TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Lingkungan Hidup Mesir mengungkap tiga orang terluka oleh serangan hiu saat sedang snorkeling pada Minggu 26 Oktober 2020. Peristiwa tragis itu terjadi di daerah perairan konservasi Ras Mohamed di pinggiran Semenanjung Sinai, di sebelah selatan spot wisata terkenal Sharm el-Sheikh.

Ketiganya adalah seorang ibu asal Ukraina bersama seorang anaknya dan seorang pemandu wisata lokal. Akibat serangan itu, sang anak berusia 12 tahun itu harus diamputasi satu tangannya dari bagian siku, si ibu menderita gigitan yang sangat dalam serta si pemandu kehilangan satu kakinya.

Sebuah rekaman video di dalam air di lokasi kejadian menunjukkan seekor hiu koboi betina (Oceanic Whitetip Shark) datang dan langsung menyerang ketiganya. Agresivitas itu dianggap tidak biasanya terjadi pada hiu di perairan itu yang selama ini tak mengenal kasus serangan seperti itu.

"Mesir memiliki satu dari 30 jenis ikan hiu yang dikenal pernah menyerang manusia, tapi kami yang paling tidak membahayakan," kata Kepala Badan Perlindungan Alam di Kementerian Lingkungan Hidup Mesir, Mohamed Salem, Rabu 28 Oktober 2020.

Salem menerangkan kalau ketiga korban diselamatkan oleh kapal petugas yang segera mendatangi lokasi saat mengetahui adanya serangan itu. Ketiganya segera dilarikan ke Sharm el-Sheikh untuk mendapatkan perawatan. "Mereka kini dalam kondisi stabil," katanya.

Sepasang penyelam menikmati pemandangan dalam laut di resor Laut Merah, Sharm el-Sheikh, Mesir, 12 November 2015. REUTERS/Asmaa Waguih

Menteri Lingkungan Hidup Mesir Yasmine Fouad segera menunjuk tim ahli untuk investigasi kasus serangan itu. Fouad memerintahkan tim mengumpulkan keterangan dari saksi mata dan mempelajari sebab-sebab serangan itu mengikuti protokol investigasi serangan hiu di dunia.

Fouad juga langsung menutup kawasan wisata itu untuk segala aktivitas. Ini sekaligus untuk memastikan tidak ada kasus serangan hiu lain sepanjang investigasi dilakukan.

EGYPT INDEPENDENT | EGYPT TODAY