Di Balik Gerutu Elon Musk soal Rapid Test Antigen Covid-19

Reporter

Terjemahan

Sabtu, 14 November 2020 13:35 WIB

Pendiri SpaceX dan Tesla, Elon Musk, menarik perhatian warganet setelah cuitannya di akun Twitternya bertuliskan "kepanikan virus corona bodoh" pada 6 Maret lalu menjadi viral. Cuitan ini menghasilkan lebih dari 300.000 pencarian Google. Twitter/@elonmusk

TEMPO.CO, Jakarta - CEO Tesla dan SpaceX, Elon Musk, sedang menunggu hasil pemeriksaan PCR untuk memastikan apakah dirinya terinfeksi virus corona Covid-19. Sebelumnya, Musk menjalani hingga empat kali tes cepat berbasis antigen yang memberinya hasil dua kali positif dan dua kali negatif.

"Sesuatu yang tidak benar telah terjadi. Uji Covid-19 hari ini. Dua beri hasil negarit, dua positif. Mesin yang sama, uji yang sama, perawat yang sama," katanya dalam cuitan di Twitter, Jumat pagi 13 November 2020.

Musk menggerutu karena hasil tes yang dianggapnya tak meyakinkan itu datang di momen menjelang peluncuran kapsul Crew Dragon milik SpaceX yang akan membawa empat astronot NASA ke Stasiun Antariksa Internasional. Jika terkonfirmasi positif, Musk bakal batal menemui keempat astronot itu pada Minggu nanti, sebelum peluncuran.

Terkait kondisinya, Musk yang selama ini dikenal tak menganggap serius pandemi Covid-19 mengaku hanya mengalami gejala flu biasa. Saat itu juga, Musk menambahkan, langsung menjalani swab test metode PCR yang hasilnya akan disampaikan keesokan harinya.

Tes cepat Covid-19 berbasis antigen banyak digunakan di banyak negara karena akurasinya lebih tinggi daripada yang berdasarkan antibodi, meski belum setara PCR. Tes cepat biasa digunakan untuk screening massal. Veritor, produk tes cepat berbasis antigen yang digunakan Musk, memang telah mengiklankan diri memiliki tingkat hasil negatif palsu 16 persen.

Advertising
Advertising

Becton Dickinson, perusahaan penyuplainya, menyatakan sedang mempelajari keluhan dari Elon Musk dan sedang menelitinya. "Masyarakat ilmuwan telah menyepakati bahwa tidak ada alat diagnosa yang sempurna, tapi kami tetap berdiri di belakang kualitas, kegunaan, dan sains dari sistem dan pemeriksaan kami."

Baca juga:
Kenapa Bill Gates di Hoax Teori Konspirasi Covid-19? Ini Jawabnya

Sebelumnya, pada awal bulan ini, Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) telah memperingatkan staf laboratorium dan penyedia alat kesehatan atas hasil positif palsu yang bisa muncul dari tes cepat antigen Covid-19.

REUTERS | NYTIMES

Berita terkait

Luhut Punya Kabar Baru Soal Rencana Investasi Tesla di Indonesia

5 jam lalu

Luhut Punya Kabar Baru Soal Rencana Investasi Tesla di Indonesia

Selain Indonesia, ada negara-negara lain yang membujuk Tesla untuk berinvestasi.

Baca Selengkapnya

Cerita Pemuda Asal Bandung Gunakan Starlink: Unlimited dan Lebih Stabil

9 jam lalu

Cerita Pemuda Asal Bandung Gunakan Starlink: Unlimited dan Lebih Stabil

Melalui situs resminya, Starlink mematok harga layanan internet sebesar Rp 750 ribu per bulan.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Perjalanan Bisnis Sepatu Bata hingga Tutup Pabrik, Kawasan IKN Kebanjiran

20 jam lalu

Terpopuler: Perjalanan Bisnis Sepatu Bata hingga Tutup Pabrik, Kawasan IKN Kebanjiran

Terpopuler: Perjalanan bisnis sepatu Bata yang sempat berjaya hingga akhirnya tutup, kawasan IKN kebanjiran.

Baca Selengkapnya

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

1 hari lalu

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

Pada 2021 lalu European Medicines Agency (EMA) telah mengungkap efek samping dari vaksinasi AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Layanan Internet Starlink Sudah Bisa Dipesan, Biaya Langganan Rp750 Ribu per Bulan

1 hari lalu

Layanan Internet Starlink Sudah Bisa Dipesan, Biaya Langganan Rp750 Ribu per Bulan

Perusahaan penyedia jasa telekomunikasi dan layanan internet milik Elon Musk, Starlink mulai menawarkan layanannya untuk masyarakat di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

3 hari lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Izin Operasi Starlink Rampung, Kominfo: Kecil Peluang Masuk Jakarta

3 hari lalu

Izin Operasi Starlink Rampung, Kominfo: Kecil Peluang Masuk Jakarta

Kominfo akhirnya mengizinkan masuknya layanan Starlink ke Indonesia. Bukan untuk kota besar, Starlink didorong masuk ke wilayah terisolir.

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

3 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Luhut Sebut Starlink Milik Elon Musk Diluncurkan di RI Dua Pekan Lagi, Akan Diumumkan di Bali

3 hari lalu

Luhut Sebut Starlink Milik Elon Musk Diluncurkan di RI Dua Pekan Lagi, Akan Diumumkan di Bali

Menteri Luhut menyebutkan layanan internet berbasis satelit Starlink bakal diluncurkan dalam dua pekan ke depan atau pertengahan Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

3 hari lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya