Lembaga Adat Baduy Sita dan Musnahkan Madu Palsu di Kampungnya

Reporter

Antara

Senin, 23 November 2020 06:02 WIB

Warga suku Baduy Luar memeriksa tempat sarang lebah madu "nyirueun" atau lebah madu ternak di Kampung Kaduketug, Lebak, Banten, Sabtu, 14 November 2020. Menurut tetua adat Baduy sekaligus kepala Desa Kanekes khusus urusan administrasi pemerintahan Jaro Saija, terdapat lebih dari 400 tempat produksi lebah madu liar. ANTARA/Muhammad Bagus Khoirunas

TEMPO.CO, Jakarta - Masyarakat Badui atau Baduy memusnahkan madu palsu sebanyak satu drum dan 20 botol pada Minggu 22 November 2020. Pemusnahan usai 'razia' oleh lembaga adatnya itu dilakukan di Kampung Kaduketug, Desa Kanekes, Kecamatan Leuwidamar, Kabupaten Lebak, Banten.

"Pemusnahan itu dari hasil sitaan warga Baduy yang menjual madu palsu itu," kata tetua lembaga adat Baduy, Jaro Saija, yang juga Kepala Desa Kanekes.

Menurutnya, lembaga adat Badui menindak keras penyebaran madu palsu di Lebak, setelah informasi tersebut berkembang luas. Hal ini mengingat kebanyakan masyarakat Badui berpenghasilan ekonomi dari penjualan madu, sehingga dirugikan jika beredar madu palsu tersebut.

Karena itu, Jaro sebagai lembaga adat Baduy mengaku memiliki tanggung jawab agar masyarakat Baduy tidak mengedarkan madu palsu. "Kami selama dua minggu berkeliling kampung dan menemukan sebanyak 20 botol dan satu drum madu palsu itu," katanya.

Selama ini, menurut Jaro, peredaran madu Badui palsu yang beredar di wilayah Lebak merupakan sebuah kelalaian dan lemahnya pengawasan dari lembaga adat. Peredaran madu palsu di Provinsi Banten cukup berlangsung lama hingga terungkap pihak kepolisian dan menjadi pemberitaan luas.

Advertising
Advertising

"Kami minta agar masyarakat tidak menjual kembali madu palsu itu," katanya seusai pemusnahan.

Pemberitaan sebelumnya berisi penangkapan tiga orang oleh Kepolisian Daerah (Polda) Banten. Mereka ditangkap dari dua tempat yang berbeda yaitu di depan Alfamart di Leuwidamar, Kabupaten Lebak, Banten dan di CV. Yatim Berkah Makmur, Jalan SMA 101 Joglo, Kembangan, Jakarta Barat.

Ketiga orang itu adalah, Asep 24 tahun, petani asal Desa Kanekes, Kecamatan Leuwidamar, Lebak; Tamuri (35) karyawan CV. Yatim Berkah Makmur; dan M Shopiauddin (47) pemilik CV. Yatim Berkah Makmur. Ketiganya disangka membuat madu palsu dari Baduy dan telah menjualnya dengan omzet hingga miliaran rupiah.

Baca juga:
Waktunya Berburu Tupai, Masyarakat Badui Petakan Populasi yang Tersisa

Ketiga tersangka disebutkan membuat madunya hanya dari zat glukosa, fruktosa, dan molase. "Tiga jenis cairan ini dicampur seolah-olah madu asli. Padahal tidak mengandung madu sama sekali," kata kata Kapolda Banten Inspektur Jenderal Fiandar kepada wartawan di halaman Polda Banten, Selasa 10 November 2020.

Berita terkait

Projo Banten Dorong Program Calon Kepala Daerah Searah dengan Program Prabowo-Gibran

1 hari lalu

Projo Banten Dorong Program Calon Kepala Daerah Searah dengan Program Prabowo-Gibran

Projo Banten berharap program-program Prabowo-Gibran dapat berjalan dan searah dengan program kepala daerah.

