya

Brown Jadi Universitas AS Pertama yang Pertimbangkan Divestasi dari Israel

1 hari lalu

Brown Jadi Universitas AS Pertama yang Pertimbangkan Divestasi dari Israel

Pengunjuk rasa pro-Palestina dan anti-Israel membersihkan perkemahan di kampus setelah mencapai kesepakatan dengan administrasi universitas Brown.

Baca Selengkapnya

Partai Demokrat AS Kirim Surat ke Joe Biden, Minta Cegah Serangan Israel di Rafah

1 hari lalu

Partai Demokrat AS Kirim Surat ke Joe Biden, Minta Cegah Serangan Israel di Rafah

Puluhan anggota Partai Demokrat AS menyurati pemerintahan Presiden Joe Biden untuk mendesak mereka mencegah rencana serangan Israel di Rafah.

Baca Selengkapnya