3 Mahasiswa Universitas Brawijaya Ubah Limbah Aluminium Jadi Energi Listrik

Reporter

Antara

Editor

Erwin Prima

Senin, 28 September 2020 16:27 WIB

Universitas Brawijaya Malang, Jawa Timur. Situs UB

TEMPO.CO, Malang - Tiga mahasiswa Universitas Brawijaya (UB), Umi Fadhilah, Arga Krisna dan Wafa Nida Faida Azra, membuat desain generator penghasil energi listrik ramah lingkungan dari limbah aluminium.

Pembuatan generator tersebut dilatarbelakangi oleh banyaknya limbah aluminium yang berasal dari aluminium foil atau kaleng bekas makanan dan minuman.

"Generator hidrogen itu semacam genset. Namun, genset umumnya tidak ramah lingkungan karena menggunakan bahan bakar seperti solar yang hasil sampingnya dapat merusak lingkungan," kata salah satu mahasiswa Wafa Nida Faida Azra di Malang, Jawa Timur, Senin, 28 September 2020.

Mahasiswa angkatan 2018 tersebut mengatakan generator hidrogen otomatis tersebut adalah alat penghasil listrik yang berasal dari air dan limbah aluminium, seperti serbuk aluminium, aluminium foil atau kaleng bekas makanan dan minuman.

Pembuatan generator hidrogen otomatis ini dilakukan selama dua bulan, dengan desain yang terdiri dari beberapa komponen, yaitu pengolahan aluminium, tiga chamber berupa chamber aquades, chamber NaOH, reactor chamber, gas bag, hydrogen fuel cell, converter serta electricity storage.

Advertising
Advertising

Generator hidrogen otomatis ini dibuat dengan teknologi berbasis automatisasi dan hydrogen fuel cell yang dalam pengoperasiannya tidak membutuhkan banyak energi, sehingga dapat bekerja secara efektif dan efisien.

Menurut Umi, koordinator tim, generator hidrogen otomatis ini mampu membantu mengurangi suhu permukaan bumi akibat gas rumah kaca serta dapat memanfaatkan limbah aluminium menjadi energi listrik.

Cara kerja dari generator hidrogen otomatis dimulai dengan mereaksikan limbah aluminium dan (H2O) dengan bantuan katalis NaOH yang akan menghasilkan hidrogen, hidrogen tersebut akan ditampung di dalam gas bag. Selanjutnya, hidrogen akan dikonversi menjadi energi listrik menggunakan hydrogen fuel cell.

Hydrogen fuel cell ini berfungsi sebagai converter gas H2 yang menjadi energi listrik dengan cara exchange elektron. Setelah itu, listrik akan dialirkan menuju inverter dan disimpan dalam baterai rechargeable, sehingga dapat digunakan setiap saat.

"Alat ini berpotensi untuk dikembangkan dan diharapkan dapat menjadi alternatif bagi permasalahan penumpukan limbah aluminium yang tidak dimanfaatkan secara maksimal sekaligus menjadi solusi bagi permasalahan lingkungan akibat penggunaan energi yang tidak ramah lingkungan," ujar dosen pembimbing ketiga mahasiswa tersebut, Angky Wahyu Putranto.

ANTARA

Berita terkait

Universitas Brawijaya Sediakan Kuota 50 Persen untuk Seleksi Mandiri: Intip Jadwal, Ketentuan, Cara Pendaftaran

12 hari lalu

Universitas Brawijaya Sediakan Kuota 50 Persen untuk Seleksi Mandiri: Intip Jadwal, Ketentuan, Cara Pendaftaran

Universitas Brawijaya selalu diminati oleh calon mahasiswa baru, pun juga menyediakan jalur Seleksi Mandiri yang menggunakan seleksi nilai UTBK

Baca Selengkapnya

Kelola Limbah, Startup asal Bandung dan Bekasi Mendapat Dana di Philanthropy Asia Summit

13 hari lalu

Kelola Limbah, Startup asal Bandung dan Bekasi Mendapat Dana di Philanthropy Asia Summit

Dua startup asal Indonesia, MYCL dan Sampangan, mendapat pendanaan dari Philanthropy Asia Summit 2024 karena sukses mengelola limbah.

Baca Selengkapnya

Sambut Hari Bumi, PGE Laporkan Pengurangan Emisi CO2

13 hari lalu

Sambut Hari Bumi, PGE Laporkan Pengurangan Emisi CO2

PGE berkomitmen dalam penghematan konsumsi energi dan pengendalian jumlah limbah.

Baca Selengkapnya

Empat Teknisi Septic Tank Cirebon Super Block Mall Tewas, Polisi Periksa Enam Saksi

24 hari lalu

Empat Teknisi Septic Tank Cirebon Super Block Mall Tewas, Polisi Periksa Enam Saksi

Empat teknisi itu tewas setelah melakukan perawatan rutin di ruang septic tank Cirebon Super Block Mall

Baca Selengkapnya

CCE 3.0 GoTo Impact Foundation bakal Digelar di 4 Lokasi, Belitung hingga Lombok Tengah

45 hari lalu

CCE 3.0 GoTo Impact Foundation bakal Digelar di 4 Lokasi, Belitung hingga Lombok Tengah

GoTo Impact Foundation meluncurkan program Catalyst Changemakers Ecosystem atau CCE 3.0 dengan tema Lokal Berdaya.

Baca Selengkapnya

Peneliti Undip dan Warga Kabupaten Grobogran Hasilkan Biogas dari Limbah Tahu dan Ternak

49 hari lalu

Peneliti Undip dan Warga Kabupaten Grobogran Hasilkan Biogas dari Limbah Tahu dan Ternak

Peneliti Undip dan UKM Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, membuat biogas dari olahan limbah tahu dan ternak sapi. Bisa digunakan untuk kelistrikan.

Baca Selengkapnya

ITS Uji Coba Baterai Aluminium Udara ke Motor Listrik

55 hari lalu

ITS Uji Coba Baterai Aluminium Udara ke Motor Listrik

Tim dari ITS melakukan uji coba purwarupa generasi pertama Baterai Aluminium Udara pada sepeda motor listrik.

Baca Selengkapnya

PT Bioklin Teknologi Cemerlang Solusi Pengelolaan Limbah yang Inovatif, Efisien, dan Ramah Lingkungan

27 Februari 2024

PT Bioklin Teknologi Cemerlang Solusi Pengelolaan Limbah yang Inovatif, Efisien, dan Ramah Lingkungan

Perusahaan ini bertekad untuk memperkenalkan teknologi yang memungkinkan pengolahan limbah secara efektif tanpa merusak lingkungan

Baca Selengkapnya

Telan Biaya Rp 1,2 Triliun, Ini Profil SPAL-DT Makassar yang Diresmikan Jokowi Hari Ini

22 Februari 2024

Telan Biaya Rp 1,2 Triliun, Ini Profil SPAL-DT Makassar yang Diresmikan Jokowi Hari Ini

Presiden Jokowi menekankan pentingnya SPAL-DT untuk mengelola limbah cair agar ramah lingkungan. Berikut profil SPAL-DT Makassar.

Baca Selengkapnya

Jokowi Resmikan Sistem Pengelolaan Air Limbah di Makassar

22 Februari 2024

Jokowi Resmikan Sistem Pengelolaan Air Limbah di Makassar

Presiden Jokowi menekankan pentingnya perangkat ini untuk mengelola limbah cair agar ramah lingkungan.

Baca Selengkapnya