Baca Selengkapnya

Gempa Bermagnitudo 4,8 Guncang Banten, BMKG: Belum Ada Laporan Kerusakan

7 hari lalu

Gempa Bermagnitudo 4,8 Guncang Banten, BMKG: Belum Ada Laporan Kerusakan

Gempa tektonik bermagnitudo 4,8 mengguncang wilayah Banten dan sekitarnya. BMKG mencatat waktu kejadiannya pada Sabtu, 27 April 2024 pukul 15.27 WIB.

Baca Selengkapnya

Zulkifli Hasan Sidak Pabrik Baja Ilegal di Cikande Serang, Tak Sesuai SNI Senilai Rp 257 Miliar

9 hari lalu

Zulkifli Hasan Sidak Pabrik Baja Ilegal di Cikande Serang, Tak Sesuai SNI Senilai Rp 257 Miliar

Zulhas menyebut pabrik itu memproduksi sebanyak 3.608.263 batang baja seberat 27.078 ton.

Baca Selengkapnya

Gempa Bermagnitudo 4,7 dari Laut Guncang Bayah di Banten

19 hari lalu

Gempa Bermagnitudo 4,7 dari Laut Guncang Bayah di Banten

Gempa tektonik bermagnitudo 4,7 mengguncang daerah Bayah Provinsi Banten, Selasa 16 April 2024 pada pukul 10.18 WIB. Getaran gempanya terasa hingga Kabupaten Sukabumi.

Baca Selengkapnya

Kapolda dan Wakapolda Banten Besuk Ustadz Muhyi Korban Pengeroyokan Pegawai Bank Keliling di Serang

32 hari lalu

Kapolda dan Wakapolda Banten Besuk Ustadz Muhyi Korban Pengeroyokan Pegawai Bank Keliling di Serang

Polisi telah menangkap satu pelaku pengeroyokan terhadap ustadz Muhyi. Kapolda meminta massa tidak main hakim sendiri.

Baca Selengkapnya

Waspada Dampak Penguapan Air Selama Kemarau, Diperkirakan Berlangsung di Jakarta dan Banten pada Juni-Agustus 2024

39 hari lalu

Waspada Dampak Penguapan Air Selama Kemarau, Diperkirakan Berlangsung di Jakarta dan Banten pada Juni-Agustus 2024

Fenomena penguapan air dari tanah akan menggerus sumber daya air di masyarakat. Rawan terjadi saat kemarau.

Baca Selengkapnya

Jakarta dan Banten Masuki Puncak Kemarau pada Agustus 2024, Mundur Akibat Gejolak Iklim

40 hari lalu

Jakarta dan Banten Masuki Puncak Kemarau pada Agustus 2024, Mundur Akibat Gejolak Iklim

Jakarta dan Banten diperkirakan memasuki musim kemarau mulai Juni mendatang, dan puncaknya pada Agustus. Sedikit mundur karena anomali iklim.

Baca Selengkapnya

Jalan Politik Rano Karno Idola Remaja 1970-an: Kader PDIP, Gubernur Banten sampai Berkali Anggota DPR

49 hari lalu

Jalan Politik Rano Karno Idola Remaja 1970-an: Kader PDIP, Gubernur Banten sampai Berkali Anggota DPR

Rano Karno merintis karier sebagai aktor sejak kanak-kanak, kemudian merambah dunia politik. Ia pernah menjadi Gubernur Banten dan berkali anggota DPR

Baca Selengkapnya

PLN Sukses Sambung Listrik 58 Juta VA untuk Pelaku Usaha di Banten

50 hari lalu

PLN Sukses Sambung Listrik 58 Juta VA untuk Pelaku Usaha di Banten

PLN Banten memiliki program ROM30. Jaminan permintaan sambungan listrik terlaksana maksimal 30 hari dari pengajuan.

Baca Selengkapnya

Mantan Wali Kota Tangsel Airin Rachmi Diany Raih Suara Terbanyak di Dapil Banten III, Ini Profilnya

52 hari lalu

Mantan Wali Kota Tangsel Airin Rachmi Diany Raih Suara Terbanyak di Dapil Banten III, Ini Profilnya

Airin Rachmi Diany eks Wali Kota Tangsel memperoleh suara terbanyak dalam rekapitulasi sementara KPU sampai sejauh ini. Berikut profilnya.

Baca Selengkapnya