Peneliti Universitas Brawijaya Kembangkan Aplikasi DETAK bagi Penderita Jantung

Reporter

Antara

Editor

Erwin Prima

Minggu, 22 November 2020 17:45 WIB

Aplikasi DEteksi janTung secara cepAt dan akuraT (DETAK) yang dikembangkan para peneliti Universitas Brawijaya bagi para penderita jantung. Kredit: ANTARA/HO/UNIVERSITAS BRAWIJAYA/End

TEMPO.CO, Malang -Sejumlah peneliti di Universitas Brawijaya (UB) Malang, Jawa Timur, mengembangkan aplikasi yang memberikan solusi terhadap masalah keterlambatan pasien yang mengalami serangan jantung/sindrome koroner akut (SKA) yang diberi nama DETAK.

Aplikasi DETAK atau DEteksi janTung secara cepAt dan akuraT adalah aplikasi berbasis algoritme artificial intelegence menggunakan ponsel pintar yang dibuat untuk memberikan solusi terhadap masalah keterlambatan pasien yang mengalami serangan jantung/sindrom koroner akut (SKA).

"Selain berguna untuk mengurangi keterlambatan pasien mencari pengobatan, DETAK juga berfungsi mengingatkan pasien untuk minum obat dan kontrol teratur. Pada aplikasi DETAK pasien dapat membaca artikel terkait dengan kesehatan jantung untuk awam," kata Ketua Peneliti yang tergabung dalam kelompok kajian kardiovaskular Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya, Prof dr Mohammad Saifur Rohman, Sp.JP (K),PhD di Malang, Minggu, 22 November 2020.

Keterlambatan pasien, katanya, utamanya disebabkan oleh rendahnya pengetahuan dan kewaspadaan terhadap gejala dan tanda SKA. Keterlambatan ini merupakan salah satu penyebab utama yang menjadikan serangan jantung menempati urutan kedua penyebab kematian di Rumah Sakit dr Saiful Anwar (RSSA) Malang.

Dengan menggunakan aplikasi DETAK, lanjutnya, pasien diminta untuk menjawab beberapa pertanyaan terkait nyeri dada yang dialaminya dan akan diberitahukan kemana pasien harus mencari pertolongan.

Advertising
Advertising

Ia mengatakan apabila besar kemungkinan pasien mengalami SKA, akan diarahkan ke rumah sakit dengan dokter jantung dengan atau tanpa fasilitas yang dapat melakukan pemasangan stent/ring jantung.

Sedangkan pada pasien dengan keluhan yang mengarah pada kemungkinan kecil SKA akan diarahkan ke fasilitas kesehatan terdekat meskipun tanpa dokter jantung dan apabila keluhan pasien sama sekali tidak mengarah pada kegawatan, mereka tidak harus panik segera bertemu dokter.

Aplikasi yang dikembangkan oleh sekelompok peneliti yang tergabung dalam kelompok kajian kardiovaskular Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya yang di ketuai oleh Prof. dr.Mohammad Saifur Rohman, Sp.JP (K),PhD ini mendapat penhargaan MURI.

Kelompok kajian yang telah memulai aktivitas sejak 2012 ini mempunyai serangkaian kegiatan di bidang penelitian dan pengabdian masyarakat untuk membantu menyelesaikan masalah kardiovaskular.

Fasilitas yang ada pada aplikasi DETAK di antaranya mengarahkan pasien dengan keluhan nyeri dada pada fasilitas kesehatan yang tepat sesuai keluhan dan tingkat kegawatdaruratan.

Selain itu, ada pengingat alarm kesehatan untuk mengingatkan pasien berobat ke klinik jantung atau faskesn dan meminum obat sesuai jadwal guna meningkatkan kepatuhan pengobatan pasien dengan penyakit jantung dan pembuluh darah.

Folder berita yang beirisi informasi kesehatan untuk meningkatkan pengetahuan pasien tentang penyakit jantung dan pembuluh darah.

Fasilitas kesehatan yang telah terdata pada Aplikasi Detak sampai saat ini meliputi wilayah Kota Malang, Kabupaten Malang, Kabupaten Lumajang, Kabupaten Pamekasan, dan Kabupaten Hulu Sungai Selatan, Kalimantan Selatan.

