WHO Sangat Khawatir Lonjakan Kasus Covid-19 Eropa dan Amerika, Tembus 38 Juta

Reporter

Antara

Editor

Erwin Prima

Selasa, 17 November 2020 14:05 WIB

Direktur jenderal Organisasi Kesehatan Dunia, Tedros Adhanom Ghebreyesus. Christopher Black/WHO/Handout via REUTERS

TEMPO.CO, Jenewa - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada Senin, 16 November 2020, mengatakan bahwa mereka sangat khawatir dengan lonjakan kasus Covid-19 baru-baru ini di beberapa negara, terutama di Eropa dan Amerika.

"Saat ini kami sangat khawatir dengan lonjakan kasus yang kami lihat di beberapa negara. Khususnya di Eropa dan Amerika, petugas kesehatan dan sistem kesehatan sedang ditekan ke ambang batas," kata Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus pada sebuah konferensi pers.

Dia memperingatkan bahwa negara-negara yang membiarkan virus tersebut menyebar tanpa terkendali adalah tindakan bermain api, karena akan menambah kematian dan penderitaan yang tidak perlu.

"Sejumlah besar orang mengalami efek jangka panjang dari virus itu dan petugas kesehatan khususnya menghadapi tekanan kesehatan mental yang ekstrem dan kasus-kasus yang sangat membebani sistem kesehatan di banyak negara," ujarnya.

Menurut statistik terbaru WHO, hingga Senin pukul 14.59 CET atau 20.59 WIB, kantor regional organisasi itu di Eropa dan Amerika masing-masing mencatat 15.266.390 dan 23.190.772 kasus terkonfirmasi Covid-19, termasuk 344.459 dan 679.201 kematian.

Advertising
Advertising

Gabungan kedua kawasan tersebut telah mencatat lebih dari 70 persen dari keseluruhan kasus terkonfirmasi dan lebih dari 77 persen dari semua kematian akibat Covid-19 di seluruh dunia. Banyak negara di kedua kawasan tersebut melaporkan rekor lonjakan kasus infeksi harian dalam beberapa pekan terakhir.

"Tidak ada alasan untuk tidak bertindak. Pesan saya sangat jelas: bertindak cepat, bertindak sekarang, bertindak tegas," desak Tedros.

Dia menambahkan bahwa WHO dan mitra-mitranya bekerja sama dengan para pemerintah dan pemimpin kesehatan untuk memastikan perlindungan bagi petugas kesehatan yang sakit, ranjang yang cukup untuk pasien Covid-19, dan agar layanan kesehatan penting tetap beroperasi dengan aman, serta masker, sarung tangan, dan peralatan pelindung lainnya yang cukup.

"Sikap tidak peduli terhadap virus, tidak menggunakan berbagai alat yang tersedia, mengakibatkan kematian, penderitaan, serta merusak mata pencaharian dan ekonomi," ujarnya memperingatkan. Dia juga meminta pemerintah untuk memberlakukan pembatasan sehingga kembali memberikan jeda waktu sesaat untuk memperkuat sistem-sistem utama.

ANTARA | XINHUA

Berita terkait

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

2 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

3 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

3 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

7 hari lalu

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

Fungsi utama antibodi itu untuk mencegah infeksi virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan pandemi Covid-19 pada 2020.

Baca Selengkapnya

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

10 hari lalu

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

MURI nobatkan Guru Besar Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran UI, Prof Tjandra Yoga Aditama sebagai penulis artikel tentang Covid-19 terbanyak di media massa

Baca Selengkapnya

KPK Tuntut Bekas Bupati Muna Hukuman 3,5 Tahun Penjara dalam Korupsi Dana PEN

11 hari lalu

KPK Tuntut Bekas Bupati Muna Hukuman 3,5 Tahun Penjara dalam Korupsi Dana PEN

"Terbukti secara sah dan meyakinkan," kata jaksa KPK di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat saat membacakan surat tuntutan pada Kamis, 18 April 2024.

Baca Selengkapnya

Pesan PB IDI agar Masyarakat Tetap Sehat saat Liburan dan Mudik di Musim Pancaroba

17 hari lalu

Pesan PB IDI agar Masyarakat Tetap Sehat saat Liburan dan Mudik di Musim Pancaroba

Selain musim libur panjang Idul Fitri, April juga tengah musim pancaroba dan dapat menjadi ancaman bagi kesehatan. Berikut pesan PB IDI.

Baca Selengkapnya

WHO: Kardiovaskular dan Pembuluh Darah Jadi Penyebab Kematian Utama Secara Global

17 hari lalu

WHO: Kardiovaskular dan Pembuluh Darah Jadi Penyebab Kematian Utama Secara Global

Kenali ragam penyakit kardiovaskular yang menjadi penyebab utama kematian secara global.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Menhub Budi Karya Usulkan WFH di Selasa dan Rabu, Sri Mulyani Sebut Idul Fitri Tahun Ini Sangat Istimewa

18 hari lalu

Terpopuler: Menhub Budi Karya Usulkan WFH di Selasa dan Rabu, Sri Mulyani Sebut Idul Fitri Tahun Ini Sangat Istimewa

Menhub Budi Karya Sumadi mengusulkan work from home atau WFH untuk mengantisipasi kepadatan lalu lintas saat puncak arus balik Lebaran.

Baca Selengkapnya

Belum Ada Kasus Virus B di Indonesia, Kemenkes Tetap Minta Waspada

20 hari lalu

Belum Ada Kasus Virus B di Indonesia, Kemenkes Tetap Minta Waspada

Kemenkes menyatakan hingga kini belum terdeteksi adanya risiko kasus Virus B di Indonesia namun masyarakat diingatkan untuk tetap waspada

Baca Selengkapnya