Wamen LHK: Kratom Butuh Kajian, Tidak Boleh Dimusnahkan

Reporter

Antara

Editor

Erwin Prima

Selasa, 17 November 2020 14:59 WIB

Wakil Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Alue Dohong (pakai rompi) meninjau pabrik pengolahan kratom di Kecamatan Kalis, Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat, Selasa, 17 November 2020. Kredit: ANTARA/Timotius

TEMPO.CO, Putussibau - Wakil Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Alue Dohong meninjau pabrik pengolahan daun kratom (Mitragyna speciosa), tumbuhan yang dikenal sebagai bahan obat tradisional, di Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat, Selasa, 17 November 2020.

"Kratom butuh kajian, bisa saja dari sisi farmasi, apakah kratom itu bisa untuk tanaman obat, punya potensi ke depan bisa jadi produk farmasi luar biasa di Indonesia," kata Alue saat meninjau proses pengolahan kratom di pabrik yang ada di Kecamatan Kalis, Kapuas Hulu.

"Kami mendorong adanya kajian detail dan jika ada di kawasan Taman Nasional tidak kita musnahkan dan tidak boleh diapa-apakan, namun karena merupakan tanaman endemis dan ciri khas daerah kita dorong agar tetap ada, tidak boleh dimusnahkan," katanya.

Dia mengemukakan bahwa warga bisa menanam kratom di kawasan non-hutan untuk menopang perekonomian jika sudah ada legalitas jelas mengenai pemanfaatan, budi daya, dan perniagaannya.

Sementara itu, Wakil Bupati Kapuas Hulu Antonius L. Ain Pamero mengatakan bahwa daun kratom memiliki nilai ekonomis bagi masyarakat Kapuas Hulu. Menurut dia, saat ini wilayahnya rata-rata menghasilkan 600 ton kratom setiap bulan untuk dijual ke luar negeri.

"Petani karet sudah beralih ke tanaman kratom karena memang memiliki nilai jual dan menopang ekonomi masyarakat," katanya.

Advertising
Advertising

Namun dia sepakat bahwa penelitian lebih mendalam perlu dilakukan untuk mengetahui khasiat tumbuhan tersebut.

"Saat ini memang harus ada penelitian agar ada kepastian dan kejelasan untuk masyarakat Kapuas Hulu. Kami minta pemerintah pusat serius mendorong legalitas kratom," kata Antonius.

Badan Pengawas Obat dan Makanan pada tahun 2016 sudah mengeluarkan surat edaran mengenai pelarangan penggunaan Mitragyna speciosa (kratom) dalam obat dan tradisional dan suplemen kesehatan.

Menurut surat edaran itu, kratom mengandung alkaloid mitragynine yang dalam dosis rendah punya efek stimulan dan dalam dosis tinggi bisa menimbulkan efek sedatif-narkotika.

Kepala Pusat Laboratorium Badan Narkotika Nasional Mufti Djusnir pada 5 November 2019 mengatakan bahwa penggunaan daun kratom dalam suplemen makanan dan obat tradisional akan dilarang total mulai 2022.

Menurut dia, jika dikonsumsi terus menerus kratom bisa menimbulkan gejala adiksi, depresi, gangguan pernafasan, dan bahkan kematian.

ANTARA

Berita terkait

Inilah Manfaat Berlari di Pagi Hari

2 hari lalu

Inilah Manfaat Berlari di Pagi Hari

Salah satu manfaat yang paling signifikan dari berlari di pagi hari adalah kemampuannya untuk mengurangi gejala depresi.

Baca Selengkapnya

Tanda Ibu Hamil Alami Gangguan Mental

7 hari lalu

Tanda Ibu Hamil Alami Gangguan Mental

Gangguan mental pada ibu hamil perlu dikenali karena membuat perasaan tidak nyaman dan ada gangguan pada aktivitas sehari-hari.

Baca Selengkapnya

Ginekolog Minta Pemilik Kolesterol Tinggi Waspadai Gejala Menopause

7 hari lalu

Ginekolog Minta Pemilik Kolesterol Tinggi Waspadai Gejala Menopause

Pemilik kolesterol tinggi perlu mewaspadai gejala menopause yang kian berat, terutama risiko penyakit kardiovaskular karena ketiadaan hormon estrogen.

Baca Selengkapnya

Aurelie Moeremans Ungkap Alami Depresi, Semangat Hilang, dan Merasa Hampa

14 hari lalu

Aurelie Moeremans Ungkap Alami Depresi, Semangat Hilang, dan Merasa Hampa

Aurelie Moeremans mengungkapkan dirinya saat ini tengah menepi dari media sosial untuk penyembuhan dari depresi yang dirasakannya.

Baca Selengkapnya

Gejala Depresi, dari Fisik, Psikologis, sampai Sosial

16 hari lalu

Gejala Depresi, dari Fisik, Psikologis, sampai Sosial

Selain pada mental, depresi juga bisa berdampak pada fisik dan sosial. Berikut gejala depresi pada fisik, mental, dan sosial.

Baca Selengkapnya

Perjalanan Kim Jonghyun, Personel Grup SHINee yang Kariernya Berakhir Tragis

20 hari lalu

Perjalanan Kim Jonghyun, Personel Grup SHINee yang Kariernya Berakhir Tragis

Kematian tragis Jonghyun SHINee telah memunculkan perbincangan baru di Korea Selatan tentang tekanan yang berat yang diberikan oleh industri hiburan.

Baca Selengkapnya

Profil Kim Jonghyun, Anggota Boy Grup SHINee yang Ditemukan Tewas di Apartemennya

20 hari lalu

Profil Kim Jonghyun, Anggota Boy Grup SHINee yang Ditemukan Tewas di Apartemennya

Salah satu anggota SHINee, Kim Jonghyun ditemukan tewas di apartemennya pada 18 Desember 2017 karena menghirup karbonmonoksida

Baca Selengkapnya

Teknik Pernapasan 4-7-8 untuk Meredakan Stres dan Kecemasan, Begini Caranya

21 hari lalu

Teknik Pernapasan 4-7-8 untuk Meredakan Stres dan Kecemasan, Begini Caranya

Berikut cara melakukan teknik pernapasan 4-7-8 untuk membantu meredakan stres dan mengurangi kecemasan. Bagaimana tahapannya?

Baca Selengkapnya

Lelah dengan Kesehatan Mentalnya, Wanita Muda di Belanda akan Jalani Eutanasia

22 hari lalu

Lelah dengan Kesehatan Mentalnya, Wanita Muda di Belanda akan Jalani Eutanasia

Frustasi dengan masalah kesehatan mentalnya yang tak ada perbaikan, wanita muda di Belanda ini akan mengakhiri hidupnya lewat eutanasia.

Baca Selengkapnya

3 Jenis Tes Kesehatan Mental

22 hari lalu

3 Jenis Tes Kesehatan Mental

Jika kesehatan mental terganggu mempengaruhi kemampuan berpikir dan suasana hati yang berdampak terhadap perilaku

Baca Selengkapnya