CEPI: Akses Adil terhadap Vaksin Covid-19 yang Akan Mengakhiri Pandemi

Reporter

Antara

Editor

Erwin Prima

Sabtu, 21 November 2020 05:37 WIB

Botol kecil berlabel stiker "Vaccine COVID-19" dan jarum suntik medis dalam foto ilustrasi yang diambil pada 10 April 2020. [REUTERS / Dado Ruvi]

TEMPO.CO, Jakarta - Koalisi untuk Inovasi Kesiapsiagaan Epidemi (CEPI) kembali menegaskan pentingnya akses yang berkeadilan terhadap vaksin Covid-19 bagi semua negara, termasuk negara miskin dan berpendapatan rendah, untuk mengakhiri pandemi secara tuntas.

"Akses yang adil bagi semua negara--berpendapatan tinggi, menengah, dan juga rendah--akan menyelamatkan nyawa, menyelamatkan perekonomian, serta memberikan kita kesempatan untuk mengakhiri pandemi dengan cara terbaik yang paling mungkin," kata Elen Hoeg, Manajer Kebijakan Senior CEPI.

Pernyataan tersebut ia sampaikan dalam Global Town Hall 2020, yang digelar oleh Foreign Policy Community of Indonesia (FPCI), Jumat, 20 November 2020.

"Sebuah analisis mengindikasikan bahwa jika vaksin didistribusikan lebih dahulu ke negara berpendapatan tinggi, 33 persen kematian mungkin dihindari, namun jika vaksin didistribusikan secara merata berdasarkan populasi, 61 persen kematian mungkin dapat dihindari," ujar Hoeg.

Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus, dalam pidato kuncinya pada sesi diskusi yang sama, juga menekankan bahwa akses yang adil terhadap vaksin Covid-19 menjadi kepentingan nasional setiap negara.

Advertising
Advertising

"Dalam dunia kita yang serba terhubung, jika masyarakat di negara berpendapatan rendah dan menengah tertinggal untuk hal vaksin, virusnya akan terus menyebar dan pemulihan ekonomi secara global akan terhambat. Karena itulah, kami ingin mengalokasikan vaksin dengan adil, khususnya untuk pekerja medis, lansia, dan orang dalam kelompok risiko tinggi lainnya," kata Tedros.

Lebih lanjut, Hoeg menjelaskan bahwa Fasilitas Akses Global Vaksin Covid-19 atau inisiatif COVAX--yang digagas oleh WHO bersama dengan CEPI serta Aliansi Global untuk Vaksin dan Imunisasi (GAVI)--merupakan jalan menuju penyebaran vaksin secara adil tersebut.

Tantangan yang muncul saat ini, antara lain "nasionalisme vaksin", yang menurut Hoeg sebetulnya merupakan strategi negara, khususnya melalui kesepakatan bilateral, untuk mengamankan pasokan vaksin bagi seluruh populasinya.

Bagaimanapun, ia menyebut, "Selama virusnya masih berada di luar sana, maka ancaman itu selalu ada, sehingga meninggalkan negara yang tak mampu membayar vaksin adalah suatu keputusan problematis bagi seluruh dunia. Dengan keinginan politik dan dukungan finansial, COVAX mempunyai kemampuan untuk melawan 'nasionalisme vaksin'."

Berdasarkan data CEPI per 17 November 2020, sebanyak 187 negara--yang mencakup 90 persen total populasi dunia--telah bergabung dalam inisiatif COVAX, dan setidaknya ada 50 calon vaksin Covid-19 yang saat ini tengah memasuki fase uji klinis, beberapa di antaranya telah berada dalam tahap akhir uji coba.

ANTARA

Berita terkait

Respons Isu Efek Langka Vaksin AstraZeneca, Budi Gunadi: Benefitnya Jauh Lebih Besar

4 hari lalu

Respons Isu Efek Langka Vaksin AstraZeneca, Budi Gunadi: Benefitnya Jauh Lebih Besar

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin buka suara soal efek samping langka dari vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

4 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

4 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Pembekuan Darah Usai Vaksinasi AstraZeneca, Epidemiolog: Kasusnya Langka dan Risiko Terkena Minim

4 hari lalu

Pembekuan Darah Usai Vaksinasi AstraZeneca, Epidemiolog: Kasusnya Langka dan Risiko Terkena Minim

Pasien pembekuan darah pertama yang disebabkan oleh vaksin AstraZeneca adalah Jamie Scott.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

5 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

6 hari lalu

Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

Perusahaan farmasi AstraZeneca digugat dalam gugatan class action atas klaim bahwa vaksin Covid-19 produksinya menyebabkan kematian dan cedera serius

Baca Selengkapnya

Kejaksaan Agung Geledah Rumah Helena Lim, Kasus Apa? Ini Profil Crazy Rich PIK dan Sederet Kontroversinya

51 hari lalu

Kejaksaan Agung Geledah Rumah Helena Lim, Kasus Apa? Ini Profil Crazy Rich PIK dan Sederet Kontroversinya

Crazy rich PIK Helena Lim menjadi sorotan lantaran rumahnya digeledah Kejaksaan Agung, dugaan kasus korupsi izin tambang timah. Siapakah dia?

Baca Selengkapnya

Pria Ini Sudah Disuntik Vaksin Covid-19 217 Kali, Apa Dampaknya?

7 Maret 2024

Pria Ini Sudah Disuntik Vaksin Covid-19 217 Kali, Apa Dampaknya?

Seorang pria di Jerman mendapat suntikan Vaksin Covid-19 sebanyak 217 kali dalam waktu 29 bulan.

Baca Selengkapnya

Biaya Vaksinasi Covid-19 Sudah Bertarif, Tapi Belum Ada Kepastian Harganya dan Masih Ada yang Gratis

9 Januari 2024

Biaya Vaksinasi Covid-19 Sudah Bertarif, Tapi Belum Ada Kepastian Harganya dan Masih Ada yang Gratis

Mulai 1 Januari 2024, biaya vaksinasi Covid-19 tak lagi gratis. Vaksin bisa didapatkan secara gratis jika termasuk golongan rentan. Ini penjelasannya

Baca Selengkapnya

Vaksin Covid-19 Berbayar Belum Berlaku, Dinas Kesehatan DKI: Masih Gratis

3 Januari 2024

Vaksin Covid-19 Berbayar Belum Berlaku, Dinas Kesehatan DKI: Masih Gratis

Seluruh fasilitas kesehatan masih menunggu mekanisme dari Kemenkes untuk layanan vaksin Covid-19 berbayar.

Baca Selengkapnya