Unair Ragu Lanjutkan Riset Kombinasi Obat Covid-19, Kenapa?

Reporter

Antara

Jumat, 16 Oktober 2020 21:07 WIB

Wakil Ketua Komite Pelaksana Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) yang juga Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Andika Perkasa (kanan) menerima hasil uji klinis tahap tiga obat baru untuk penanganan pasien COVID-19 dari Rektor Universitas Airlangga (Unair) Mohammad Nasih di Jakarta, Sabtu, 15 Agustus 2020. Universitas Airlangga bekerja sama dengan TNI Angkatan Darat (AD), Badan Intelijen Negara (BIN) dan Polri menyelesaikan penelitian obat baru untuk pasien COVID-19 yang dirawat tanpa ventilator di rumah sakit, berupa hasil kombinasi dari tiga jenis obat dan saat ini memasuki proses untuk mendapatkan izin produksi. ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra

TEMPO.CO, Jakarta - Universitas Airlangga Surabaya (Unair) mengisyaratkan akan meninggalkan riset kombinasi obat dan memilih fokus pengembangan vaksin Covid-19. Langkah ini diumumkan setelah merampungkan laporan riset kombinasi obat kepada Badan Intelijen Negara (BIN).

Seperti diketahui, riset kombinasi obat Covid-19 di Unair pernah mengundang kontroversi di tanah air. Buntutnya, uji dan pengambilan sampel diulang dan diperbaiki, dan laporan terbaru telah dibuat mengenai Obat Unair 3.

Dalam keterangannya pada Kamis 15 Oktober 2020, Rektor Unair Mohammad Nasih mengatakan kalau tim peneliti menunggu arahan dari BIN untuk kelanjutan dari laporan terbarunya tersebut. Namun dia mengakui kombinasi obat adalah riset jangka pendek yang sudah tak relevan lagi untuk penanggulangan wabah Covid-19.

Saat ini, Nasih menambahkan, sudah masuk pada pengembangan vaksin. Fokus kepada vaksin pula yang membuat dukungan pemerintah dan BPOM terhadap riset kombinasi obat di Unair dirasanya sudah berkurang.

"Jadi apakah seimbang nanti pengorbanan kami dengan manfaat obat ini? Karena untuk membeli bahan obat juga tidak murah, pada sisi lain relevansinya juga agak berkurang waktunya," kata Guru Besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) itu.

Advertising
Advertising

Sedang untuk vaksin, Nasih mengklaim, riset di Unair pun telah mengalami perkembangan besar dan diharapkan selesai pada pertengahan 2021. Mereka memulai risetnya Mei dan Juni lalu dan berlanjut dengan proses mengujian bekerja sama dengan University of Oxford, Inggris, selain dengan Rumah Sakit Unair dan RSUD Dr Soetomo.

"Harapannya pertengahan 2021 sudah selesai karena Desember baru kami bisa uji klinis," kata Nasih.

Keterangannya senada dengan yang sebelumnya dipaparkan Wakil Rektor Unair Ni Nyoman Tri Puspaningsih dalam seminar virtual 'Vaksin Merah Putih: Tantangan dan Harapan' di Jakarta pada Rabu. Menurut Tri, uji pada akhir tahun ini dilakukan terhadap hewan percobaan.

Universitas Airlangga mengembangkan vaksin Merah Putih berbasis adenovirus dan adeno-associated virus (AVV). Metode ini disebutnya sama dengan yang dikerjakan CanSino China (Ad5-nCoV), Astra Zeneca-University of Oxford, dan Rusia (Sputnik V).

Baca juga:
Hormon Seks Sebabkan Kematian Covid-19 Lansia yang Pria Lebih Tinggi

Bedanya, vaksin itu dikembangkan dengan menggunakan isolat virus SARS-CoV-2 penyebab Covid-19 yang beredar di Indonesia. Hingga awal Oktober 2020, Indonesia sudah mengumpulkan 104 hasil pengurutan genom menyeluruh (whole genom sequencing) dari SARS-CoV-2 yang bersirkulasi di Indonesia kepada data global yang dikelola GISAID.

Berita terkait

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

1 jam lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Peneliti Unair Temukan Senyawa Penghambat Sel Kanker, Raih Penghargaan Best Paper

2 jam lalu

Peneliti Unair Temukan Senyawa Penghambat Sel Kanker, Raih Penghargaan Best Paper

Peneliti Unair berhasil mengukir namanya di kancah internasional dengan meraih best paper award dari jurnal ternama Engineered Science.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

10 jam lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Pembekuan Darah Usai Vaksinasi AstraZeneca, Epidemiolog: Kasusnya Langka dan Risiko Terkena Minim

10 jam lalu

Pembekuan Darah Usai Vaksinasi AstraZeneca, Epidemiolog: Kasusnya Langka dan Risiko Terkena Minim

Pasien pembekuan darah pertama yang disebabkan oleh vaksin AstraZeneca adalah Jamie Scott.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

21 jam lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Menteri Nadiem: Unair PTN Terbaik Pertama Sebagai Badan Hukum

23 jam lalu

Menteri Nadiem: Unair PTN Terbaik Pertama Sebagai Badan Hukum

Universitas Airlangga (Unair) meraih penghargaan terbaik pertama kategori Perguruan Tinggi Negeri Sebagai Badan Hukum dari Mendikbud-Ristek.

Baca Selengkapnya

Cerita Marsha, Mahasiswa Unair yang Raih Juara 1 di Ajang Taekwondo di Skotlandia

2 hari lalu

Cerita Marsha, Mahasiswa Unair yang Raih Juara 1 di Ajang Taekwondo di Skotlandia

Marsha Alycia Rahmadiar Setianto, mahasiswa Fakultas Hukum Unair berhasil meraih juara pertama dalam kejuaraan taekwondo internasional di Skotlandia.

Baca Selengkapnya

Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

2 hari lalu

Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

Perusahaan farmasi AstraZeneca digugat dalam gugatan class action atas klaim bahwa vaksin Covid-19 produksinya menyebabkan kematian dan cedera serius

Baca Selengkapnya

Indonesia Sumbang Pemain Judi Online Terbanyak, Sosiolog Unair: Faktor Salah Gaul

2 hari lalu

Indonesia Sumbang Pemain Judi Online Terbanyak, Sosiolog Unair: Faktor Salah Gaul

Dosen sosiologi Unair menyebut candu judi online di Indonesia dipicu berbagai faktor, salah satunya pergaulan negatif.

Baca Selengkapnya

Sebanyak 14.516 Calon Mahasiswa Ikuti UTBK 2024 di Unair, Simak Sistem Baru Penilaiannya

2 hari lalu

Sebanyak 14.516 Calon Mahasiswa Ikuti UTBK 2024 di Unair, Simak Sistem Baru Penilaiannya

Universitas Airlangga mulai menggelar gelombang pertama UTBK 2024. Penyelenggara tes mengingatkan sistem baru pembobotan dalam nilai UTBK.

Baca Selengkapnya