Remaja NTT Tampil di PBB Berbicara tentang Dampak Covid-19

Reporter

Antara

Editor

Erwin Prima

Rabu, 14 Oktober 2020 12:45 WIB

Roslinda (15) asal Kabupaten Sumba Timur, Nusa Provinsi Tenggara Timur mewakili anak Indonesia berbicara di hadapan perwakilan negara PBB tentang dampak pandemi Covid-19 bagi anak-anak, Rabu 8 Oktober 2020. Kredit: FOTO ANTARA/HO- istimewa

TEMPO.CO, Kupang - Remaja asal Kabupaten Sumba Timur, Provinsi Nusa Tenggara Timur Roslinda, 15, mewakili anak Indonesia berbicara di hadapan perwakilan negara Persatuan Bangsa Bangsa (PBB) tentang dampak pandemi Covid-19 bagi anak-anak di Indonesia

Roslinda menyampaikan suara anak Indonesia secara virtual ke perwakilan negara anggota PBB di New York, Amerika Serikat, seperti dalam keterangan tertulis Wahana Visi Indonesia (WVI) yang diterima ANTARA, di Kupang, Rabu, 14 Oktober 2020.

World Vision Asia mengundang perwakilan negara anggota PBB di New York untuk menanggapi hasil penilaian cepat dampak sosial ekonomi Covid-19 pada kehidupan anak-anak yang rentan di Asia Pasifik.

Pada kesempatan itu Roslinda menyampaikan aspirasinya mewakili anak-anak Indonesia yang tinggal di daerah terdepan, terluar dan tertinggal (3T) selama pandemi Covid-19.

Roslinda di hadapan para anggota perwakilan PBB menyampaikan kesedihannya selama pandemi Covid-19 berlangsung karena lebih banyak berada di rumah.

Advertising
Advertising

"Kami sedih karena selama pandemi lebih banyak menghabiskan waktu di rumah saja dan tidak bisa bertemu teman-teman," katanya. Ia mengaku setelah belajar di rumah, kalau menemui hal sulit tidak bisa langsung bertanya pada guru seperti terjadi di sekolah.

Dikemukakannya bahwa bagi anak-anak yang pendidikan orang tuanya minim, maka akan semakin sulit mengikuti proses pembelajaran dengan baik.

Roslinda menyampaikan anak-anak membutuhkan jaringan internet yang stabil dan juga telepon seluler. Namun, kata dia, tidak semua anak dapat menikmati hal tersebut karena penghasilan orang tua mereka berkurang selama pandemi.

Ia juga mengatakan selama pandemi Covid-19 berlangsung harus rajin mencuci tangan, tetapi tidak semua daerah di Indonesia, khususnya di NTT memiliki akses air bersih.

"Saya beruntung, walaupun harus membeli air atau berjalan jauh untuk mendapat air, orang tua kami bisa mengusahakan agar rumah memiliki tempat cuci tangan. Saya berharap, para pemangku kebijakan dapat memberi solusi atas apa yang dihadapi anak-anak di masa pandemi ini,” katanya.

Selain Roslinda, juga tampil Krish, 14, dari India yang mendapat kesempatan sama untuk menyampaikan suara anak selama pandemi Covid-19.

ANTARA

Berita terkait

Uang Kementan untuk Keluarga Syahrul Yasin Limpo: dari Tagihan Parfum, Skincare, Kafe, hingga Sunatan

5 jam lalu

Uang Kementan untuk Keluarga Syahrul Yasin Limpo: dari Tagihan Parfum, Skincare, Kafe, hingga Sunatan

Dalam sidang terungkap bekas Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo alias SYL acapkali menggunakan uang Kementan untuk keperluan pribadi.

Baca Selengkapnya

Indonesia Dorong Penetapan Hari Danau Sedunia di World Water Forum Ke-10 Bali

23 jam lalu

Indonesia Dorong Penetapan Hari Danau Sedunia di World Water Forum Ke-10 Bali

Penetapan Hari Danau Sedunia menjadi satu dari empat poin usulan yang dibawa Indonesia untuk diangkat menjadi resolusi PBB.

Baca Selengkapnya

Parlemen Arab Desak Investigasi Internasional Kuburan Massal di Gaza

1 hari lalu

Parlemen Arab Desak Investigasi Internasional Kuburan Massal di Gaza

Parlemen Arab menyerukan investigasi internasional independen menyusul penemuan kuburan massal di Rumah Sakit Al-Shifa dan Rumah Sakit Nasser di Gaza

Baca Selengkapnya

Di World Water Forum ke-10, RI Akan Usul Penetapan Hari Danau Sedunia

2 hari lalu

Di World Water Forum ke-10, RI Akan Usul Penetapan Hari Danau Sedunia

Pemerintah Indonesia akan mengusulkan penetapan Hari Danau Sedunia dalam acara World Water Forum ke-10 yang dihelat di Bali pada 18-25 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Siprus Lanjutkan Bantuan Pangan ke Gaza Via Laut Pasca-Pembunuhan Relawan WCK

2 hari lalu

Siprus Lanjutkan Bantuan Pangan ke Gaza Via Laut Pasca-Pembunuhan Relawan WCK

Pengiriman bantuan pangan ke Gaza dari Siprus melalui jalur laut dilanjutkan pada Jumat malam

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

3 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

PBB: Butuh 14 Tahun untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza

3 hari lalu

PBB: Butuh 14 Tahun untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza

Serangan Israel ke Gaza telah meninggalkan sekitar 37 juta ton puing di wilayah padat penduduk, menurut Layanan Pekerjaan Ranjau PBB

Baca Selengkapnya

Eks Ketua HRW: Israel Halangi Penyelidikan Internasional terhadap Kuburan Massal di Gaza

3 hari lalu

Eks Ketua HRW: Israel Halangi Penyelidikan Internasional terhadap Kuburan Massal di Gaza

Pemblokiran Israel terhadap penyelidik internasional memasuki Jalur Gaza menghambat penyelidikan independen atas kuburan massal yang baru ditemukan

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

4 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

70 Persen dari Ribuan Korban Jiwa di Gaza adalah Perempuan

4 hari lalu

70 Persen dari Ribuan Korban Jiwa di Gaza adalah Perempuan

ActionAid mencatat setidaknya 70 persen dari ribuan korban jiwa di Gaza adalah perempuan dan anak perempuan.

Baca Selengkapnya