Nakheel, perusahaan milik pemerintah Dubai, mengungkapkan rencana pembangunan menara tertinggi di dunia itu pada akhir pekan lalu. Menara itu akan dibangun di antara dua kepulauan berbentuk palem yang menjadi landmark kota tersebut. "Desainnya amat menakjubkan," kata Chief Executive Nakheel Chris O'Donnell.
Untuk menjaga agar rekor pencakar langit tertinggi tidak direbut bangunan lain sebelum menara selesai didirikan, Nakheel masih merahasiakan tinggi pasti ataupun biaya pembuatan menara itu. Namun, Nakheel mengungkapkan bahwa pencakar langit itu akan memiliki lebih dari 200 lantai dan biayanya mencapai triliunan rupiah karena mereka juga akan mereklamasi pantai untuk membuat pelabuhan serta 40 menara pendamping dengan tinggi berkisar 20-90 lantai.
Pembangunan Menara Nakheel diperkirakan butuh lebih dari 10 tahun. Nantinya menara itu akan terdiri atas empat menara terpisah yang akan bergabung pada tingkat berbeda dan terpusat pada sebuah serambi terbuka. Bangunan itu akan memiliki sekitar 150 elevator untuk membawa pegawai dan pekerja menuju lebih dari 200 lantai. Setelah selesai, menara itu akan menjadi tempat tinggal bagi 55 ribu orang dan kantor bagi setidaknya 45 ribu karyawan.
Perusahaan itu menyatakan bahwa menara tersebut terinspirasi oleh desain dan geometri Islami dari berbagai tempat, seperti Alhambra di Spanyol dan pelabuhan Alexandria di Mesir. Menara itu akan menjadi pusat kota pelabuhan yang tengah dirancang oleh pemerintah Dubai untuk menjadi ibu kota tidak resmi emirat.
Menara Burj Dubai, yang dibangun oleh pesaing utama Nakheel, Emaar Properties, memiliki tinggi 688 meter. Bangunan yang kini memegang rekor tertinggi di dunia itu diperkirakan selesai pada September 2009.
TJANDRA DEWI | AP | Telegraph | Tehran Times