TEMPO.CO, Jakarta - Instagram telah memperbarui fitur anti-perundungan miliknya untuk membantu pengguna dalam menyaring komentar yang berisi pesan tidak pantas. Pembaruan tersebut diluncurkan bertepatan dengan ulang tahun kesepuluh Instagram pada 6 Oktober lalu.

“Kami akan tetap fokus untuk menjaga keamanan orang-orang dan membangun fitur baru yang melawan penindasan, meningkatkan kesetaraan, menangani keadilan, dan membuat orang merasa didukung,” tulis Kepala Instagram, Adam Mosseri di laman resmi Instagram.

The Verge melaporkan pada Rabu, 7 Oktober 2020, bahwa fitur ini akan secara otomatis menyembunyikan komentar dengan kata-kata yang sudah dilaporkan sebagai unggahan perundungan. Komentar tersebut tidak hilang sepenuhnya, pengguna masih dapat melihat komentar dengan mengetuk pilihan “Lihat Komentar Tersembunyi” pada komentar yang disembunyikan.

Instagram juga akan mengeluarkan peringatan pada pengguna yang berkali-kali mengunggah komentar yang berpotensi menyinggung pribadi pengguna lain. Bahkan akun pelaku perundungan bisa dihapus oleh Instagram apabila pengguna tidak mengindahkan peringatan tersebut dan tetap mengunggah komentar berisi ujaran menyakitkan.

Pembaruan fitur anti perundungan ini merupakan langkah tegas Instagram dalam upaya menekan intimidasi yang kerap terjadi di Instagram. Sebelumnya, Instagram hanya memberi peringatan kepada pelaku perundungan bahwa unggahan komentarnya mengandung kata atau kalimat yang tidak pantas.

Instagram sendiri pada tahun 2017 silam sempat dikatakan sebagai media sosial yang paling banyak terjadi perundungan siber. Sebuah survei yang diterbitkan oleh lembaga amal anti-penindasan, Ditch The Label, menemukan hasil dari 10 ribu anak muda berusia 12 dan 20 tahun yang menjadi partisipan survei, 42 persen mengaku menjadi target perundungan di Instagram.

MASHABLE | THE VERGE | MUHAMMAD AMINULLAH | EZ