Alat Deteksi Covid-19 UGM Masuk Tahap Uji, Target Produksi Massal November

Senin, 12 Oktober 2020 16:14 WIB

Mesin GeNose. dok.UGM

TEMPO.CO, Yogyakarta - Rektor Universitas Gadjah Mada (UGM) menemui Gubernur DI Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X untuk membahas perkembangan inovasi peneliti UGM berupa alat pendeteksi Covid-19 bernama GeNose yang beberapa waktu lalu telah dipublikasikan ke publik.

“Kami membahas perkembangan dari inovasi GeNose atau alat pendeteksi bagi pasien, untuk melihat apakah dia mengidap virus Covid-19 atau tidak. Alat ini sekarang dalam proses untuk uji klinis, uji diagnosis, dan menunggu izin edar dari Kemenkes RI," ujar Rektor UGM Panut Mulyono usai pertemuan di Kantor Gubernur Kompleks Kepatihan Yogyakarta, Senin, 12 Oktober 2020.

Panut mengatakan pihaknya juga memohon doa restu dan dukungan Sri Sultan agar alat itu bisa cepat beredar di masyarakat setelah segala tahapan ujinya rampung.

Salah satu peneliti GeNose, Dian Kesumapramudya Nurputra, mengatakan saat ini pihaknya sedang dalam persiapan uji diagnosis di sembilan rumah sakit. Bahkan bimbingan teknis untuk uji diagnosis pun sudah berjalan.

"Jika semuanya berjalan lancar, tim peneliti berharap pertengahan November 2020 atau paling tidak di akhir November 2020, proses produksi massal GeNose bisa dimulai," ujarnya.

Advertising
Advertising

Dian mengatakan saat ini UGM tengah menanti terbitnya surat kelayakan uji fungsi dari alat itu dan persetujuan dari komite etik sebagai satu syarat produksi massal.

"Tapi setelah (surat kelayakan dan persetujuan komite etik diperoleh) juga masih menunggu. Sebab setelah uji diagnosis, kami juga harus presentasi kepada Kemenkes, apa hasil yang dikeluarkan alat betul-betul akurat, baru Kemenkes RI mengeluarkan izin edar,” ujarnya.

Terkait hambatan dalam proses uji klinis dan uji diagnosis GeNose ini, Dian mengatakan lebih kepada persoalan penyediaan plastik pembungkus udara napas pasien yang akan diujikan.

Saat ini peneliti masih mengandalkan jenis plastik yang dijual di pasaran dengan harga kisaran Rp 40.000-Rp50.000 per plastik. “Tapi sekarang kami ada kerja sama dengan mitra bisnis yang bisa mendesain dan membuat plastik yang sesuai kriteria kami, tapi harganya hanya Rp 10.000 per plastik. Apalagi limbah plastiknya bisa didaur ulang. Tapi sebenarnya ini bukan hambatan yang berarti juga,” ujarnya.

Terkait status kegunaan alat ini, Dian menegaskan, untuk saat ini terlalu dini jika GeNose disebut alat diagnosis. Untuk bisa mencapai standar diagnosis, dari ilmu kedokteran mensyaratkan sebuah alat harus punya akurasi medis, meliputi sensitivitas, spesifisitas, dan positive predictive value yang nilainya harus di atas standar.

“Karena belum ada hasil uji diagnosisnya, kami baru bisa mengatakan posisi alat ini sekarang masih bersifat alat screening mendampingi rapid test dan PCR,” katanya.

GeNose ialah sebuah inovasi yang telah dikembangkan peneliti UGM sebagai alat pendeteksi Covid-19. Alat ini dibekali dengan teknologi kecerdasan buatan (AI). Alat yang dijuluki sebagai teknologi pengendus Covid-19 ini dibuat dapat mendeteksi virus hanya dengan napas pasien.

GeNose diklaim mampu memberi hasil yang lebih cepat dan akurat daripada metode rapid test yang digunakan selama ini. Sedangkan jika dibandingkan dengan tes PCR yang memang dinilai akurat, GeNose juga bisa dikatakan lebih unggul karena PCR masih membutuhkan waktu atau proses pengecekan yang relatif lama dan berbiaya mahal.

GeNose dikembangkan atas kerja sama berbagai disiplin ilmu. GeNose bekerja dengan mendeteksi Volatile Organic Compound (VOC) yang terbentuk karena adanya infeksi Covid-19 yang keluar bersama napas pasien. Proses kerjanya, yaitu napas pasien yang telah ditampung dalam plastik diindra melalui sensor-sensor, kemudian diolah datanya dengan bantuan AI untuk deteksi dan pengambilan keputusan.

PRIBADI WICAKSONO

Berita terkait

UGM Sediakan Kuota 1.010 Calon Mahasiswa untuk 26 Prodi Jalur International Undergraduate Program

2 jam lalu

UGM Sediakan Kuota 1.010 Calon Mahasiswa untuk 26 Prodi Jalur International Undergraduate Program

UGM menyediakan kuota 1.010 calon mahasiswa baru melalui jalur International Undergraduate Program (IUP) pada 2024.

Baca Selengkapnya

Cegah Sindikat Joki di UTBK SNBT 2024, UPN Veteran Jatim dan UGM Lakukan Ini

7 jam lalu

Cegah Sindikat Joki di UTBK SNBT 2024, UPN Veteran Jatim dan UGM Lakukan Ini

Isu sindikat joki kembali mewarnai pelaksanaan UTBK SNBT tahun ini. Berikut cara UPN Jatim dan UGM mencegahnya.

Baca Selengkapnya

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

1 hari lalu

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

Pada 2021 lalu European Medicines Agency (EMA) telah mengungkap efek samping dari vaksinasi AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Kisah Anak Buruh Tani Korban Tsunami Palu Lulus S2 UGM Berkat LPDP

1 hari lalu

Kisah Anak Buruh Tani Korban Tsunami Palu Lulus S2 UGM Berkat LPDP

Cerita Heni Ardianto, lulusan prodi Magister Sains Manajemen FEB Universitas Gadjah Mada (UGM) dengan IPK 3,72 asal Sulawesi Tengah.

Baca Selengkapnya

Inovasi Desain Jembatan dari Unej Menang di Singapura, Ungguli UGM, ITS, NTU, dan ITB

1 hari lalu

Inovasi Desain Jembatan dari Unej Menang di Singapura, Ungguli UGM, ITS, NTU, dan ITB

Tim mahasiswa Teknik Sipil Universitas Jember (Unej)menangi kompetisi gelaran Nanyang Technological University (NTU) Singapura.

Baca Selengkapnya

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

2 hari lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

3 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Cara UGM Cegah Peserta UTBK-SNBT Pakai Joki dan Lakukan Kecurangan

3 hari lalu

Cara UGM Cegah Peserta UTBK-SNBT Pakai Joki dan Lakukan Kecurangan

Ujian Tulis Berbasis Komputer-Seleksi Nasional Berbasis Tes (UTBK-SNBT) di Kampus UGM diikuti sebanyak 18.726 peserta.

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

3 hari lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Tuntutan dari Mahasiswa UGM, IPK 4,00 di Universitas Jember, serta Penyakit Akibat Polusi Mengisi Top 3 Tekno

3 hari lalu

Tuntutan dari Mahasiswa UGM, IPK 4,00 di Universitas Jember, serta Penyakit Akibat Polusi Mengisi Top 3 Tekno

Topik tentang mahasiswa UGM menggelar aksi menuntut tranparansi biaya pendidikan menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno Berita Hari Ini.

Baca Selengkapnya