Aplikasi ini terus dikembangkan dengan pendataan yang lebih lengkap dengan jangkauan fasilitas kesehatan se-Indonesia dengan meningkatkan kerja sama dengan Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia (PERKI) di seluruh wilayah Indonesia, IDI, dan Dinas Kesehatan terkait.

ANTARA

Berita terkait

Twitch Meluncurkan Umpan Penemuan seperti TikTok

3 jam lalu

Twitch Meluncurkan Umpan Penemuan seperti TikTok

Twitch meluncurkan umpan penemuan baru yang mirip seperti TikTok untuk semua penggunanya

Baca Selengkapnya

UTBK SNBT 2024 di UB, Pengamanan Diperketat di Sejumlah Titik

2 hari lalu

UTBK SNBT 2024 di UB, Pengamanan Diperketat di Sejumlah Titik

Sebanyak 97 personil diterjunkan untuk mengamankan pelaksanaan UTBK di Universitas Brawijaya.

Baca Selengkapnya

Seperti di Amerika, TikTok Bisa Dibatasi di Indonesia Jika Melanggar Kebijakan Ini

4 hari lalu

Seperti di Amerika, TikTok Bisa Dibatasi di Indonesia Jika Melanggar Kebijakan Ini

Kominfo mengaku telah mengatur regulasi terkait pelanggaran data pribadi oleh penyelenggara elektronik seperti TikTok.

Baca Selengkapnya

Apple Hapus Aplikasi yang Dapat Hasilkan Gambar Telanjang Menggunakan AI Generatif dari App Store

5 hari lalu

Apple Hapus Aplikasi yang Dapat Hasilkan Gambar Telanjang Menggunakan AI Generatif dari App Store

Apple telah secara aktif membangun reputasi untuk pengembangan AI yang bertanggung jawab, bahkan sampai melisensikan data pelatihan secara etis.

Baca Selengkapnya

Apple Singkirkan 3 Aplikasi AI yang Bisa Bikin Foto Telanjang dari App Store

5 hari lalu

Apple Singkirkan 3 Aplikasi AI yang Bisa Bikin Foto Telanjang dari App Store

Menurut keterangan Apple, tiga aplikasi AI itu melabeli dirinya sebagai generator seni. Sudah ada di App Store dua tahun.

Baca Selengkapnya

Alasan Militer Korea Selatan Bakal Larang Penggunaan iPhone dan Apple Watch

7 hari lalu

Alasan Militer Korea Selatan Bakal Larang Penggunaan iPhone dan Apple Watch

Militer Korea Selatan melarang anggotanya menggunakan iPhone bahkan Apple Watch. Apa alasannya?

Baca Selengkapnya

Konflik TikTok dengan AS Makin Panas: ByteDance Mau Jual?

8 hari lalu

Konflik TikTok dengan AS Makin Panas: ByteDance Mau Jual?

Bagaimana nasib TikTok di AS pasca-konflik panas dan pengesahan RUU pemblokiran aplikasi muncul di sana?

Baca Selengkapnya

Psikolog Sebut Perlunya Orang Tua Terapkan Aturan Jelas Penggunaan Ponsel pada Anak

9 hari lalu

Psikolog Sebut Perlunya Orang Tua Terapkan Aturan Jelas Penggunaan Ponsel pada Anak

Orang tua harus memiliki aturan yang jelas dan konsisten untuk mendisiplinkan penggunaan ponsel dan aplikasi pada anak.

Baca Selengkapnya

4 Anggota Polda Metro Jaya Kedapatan Nyabu, Berikut Kajian Kenapa Polisi Terjerat Pidana Narkoba

9 hari lalu

4 Anggota Polda Metro Jaya Kedapatan Nyabu, Berikut Kajian Kenapa Polisi Terjerat Pidana Narkoba

Polda Metro Jaya meringkus anggotanya yang menggunakan narkoba jenis sabu. Lantas, apa alasan umum ada polisi terlibat narkoba?

Baca Selengkapnya

Universitas Brawijaya Sediakan Kuota 50 Persen untuk Seleksi Mandiri: Intip Jadwal, Ketentuan, Cara Pendaftaran

10 hari lalu

Universitas Brawijaya Sediakan Kuota 50 Persen untuk Seleksi Mandiri: Intip Jadwal, Ketentuan, Cara Pendaftaran

Universitas Brawijaya selalu diminati oleh calon mahasiswa baru, pun juga menyediakan jalur Seleksi Mandiri yang menggunakan seleksi nilai UTBK

Baca Selengkapnya