Epidemiolog: Pembelian Vaksin Covid-19 Ibarat Ijon Buah

Senin, 19 Oktober 2020 09:44 WIB

Ilustrasi vaksin COVID-19 atau virus corona. REUTERS/Dado Ruvic

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah berbagai negara termasuk Indonesia tengah memburu vaksin Covid-19 dari berbagai produsen. Negosiasi pembelian sudah dilakukan walau uji klinis fase 3 vaksinnya kini belum ada yang rampung.

“Kalau pemerintah sudah memesan sebenarnya vaksin-vaksin itu masih tentatif bisa digunakan atau tidaknya,” kata epidemiolog Universitas Padjadjaran Panji Fortuna Hadisoemarto saat dihubungi Ahad, 18 Oktober 2020.

Menurutnya vaksin Covid-19 baru bisa digunakan kalau keamanan dan efektivitasnya terbukti meyakinkan. “Yang paling penting aman, kalau efektivitas bisa tawar-tawar sedikit untuk keperluan urgent seperti ini,” ujarnya .

Syarat seperti itu harus menunggu data dari hasil fase 3 atau tahap akhir uji klinis calon vaksin. “Sekarang kan belum selesai, mungkin November sudah ada yang melaporkan hasil awalnya,” kata Panji.

Sebelumnya diberitakan, pemerintah Indonesia telah melakukan finalisasi pembelian vaksin Covid-19 dari Cansino, G42/Sinopharm, dan Sinovac. Ketiganya berencana menyiapkan vaksinnya pada November mendatang.

Advertising
Advertising

Pembelian vaksin sekarang, menurut Panji, berisiko merugikan jika ternyata hasil uji klinisnya tidak memuaskan. “Saya nggak tahu perjanjiannya seperti apa, ini kan kayak ijon buah-buahan, kalau gagal panen ya rugi.”

Menurutnya pengadaan vaksin yang belum selesai uji klinisnya itu tidak perlu tergesa-gesa. “Kalau hasil uji klinisnya tidak bagus, kita nggak bisa pakai, jangan pakai,” ujar Panji.

Menurutnya uji klinis fase 1 dan 2 diarahkan pada keamanan dan imunogenesitas, yaitu apakah vaksinnya menimbulkan reaksi kekebalan. Pada kedua fase itu belum diketahui apakah antibodi yang dihasilkan dari calon vaksin bisa melindungi orang dari virus SARS-CoV-2. Efektivitas vaksinnya melawan penyakit baru bisa diketahui dari fase 3. “Pertanyaan paling pentingnya apakah vaksinnya berguna nggak atau efikasinya untuk mengurangi sakit atau kematian akibat Covid-19.”

Selain hasil uji klinis vaksin yang belum jelas, target dan strategi imunisasi juga masih bisa berubah. Bisa jadi menurutnya vaksin yang lolos nantinya tidak bisa dipakai kelompok masyarakat tertentu atau lebih bagus jika digunakan untuk kelompok lainnya. “Yang saya sayangkan adalah bentuk komunikasi yang seolah-olah ini semuanya sudah pasti,” kata Panji.

Dia menyarankan komunikasi pemerintah ke publik agar lebih terbuka bahwa begitu banyak ketidakpastian soal vaksin ini. Sekarang ada 9 kandidat vaksin yang tengah uji klinis tahap akhir atau fase 3 dan belum tentu ada yang berhasil. Berdasarkan pengalaman yang masuk fase uji klinis hanya 1 dari 5 sukses dari mulai fase satu. “Kalau sekarang ada dua vaksin sudah bagus kalau hasilnya memuaskan.”

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto Senin pekan lalu mengatakan pemerintah akan mengejar imunisasi vaksin bagi 160 juta penduduk secara bertahap mulai akhir 2020 hingga 2022 dengan melibatkan 11 ribu Puskesmas.

ANWAR SISWADI

Berita terkait

Respons Isu Efek Langka Vaksin AstraZeneca, Budi Gunadi: Benefitnya Jauh Lebih Besar

1 hari lalu

Respons Isu Efek Langka Vaksin AstraZeneca, Budi Gunadi: Benefitnya Jauh Lebih Besar

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin buka suara soal efek samping langka dari vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

1 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

1 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Pembekuan Darah Usai Vaksinasi AstraZeneca, Epidemiolog: Kasusnya Langka dan Risiko Terkena Minim

1 hari lalu

Pembekuan Darah Usai Vaksinasi AstraZeneca, Epidemiolog: Kasusnya Langka dan Risiko Terkena Minim

Pasien pembekuan darah pertama yang disebabkan oleh vaksin AstraZeneca adalah Jamie Scott.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

2 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

3 hari lalu

Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

Perusahaan farmasi AstraZeneca digugat dalam gugatan class action atas klaim bahwa vaksin Covid-19 produksinya menyebabkan kematian dan cedera serius

Baca Selengkapnya

Ratusan Ribu Hektare Sawit Ilegal Kalimantan Tengah akan Diputihkan, Dinas Perkebunan Mengaku Tidak Dilibatkan

4 hari lalu

Ratusan Ribu Hektare Sawit Ilegal Kalimantan Tengah akan Diputihkan, Dinas Perkebunan Mengaku Tidak Dilibatkan

Lebih dari separo lahan sawit di Kalimantan Tengah diduga berada dalam kawasan hutan. Pemerintah berencana melakukan pemutihan sawit ilegal.

Baca Selengkapnya

22 Ribu Hektare Lahan Sawit PT SCP Diduga Berada dalam Kawasan Hutan, Kerap Memicu Kebakaran

4 hari lalu

22 Ribu Hektare Lahan Sawit PT SCP Diduga Berada dalam Kawasan Hutan, Kerap Memicu Kebakaran

22 ribu hektare perkebunan sawit PT Suryamas Cipta Perkasa (PT SCP) masuk kawasan hutan hidrologis gambut di Kalimantan Tengah.

Baca Selengkapnya

Kala Jokowi dan Gibran Disebut sebagai Bagian dari Keluarga Besar Golkar dan PAN

5 hari lalu

Kala Jokowi dan Gibran Disebut sebagai Bagian dari Keluarga Besar Golkar dan PAN

Ini alasan Partai Golkar dan PAN menyebut Jokowi dan Gibran sebagai bagian dari keluarga besar partainya.

Baca Selengkapnya

Hadiri Penetapan Prabowo - Gibran sebagai Presiden dan Wapres Terpilih, Anies: Hormati Proses Bernegara

10 hari lalu

Hadiri Penetapan Prabowo - Gibran sebagai Presiden dan Wapres Terpilih, Anies: Hormati Proses Bernegara

Anies dan Muhaimin hadir dalam acara penetapan presiden wakil presiden terpilih Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka di KPU hari ini.

Baca Selengkapnya