Studi: Vaksin Covid-19 Tetap Efektif Melawan Mutasi SARS-COV-2

Reporter

Antara

Editor

Erwin Prima

Minggu, 11 Oktober 2020 13:31 WIB

Ilustrasi vaksin COVID-19 atau virus corona. REUTERS/Dado Ruvic

TEMPO.CO, Canberra - Sebuah penelitian yang dilakukan oleh lembaga ilmu pengetahuan nasional Australia menemukan bahwa mutasi virus tidak mempengaruhi keefektifan vaksin Covid-19 potensial.

Sebuah studi yang diterbitkan oleh Organisasi Penelitian Ilmiah dan Industri Persemakmuran (CSIRO) pada Kamis, 8 Oktober 2020, menepis kekhawatiran atas kemungkinan vaksin dapat tidak efektif melawan berbagai jenis galur (strain) SARS-CoV-2, virus penyebab Covid-19.

Menurut penelitian tersebut, sebagian besar kandidat vaksin dibuat berdasarkan galur D dari virus tersebut yang dominan ketika pandemi merebak.

Meski demikian, virus tersebut telah berkembang menjadi galur G atau mutasi D614G, yang kini mencakup 85 persen dari genom SARS-CoV-2.

Tim CSIRO menguji kedua galur virus tersebut pada darah musang yang telah divaksinasi dengan INO-4800, kandidat vaksin hasil pengembangan Inovio Pharmaceuticals, dan menemukan bahwa vaksin tersebut tetap efektif melawan galur D maupun G.

Advertising
Advertising

"Ini membawa dunia selangkah lebih dekat dengan vaksin yang aman dan efektif untuk melindungi masyarakat dan menyelamatkan nyawa," kata Larry Marshall, Kepala Eksekutif CSIRO, dalam sebuah pernyataan.

"Penelitian semacam ini hanya mungkin dilakukan dengan cepat melalui kolaborasi mendalam dengan para mitra baik di Australia maupun di seluruh dunia," lanjutnya.

Penulis utama studi tersebut, S.S. Vasan dari Tim Patogen Berbahaya CSIRO, mengatakan temuan ini merupakan kabar baik bagi ratusan vaksin yang kini sedang dikembangkan di seluruh dunia.

"Mayoritas kandidat vaksin Covid-19 menargetkan protein spike virus karena protein tersebut mengikat reseptor ACE2 di paru-paru dan saluran pernapasan kita, yang merupakan pintu masuk untuk menginfeksi sel," kata Vasan.

"Terlepas dari mutasi D614G menjadi protein lonjakan, kami telah mengonfirmasikan melalui berbagai eksperimen dan pemodelan bahwa kandidat-kandidat vaksin masih tetap efektif."

"Kami juga menemukan bahwa galur G kemungkinan besar tidak membutuhkan 'pencocokan vaksin' ketika vaksin baru perlu dikembangkan secara musiman untuk memerangi berbagai galur virus yang beredar, seperti halnya pada kasus influenza," imbuhnya.

ANTARA | XINHUA

Berita terkait

Respons Isu Efek Langka Vaksin AstraZeneca, Budi Gunadi: Benefitnya Jauh Lebih Besar

1 hari lalu

Respons Isu Efek Langka Vaksin AstraZeneca, Budi Gunadi: Benefitnya Jauh Lebih Besar

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin buka suara soal efek samping langka dari vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

1 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

2 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Pembekuan Darah Usai Vaksinasi AstraZeneca, Epidemiolog: Kasusnya Langka dan Risiko Terkena Minim

2 hari lalu

Pembekuan Darah Usai Vaksinasi AstraZeneca, Epidemiolog: Kasusnya Langka dan Risiko Terkena Minim

Pasien pembekuan darah pertama yang disebabkan oleh vaksin AstraZeneca adalah Jamie Scott.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

2 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

3 hari lalu

Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

Perusahaan farmasi AstraZeneca digugat dalam gugatan class action atas klaim bahwa vaksin Covid-19 produksinya menyebabkan kematian dan cedera serius

Baca Selengkapnya

Vaksinasi Masih Jadi Tantangan, Banyak Orang Termakan Mitos Keliru

4 hari lalu

Vaksinasi Masih Jadi Tantangan, Banyak Orang Termakan Mitos Keliru

Masih ada warga yang menganggap vaksinasi dapat menyebabkan kematian sehingga pelaksanaannya masih sering menemui kendala.

Baca Selengkapnya

Alasan Masyarakat Perlu Imunisasi Seumur Hidup

5 hari lalu

Alasan Masyarakat Perlu Imunisasi Seumur Hidup

Imunisasi atau vaksinasi tidak hanya diperuntukkan bagi bayi dan anak-anak tetapi juga orang dewasa. Simak alasannya.

Baca Selengkapnya

Jenis Vaksin yang Dianjurkan Pakar untuk Jemaah Haji

10 hari lalu

Jenis Vaksin yang Dianjurkan Pakar untuk Jemaah Haji

Empat jenis vaksin sangat penting bagi jemaah haji, terutama yang masuk populasi berisiko tinggi seperti lansia dan pemilik komorbid.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

13 hari lalu

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

Fungsi utama antibodi itu untuk mencegah infeksi virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan pandemi Covid-19 pada 2020.

Baca Selengkapnya