"Pembaca akan memiliki pilihan lain buku elektronik," kata Steve Haber, Elektronik Reading Business President Sony. "Model baru ini memiliki desain yang menarik perhatian dan fungsi yang intuitif."
Sebagaimana model sebelumnya, PRS-505, pembaca terbaru buatan Sony ini masih dilengkapi layar selebar enam inci. Tapi, sekarang layar itu sudah berteknologi panel sentuh dan dilengkapi lampu baca LED.
Dengan panel sentuh itu, pengguna bisa membalik halaman di layar dan melakukan pencarian buku elektronik pada keyboard on-screen. Paragraf bisa digarisbawahi dengan pena stylus. Adapun lampu LED akan membantu pengguna saat membaca di ruangan minim cahaya.
PRS-700 dapat menyimpan sekitar 350 buku elektronik pada memori internalnya. Tapi, dengan tambahan kartu Memory Stick atau SD, akan ada lebih banyak lagi buku yang bisa dikoleksi.
Peranti ini kompatibel dengan banyak format, termasuk BBeB (Broadband electronic book) dari Sony, dokumen Microsoft Word, Adobe PDF, dan format EPUB berbasis XML dari International Elektronik Publishing Forum.
Menurut pihak Sony, baterai PRS-700 mampu mendukung pembacaan 7.500 halaman nonstop. Tubuhnya berbobot sekitar 280 gram dengan dimensi yang lebih langsing.
PRS-700 dibanderol US$ 400, lebih mahal US$ 100 dibanding PRS-505 yang masih dijual sampai saat ini. Peluncuran model terbaru ini rencananya digelar bersamaan dengan kampanye buku elektronik pada Bulan Buku Nasional di Amerika Serikat.
Sony juga mengundang Dave Farrow pada sebuah kegiatan di New York. Farrow adalah seorang pembaca cepat dan ahli memori terkenal. Ia akan tinggal di depan toko yang menjual pembaca buku elektronik itu dan membacanya selama sebulan. Untuk tiap halaman yang dibaca Farrow, Sony akan mendonasikan 100 buku elektronik ke satu sekolah. Sebanyak 100 sekolah pertama yang mengunduh buku akan mendapatkan lima pembaca.
Nah, di saat Sony siap-siap membombardir pasar, Amazon.com tak tinggal diam. Meski toko buku online itu masih tutup mulut, sejumlah situs telah memajang generasi terbaru Kindle.
Amazon tampaknya sudah memoles rupa Kindle 2 ini. Bila dibandingkan dengan seri perdana yang diluncurkan pada November tahun lalu, model terbaru ini sudah mengadopsi joystick, bukan lagi roda gulung. Slot kartu memorinya dihapuskan, tapi memori internalnya sudah ditingkatkan.
Di bagian belakang Kindle 2 terdapat speaker stereo. Ukuran layarnya tetap sama, meskipun masih monokrom. Tubuhnya lebih besar dibanding Kindle 1. Varian warna pink juga tersedia. Barangkali Amazon ingin membidik kaum remaja.
Meski tampak bersaing satu melawan satu, Sony dan Amazon mesti mewaspadai lawan lain, iPhone. Ponsel buatan Apple ini menyediakan aplikasi gratisan bernama Stanza yang fungsinya sama-sama pembaca buku elektronik.
DEDDY SINAGA | NYTIMES | E-GEAR | WASHINGTONPOST | ENGADGET | THECRUNCHGEAR
